Home / Romansa / The Prosecutor Secret Lust / Ch.14 Apa Aku Terlihat Buta?

Share

Ch.14 Apa Aku Terlihat Buta?

Author: Rein_Angg
last update Last Updated: 2025-03-03 23:01:00

Bagi Ezra, bersama Hanae seperti ini bukan sesuatu yang asing. Ia memang tidak sering pergi dengan rekan kerja wanita, semua juga sudah tahu akan hal ini.

"Iyakah? Kamu tidak pernah pergi dengan teman wanita?" tanya Hanae berbisik, menatap dengan mata bundar menggemaskan.

Ezra hanya tersenyum datar mendengarnya. Ia tak ingin berbincang lebih lama, kemudian melangkah keluar dari gudang arsip dengan Hanae berusaha mengikuti langkah panjangnya.

"Kita pergi makan siang sekarang, Hanae." Suara datar sang pemuda terdengar tegas.

“Ezra, Ezra!” panggil Hanae. Telapak kakinya kembali melangkah cepat guna menyamai posisi berjalan mereka. Tubuh Ezra yang tinggi dengan kaki panjang membuatnya harus berjalan ekstra cepat jika ingin menjejeri.

Langkah Ezra sontak terhenti. Suara itu kenapa seakan tidak berubah sama sekali sejak 15 tahun lalu ? Nada panggilan yang sama kepadanya. Ada nuansa manja, ada nuansa bergantung, dan ada nuansa sayang.

Atau dia yang terlalu terbawa suasana?

Atau dia yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.97 Pergi dari Xavion

    Hanae tak bisa berkata apa-apa. Ia hanya mengangguk sambil terus menahan sakit nyeri tak terkira. Dua tangannya mengepak baju dengan gemetar hebat. Bibir masih berdarah, tulang dada serta rusuk sakit semua karena ditendangi Gladys, dan tangan kanannya yang paling parah.Kulit melepuh akibar direndam air mendidih mulai terkelupas sedikit-sedikit karena digunakan mengepak barang-barang. Sakitnya jangan ditanya, perih dan panas menusuk tak ada henti.Adalah ketakutannya yang membuat ia bertahan untuk tidak pingsan. Adalah kengeriannya yang membuat ia ingin cepat pergi dari penyiksaan ini.Kemudian, sekitar setengah jam kemudian barang-barangnya sudah selesai dipak dann taksi online sudah dipanggil. Satu tamparan mendarat lagi dari Jessica di wajahnya, padahal ia tidak berbuat apa-apa.“Ponselmu, Whore!” desis Jessica menyeringai sambil menadahkan tangan.Masih dengan jemari yang gemetar dan luka parah, Hanae menyerahkan ponsel barunya yang dibelikan Xavion beberapa waktu lalu sebagai pen

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.96 Siksaan Hebat Untuk Hanae

    “AAAAAKKK! SAKIIIIT! HENTIKAAAAN!” Jeritan sang wanita yatim piatu menggelegar di udara. Apa yang seharusnya menjadi hari libur menyenangkan telah berubah menjadi hari paling mengerikan dalam hidupnya. Gladys dan Jessica terbahak melihat kesakitan yang diderita Hanae. Mereka benar-benar tak memiliki hati nurani! Bukannya merasa kasihan dan berhenti menyiksa, keduanya justru kembali menampar wajah dan menendangi perut Hanae secara bergantian. Bibir Hanae sudah berdarah tak karuan akibat ditampar terus menerus oleh Gladys dan Jessica. Lima jari terluka parah akibat injakan sepatu hak tinggi Jessica juga sudah terlihat merah dan melepuh karena diceburkan ke dalam panci berisi air mendidih.“Tinggalkan Xavion sekarang juga! Pergi dari rumah ini sekarang juga! Kalau kamu tidak pergi, aku akan membunuhmu!” teriak Gladys mengancam sekali lagi. Jessica berbisik sambil tekekeh bengis di telinga Hanae. “Kami beri waktu setengah jam untuk kamu memasukkan semua barang-barangmu ke dalam koper,

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.95 Bayi yang Ditukar

    “Saat Violet Cheng melahirkan di rumah sakit Sinai’s Hospital, memang benar adiknya yang bernama Lilac Cheng juga sedang bekerja di sana.” Seorang lelaki berbicara pada pihak lain melalui sambungan telepon. Yang diberi informasi menghela napas panjang, berat, lalu merasa dadanya sesak sendiri. “Kamu yakin?” “Yakin. Saya sudah mengecek daftar karyawan hingga 25 tahun ke belakang. Ada nama Lilac Cheng bekerja di sana pada saat tahanan bernama Violet Cheng melahirkan seorang bayi yang kemudian dinyatakan mati.” Pria itu lanjut berucap, “Di saat yang bersamaan, ada seorang wanita lain melahirkan pula pada detik yang sama. Masih muda, berusia 16 tahun. Begitu selesai melahirkan, wanita itu kabur dari rumah sakit dan meninggalkan bayinya begitu saja di rumah sakit, tak pernah kembali lagi.” “Menurut data, bayi itu kemudian diambil oleh Lilac Cheng dan dimasukkan ke sebuah panti asuhan. Tapi, datanya dirahasiakan. Menurut saya, bisa saja pada saat itu Lilac menukar bayi Violet dengan b

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.94 Serangan yang Menyakitkan

    Sebuah tamparan sangat keras mendarat di pipinya. Hanae masuk dalam kondisi syok hingga detak jantung menghentak sangat kuat. Mata terbelalak saat melihat Jessica ada di depan pintu bersama seorang wanita berusia lebih dari paruh baya.Ia merasa pernah melihat wanita itu, tetapi lupa di mana. Dia lupa kalau foto Gladys ada di ruang kerja Xavion. Dan sebelum ingatannya bisa mengarah ke sana, satu tamparan kencang kembali mendarat di pipinya.“Kamu pelacur kecil! Wanita murahan! Selalu jual kemaluan untuk mendapatkan lelaki kaya raya! Jauhi anakku atau aku bersumpah akan membuat hidupmu menyesal!” Gladys berteriak histeris, lalu menampar untuk yang kedua kalinya.Jessica mendorong Hanae hingga terjungkal ke belakang. Gadis itu tersungkur sambil memegangi dua pipinya sisi kanan-kiri yang terasa perih dan panas akibat ditampar sebanyak tiga kali.Terengah, air mata ketakutan dan sakit menetes begitu saja dari mata Hanae seiring langkah kaki dua wanita kejam itu memasuki rumah Xavion.Di b

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.93 Benarkah Hanae Putri Pembunuh

    Orang-orang di restoran cepat mengerumuni Gladys dan mencoba membuat wanita itu sadar kembali. Jessica sampai terisak ketakutan. Dia takut calon mertuanya sakit dan meninggal karena kalau begitu impiannya menikah dengan Xavion bisa dipastikan tinggal menjadi kenangan.Setelah beberapa menit dalam keadaan tidak sadarkan diri, akhirnya Gladys kembali membuka mata. Wajahnya yang pucat pasi menoleh ke kanan dan ke kiri, lalu bertanya apa yang terjadi? Orang-orang membantunya kembali duduk ke atas kursi setelah tadi sempat merosot dan tersungkur ke atas lantai.Jessica perlahan memberi minum air mineral kepada Gladys. “Aunty, Aunty kenapa? Apa Aunty sakit? Aku antar ke rumah sakit, ya?” isaknya bingung.Namun, Nyonya Besar Young menggeleng. “Tidak, tidak usah ke rumah sakit. Aku baik-baik saja. Aku hanya syok karena mengetahui Xavion berhubungan dengan orang miskin bahkan sampai membawa ke rumahnya.”Ia terengah-engah, lalu berkata, “Antar aku pulang saja, Jessica. Aku akan beristirahat di

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.92 Ganti Gladys Yang Pingsan

    Fanty dan Deasy sudah berada di dalam mobil dan mengikuti taksi yang dinaiki Hanae. “Sekarang, kita lihat ke mana dia? Apa kembali ke panti asuhan, atau mungkin dia ke hotel dan menaiki tubuh lelaki hidung belang demi sebuah tas Gucci? Hahaha!” gelak Fanty mencibir.Deasy tentu saja tidak mau ketingalan mencemooh. “Pelacur seperti Hanae harus kita bongkar kedoknya! Dia selalu sok terlihat polos dan tidak bersalah. Dia berhasil menipu Ezra dan Xavion sehingga kita berdua terus yang disalahkan!”“Setelah kita mendapat bukti bahwa dia tidak lebih dari wanita yang suka menjual diri, maka seluruh lelaki di kantor akan memandang rendah padanya! Xavion dan Ezra tidak akan membelanya lagi sampai kapan pun!”Kendaraan terus berjalan. Hanae yang sedang membaca bagaimana cara menjadi nakal bagi pasangan di atas ranjang terus tersenyum berdebar. Meski selisih usia antara dia dan Xavion kurang lebih mendekati 15 tahun, tetapi tentu saja itu bukan masalah. Seandainya saja dia tahu kalau Fanty dan

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch 91 Masih Terus Dibuntuti

    “Kalau kamu masih memikirkan yang bernama Raze bangsat itu, lihat saja apa yang bisa kuperbuat padamu! Dan kalau sampai dia datang untuk membawamu pergi, lihat saja apa yang bisa kuperbuat padanya!”“Mulai sekarang, kamu tidak boleh ke mana-mana kecuali bersamaku, Little Rabbit! Dan kamu tidak boleh lagi kembali ke panti asuhan sialanmu itu! Di sana, kamu mengenang dia, ‘kan? Kamu mengingat semua hal indah yang dia lakukan untukmu, bukan? Fucking shit!”Kembali menyeringai lebih menyeramkan, ultimatum dibuat dengan sangat jelas. “Jangan bermain denganku! Berani melanggar perintahku, kamu akan kubuat sangat menyesal seumur hidup!”Cekikannya pada leher Hanae dilepas, lalu berdiri terengah-engah. Tatap melihat wanita cantik itu menangis sesenggukan sambil memegangi leher yang baru saja ia sakiti. Gemuruh di dada Xavion bak tornado melanda perkebunan, sangat bising. Tak berkata apa-apa lagi, ia keluar kamar sambil membanting pintu. Menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua, rasa cemb

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.92 Bakar Surat Itu!

    Sepulang dari panti asuhan menjenguk Ma’am Lilac, Hanae memasuki kamar tidur pertamanya. Disebut kamar tidur pertama karena sejak ia menyatu dengan Xavion, mereka tidur bersama setiap hari, tidak terpisah seperti sebelumnya.Suara Ezra tadi siang terngiang di telinga, “Kalau kakak angkatmu itu yang meminta kamu pergi dari Xavion, apa kamu mau melakukannya?”Tersenyum pedih, ia keluarkan sebuah surat usang ditulis 15 tahun lalu. Ditulis sebelum seorang remaja lelaki tampan bermata sipit seperti dirinya bernama Raze dijemput oleh orang tua angkat menggunakan mobil mewah. Hanae membacanya kembali dengan mata berkaca-kaca. Kelebatan memori berjalan begitu saja. Saat Raze selalu melindunginya dari siapa pun yang berniat menyakiti. Remaja lelaki yang diaku sebagai kakak angkat Hanae begitu menyayanginya. Tak jarang pula Raze memberikan sebagian makanannya kepada Hanae jika ada donatur yang datang dan memberi sumbangan berupa kue atau makanan lezat lainnya bagi anak-anak panti asuhan.“Kam

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.91 Identitas yang Dirahasiakan

    Menaiki taksi online menuju rumah panti asuhannya, Hanae tidak tahu kalau ada satu mobil sedan berwarna merah tua mengikuti dari belakang. Sejak menjadi kesayangannya Xavion, ke mana-mana dia menaiki taksi dan bukan lagi bus seperti dulu. Uang bukan lagi masalah baginya setelah sebuah kartu hitam diberikan padanya. Ah, bagaimana tidak cinta kalau sudah begini? Tampan, gagah, mapan, posesif sekaligus perhatian. Di luar semua keangkuhan dan keras kepala serta kekasarannya, Xavion memang nampak sedemikian sempurna untuk dimiliki, bukan?Ia turun dari taksi dan berjalan masuk tanpa menoleh ke belakang. Tanpa tahu ada dua wanita di dalam mobil sedan merah tua mengambil beberapa foto dari jarak jauh menggunakan ponsel. “Panti Asuhan Blessed Mother Marry,” gumam Fanty mengetik nama dari panti asuhan tersebut di ponselnya. Ia kirim gambar yang sudah diambil berkali-kali ke seorang wanita.Jessica menerima laporan itu. Ponselnya berbunyi, segera ia buka, lalu mengerutkan kening. Dalam hati

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status