Share

tigabelas

Sean melepas bibirnya yang masih terus ingin bergerilya di dua gunung kembar yang menggemaskan itu. Kini, bagian bawah Sean sudah tak lagi bisa menahan. Celana hitam yang di pakainya mulai terasa sesak. Rudal beruratnya sudah menyembul dari ujung celana dalamnya dan mengenai resleting celana hitam di bagian dalam.

Sean menatap Pinka yang masih tersenyum senang menerima kenikmatan yang membuatnya tak ingin di hentikan.

"Kenapa kak?" tanya Pinka lirih.

"Gak apa -apa kamu memang luar biasa, Pinka," ucap Sean penuh nafsu. Napasnya memburu dan terus bergairah menatap Pinka.

"Lalu ... Kenapa di hentikan?" tanya Pinka lirih.

"Hemmm ... Aku tidak menghentikan. Tapi aku ingin yang lain. Apakah boleh? Kamu tidak keberatan?" tanya Sean pada Pinka. Suaranya berat dan terasa menginginkan sekali.

Tangan Pinka terulur dan meemgang wajah Sean yang tampan.

"Bukankah Pinka sudah bilang. Lakukan apapun yang Kak Sean inginkan pada Pinka, yang penting itu bisa membuat Kak Sean bahagia. Pinka terlalu menc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status