Home / Fantasi / The Peacemaker / Bab 77. Reinkarnasi Sando?

Share

Bab 77. Reinkarnasi Sando?

Author: riwidy
last update Last Updated: 2025-11-30 22:34:48
"Kehadiran cerita lama membuat cerita baru menjadi tampak makin memudar."

Sirene yang memekakkan telinga masih sayup terdengar di kejauhan, namun di dalam gudang tua di sudut pelabuhan, yang pernah menjadi markas rahasia pertama Arga, suasana tegang terasa begitu pekat. Arga melompat keluar dari mobil lapis baja mini, disusul segera oleh Ryan, Darren, dan Alan.

Langkah mereka cepat, menyusuri lorong berdebu yang minim penerangan, di antara tumpukan kotak kayu kosong dan jaring-jaring laba-laba tebal. Bau apek dan lembap menusuk hidung, mengingatkan mereka pada awal perjuangan yang serba terbatas.

“Maya! Kau di mana?” Arga berseru, suaranya menggema.

Dari balik tumpukan karung goni tua, sesosok bayangan bergerak. Maya muncul, wajahnya pucat pasi namun matanya memancarkan tekad. Ada sedikit lelah yang tergambar jelas di sana.

Arga segera berlari, memeluk gadis itu erat, seolah ingin memastikan bahwa ia benar-benar ada di sana, utuh dan tak kurang suatu apa pun.

“Syukurlah, kau baik-ba
riwidy

Wow kasihan Arga saat Sando juga bereinkarnasi

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • The Peacemaker   Bab 92. Perang Genting

    "Kekacauan akan memaksa membuat pemikiran pendek dan cenderung gegabah. Niat murni yang bisa mengembalikannya."Ledakan kedua menggelegar, lebih dekat, disusul jeritan alarm yang melengking menusuk telinga. Lampu-lampu di lorong menuju pintu keluar bunker berkedip-kedip ganas, beberapa bahkan pecah dengan percikan listrik. Arga, bersama Lynx, Shadow, dan Viper, terhuyung, namun instingnya sebagai pemimpin yang terlahir kembali lebih cepat dari rasa takut.“Maya! Konfirmasi!” Arga berteriak ke earpiece-nya, menekan tubuhnya ke dinding beton yang bergetar. Debu dan serpihan kecil mulai berjatuhan dari langit-langit.Dari balik keruwetan suara, suara Maya terdengar panik, namun masih penuh determinasi. “Arga, itu… itu bukan pengalihan Alan! Mereka menyerang langsung pintu masuk utama bunker! Bagaimana mereka bisa tahu…?” Suara Maya tercekat, seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat di layarnya. “Ini… ini pasti sabotase internal, atau mereka punya mata-mata!”Darren Kloghs, yang sua

  • The Peacemaker   Bab 91. Terperangkap

    "Desakan waktu terasa seperti jarum-jarum es yang menusuk, mengoyak ketenangan semu yang sempat menyelimuti seluruh tim penegak kebenaran Bumintara."Kata-kata Arga tegas, “kita harus bergerak sekarang,” menggema, memicu aktivitas yang terkoordinasi dengan presisi mengerikan. Bunker bawah tanah yang tadinya sunyi kini berdenyut dengan energi, aroma logam, keringat, dan ozon dari perangkat elektronik yang bekerja.Arga segera mendekati meja peta holografik, menunjuk beberapa lokasi strategis di sekitar markas Mr. Albert.“Maya, perhatikan ini. Sando dan Ryan akan memulai pengalihan di sektor Alpha. Begitu frekuensi itu terdeteksi, berikan peringatan maksimal. Alan, timmu siaga penuh di sektor Beta dan Gamma untuk pemicu sekunder.”Maya mengangguk cepat, jemarinya lincah menari di atas layar tablet yang memancarkan cahaya kehijauan di wajahnya yang tegang.“Sudah si

  • The Peacemaker   Bab 90. Tim Infiltrasi Kecil

    "Musuh makin kuat dan jahat, harus dilawan dengan ketenangan pikiran dan kecepatan memutuskan dan bertindak." Arga berjalan mondar-mandir di depan peta holografik yang kini terasa seperti medan ranjau mental. “Pertama, kita harus mengamankan area pangkalan utama kita. Jauhkan dari jangkauan frekuensi mereka. Kedua, Maya, bisakah kau menemukan penawarnya? Sebuah frekuensi balasan, atau cara untuk memblokir efeknya?”Maya menghela napas, jemarinya bergerak cepat di atas tablet. “Aku akan mencoba, Arga. Tapi ini tidak mudah. Frekuensi mental ini sangat kompleks dan sangat halus. Memblokirnya membutuhkan pemahaman mendalam tentang arsitektur sistem mereka. Aku harus menembus lebih dalam lagi ke server utama papa Albert.”“Lakukan apa pun yang kau bisa, Maya,” Arga mendesak, suaranya lembut namun penuh urgensi. Ia mendekati Maya, meletakkan tangan di bahu gadis itu, isyarat dukungan yang kini terasa begitu alami di antara mereka. “Keselamatanmu tetap yang utama. Jangan mengambil risiko

  • The Peacemaker   Bab 89. Manipulasi Emosi

    "Kebaikan niscaya akan menang karena dia murni ada pada semua insan manusia."“Uang sekarang bukan lagi masalah, Om Darren,” Arga membalas, matanya tajam. “Waktu sesungguhnya adalah masalah terbesar kita. Kita harus meminimalkan setiap detik yang terbuang.”Alan menyela. “Selain dukungan fisik, kita juga harus mengintensifkan perang informasi. Menggali setiap kebohongan yang disebarkan 7 penguasa, terutama Mr. Albert. Membongkar citra munafik mereka di hadapan publik. Kita harus menjelaskan kepada masyarakat bahwa apa yang terjadi bukan hanya tentang balas dendam Arga, tapi tentang kelangsungan hidup mereka semua.”“Gunakan setiap saluran yang kita miliki, Alan,” Arga menyetujui. “Sosial media, forum-forum gelap, pesan berantai. Sebarkan cerita tentang korban, tentang bahaya nyata yang mengintai. Gunakan narasi ‘The Peacemaker’ untuk menginspirasi harapan dan keberanian. Biarkan mereka tahu bahwa ada pilihan selain menyerah.”“Aku sudah mulai menyusun kampanye digital,” Alan berkata,

  • The Peacemaker   Bab 88. Alat Kendali Total

    "Kejahatan yang diprakarsai niat buruk sesungguhnya adalah protes terhadap ketidakmampuan sendiri untuk bersyukur." Maya kembali lagi mengotak-atik menuju ke tabletnya, jemarinya menari dengan kecepatan baru, seolah menyalurkan seluruh emosinya ke dalam kode-kode yang rumit. Data baru yang ia temukan tentang senjata resonansi suara papapnya, Mr. Albert terpampang di layar, detail yang semakin mengerikan. Ancaman itu nyata, dan mereka hanya punya sedikit waktu.“Ini lebih buruk dari yang kita kira, Arga,” bisik Maya, suaranya tegang, bahkan saat ia berbicara sambil menatap layar. “Mereka tidak hanya membunuh secara perlahan dengan racun. Mereka berniat untuk bisa sepenuhnya mengontrol populasi manusia dengan cara yang jauh lebih kejam. Ada laporan internal tentang uji coba yang menyebabkan kejang-kejang massal dan akan berakibat besar ke kerusakan otak permanen pada subjek uji.”Arga mengepalkan tangannya, amarah membara di dalam dirinya. “Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi. San

  • The Peacemaker   Bab 87. Senjata Resonansi Suara

    "Musuh terbesar dari kejahatan adalah ketakwaspadaan akan potensi kebaikan dalam diri setiap manusia."Udara di terowongan bawah tanah masih membeku, dinginnya meresap tidak hanya ke tulang belulang, tetapi juga ke dalam hati yang diliputi keraguan. Maya masih menunduk di atas tabletnya, jemarinya bergerak cepat, mencoba menembus pertahanan digital benteng Mr. Albert.Di sampingnya, Sando berdiri tegap, matanya menatap benteng virtual yang terpancar dari tablet Maya, sementara Arga memandangi punggung keduanya, merasakan jurang tak terlihat yang kini membentang di antara mereka. Sebuah rasa hampa, dingin dan meluas, perlahan menyelimuti dirinya.“Arga,” suara Sando memecah keheningan, nadanya penuh tekad yang baru. Ia berbalik, menatap Arga dengan sorot mata yang tegas, bukan lagi sorot seorang kekasih yang mencari kepastian, melainkan seorang pemimpin yang siap bertindak.“Aku tahu kita tidak punya waktu untuk drama pr

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status