The Queen Janda Pirang

The Queen Janda Pirang

By:  Beelovers  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings
26Chapters
288views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ratu Zela Puspita alias Queenze, memilih pergi dari rumah demi mentalnya sendiri yang setiap hari harus melihat suaminya membawa wanita malam dan melakukan hubungan terlarang di depan kedua matanya. Tanpa ada rasa malu, Marcell membuka kamar tidurnya dan melakukan hubungan terlarang dengan para wanita malam yang ia sewa setiap hari secara bergantian. Tepat di hari ulang tahun perkawinan pertamanya, Zela memutar video tentang aib suaminya pada semua orang hingga Marcell malu dan langsung menalaknya serta mengusir Zela dari rumah mewah itu. Lalu bagaimana nasib Zela selanjutnya?

View More
The Queen Janda Pirang Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Widi Putri
mencerminkan wanita tangguh dan tidak bergantung PD laki² .
2024-03-01 10:55:47
1
user avatar
Beelovers
yuk nyalain bintangnyaaaaaaaa
2023-11-20 13:00:26
0
26 Chapters
Mantan Kekasih
Terdengar anak kunci pintu depan rumahnya berbunyi setelah tadi Zella mendengar suara deru mobil milik marcell, suaminya. Zella menatap ke arah jarum jam yang menunjuk ke arah pukul dua belas malam. Zella memilih diam dan mendengarkan.Sudah beberapa bulan ini, Zella selalu mendapati suaminya pulang bersama wanita malam yang di ajak tidur di rumahnya. Mereka menggunakan kamar utamanya untuk bercinta. Mulai sejak itu, Zella memilih pindah kamar dan menempati kamar tamu yang berada tepat di smaping kamar tidur pribadinya bersama Marcell.Zella hanya mengintip dari sela -sela pintu yang ia buka sedikit saja untuk melihat suaminya sedang bersama wanita yang mana."Marcell ... Rumahmu panas sekali, aku kepanasan," ucap wanita itu penuh manja dan membuka jas kerjanya dan diletakkan secara asal di atas meja."Kau yakin? Rumah sebesar ini masih membuatmu panas dan tak ada oksigen untuk kau hirup?" tanay Marcell pada Luna, mantan kekasihnya dulu.Tatapan Luna begitu menggoda dan selalu membuat
Read more
Curiga
Semalaman Zella tak menutup mata dan melihat fokus kebiadaban suaminya yang terus menggenjont ena -ena bersama Luna, mantan kekasihnya. Tak hanya itu saja, Zella dianggap sebagai penyebab karena mereka tak memiliki anak.Marcell yang sudah berkali -kali klimaks pun akhirnya menyudahi pertarungan panas ini pada Luna. Luna sendiri sudah terlihat lelah dan lemas sekali. Selama satu malam, mereka sudah menyelesaikan lima ronde dalam waktu lima jam secara terus menerus tanpa henti. Marcell adalah lelaki hiperseks yang sangat kuat sekali."Lelah? Hanya segitu kekuatanmu, Cell? Ku pikir kamu kuat, ternyata tidak," goda Luna yang menghapus peluh Marcell yang sedang mengatur napasnya sambil menatap heran pada Luna."Kamu sedang mengejekku, Luna? Kamu anggap aku lelaki tak berdaya? Atau kamu ingin ku habisi hingga kakimu lemas tak bisa berjalan? Hemmm?" ancam Marcell menatap Luna dengan tak suka. Luna mengecup pipi Marcell dan memeluk lelaki yang terlihat sangat kelelahan."Maaf sayang ... Aku
Read more
Acara Anniversary
Zella berdiri di belakang pintu sambil mengontrol kembali napasnya yang sedikit memburu karena terkejut dengan perlakuan Marcell. Jangan sampai dirinya terjebak oelh lelaki macam Marcell. Perceraian adalah keputusan akhir yang akan di ambil Zella tepat di hari anniversarynya."Zella!! Buka Zella!!" teriak Marcell dari arah luar sambil mengetuk keras pintu kamar Zella.Zella terduduk di belakang pintu kamaranya dan menangis sejadi -jadinya. Ia teringat kata -kata Kakeknya saat itu."Queen ... Kamu harus menikah dengan Marcell. Sebab, kalau tidak, maka sia -sialah semua investasi kakek disana." Begitulah pesan Kakek pada Zella yang selalu memanggil namanya dengan sebutan Queen."Tenang Kek. Zella ambil semua apa yang nejadi hak Kakek. Biarkan Zella lepas dari lelaki yang tak pernah bersyukur dan tamak ini," ucap Zella lirih sekali.Suara Marcell masih terus mengetuk keras pintu itu dan sesekali menendang pintu kamar Zella dengan kasar. Tak lama, Marcell pun berhenti berteriak dan mengge
Read more
Pengkhianatan
"Ohhh ... Aku pikir apa?" ucap Arka pelan.Zella masih menggendong Gea sambil menepuk -nepuk bokong gadis kecil itu penuh kasih sayang.Sesekali, Zella menatap jam tangannya untuk melihat waktu saat ini. Besok adalah acara anniversarynya, jadi usahanya tidak boleh gagal sama sekali. Perusahaan yang baru ia rintis juga tidak boleh di ketahui oleh Marcell, suaminya."Kenapa? Kamu kayak gelisah? Kalau sibuk, silahkan pulang duluan, biar Gea aku gendong," ucap Arka pada Zella."Gak apa -apa? Aku ada perlu soalnya," ucap Zella merasa tak enak."Gak apa -apa. Gea itu putriku, jadi tak masalah. Aku sudah biasa mengurusnya sendiri sejak Gea bayi," ucap Arka penuh keyakinan."Mengurus sendiri? Istrimu?" tanya Zella dengan cepat karena penasaran.Arka memejamkan kedua matanya sebentar dan membuka kedua matanya kembali. Rasanya malas untuk membahas istrinya yang menurutnya sangat tidak baik itu. Bisa -bisanya ia meninggalkan bayinya sendiri di rumah sakit setelah melahirkan dan pergi entah keman
Read more
Pertemuan
Hari yang di tunggu akhirnya tiba. Acara segera akan du mulai. Para tamu undangan juga telah hadir memenuhi hall room hotel tersebut. Alunan musik akustik pimpinan Arka juga menampilkan persembahan yang sangat memukau para tamu undangan.MC acara sudah mulai membuka acara dengan sambutan salam. Azela nampak duduk manis dengan balutan pakaian hitam yang elegan dengan manik mengkilau. Riasan Azela juga nampak sangat berbeda dari biasanya. Malam ini Azela memakai MUA agar dirinya terlihat sangat cantik. Marcell juga telah datang dan duduk di samping Azela. Aluna, kekasih Marcell juga berada tak jauh dari Marcell dengan senyum sumringah berkumpul dengan keluarga besar Marcell termasuk Opa MArcell.Marcell memperkenalkan Aluna sebagai sekertaris hebat yang memiliki multi talenta. Konisi perusahaan yang sdeang tidak baik -baik saja berhasil di manipulasi oleh Aluna agar terlihat baik dan hebat.Setengah jam kemudian, Azela dan Marcell maju ke depan untuk memotong kue tart anniversary mereka
Read more
PEMANDANGAN MENAKJUBKAN
Tatapan Arka begitu sinis kepada Zella. Rasa empati dan simpatinya mulai hilang saat Arka di bentak oleh Zella karena tidak usah mencampuri urusannya."Nanny ... Tolong siapkan kamar untuk tamu kita. Malam ini biar Gea tidur dengan saya di kamar," titah Arka yang pergi begitu saja tanpa bicara sepatah kata pun pada Zella.Gea melambaikan tangannya saat sang Papah menggendongnya erat dan membawanya ke lantai dua menuju kamar pribadi Papah Gea.Zella hanya bisa diam di tempat dan tertegun menatap gadis kecil yang polos sedang bersedih."Nona ... Kemarilah. Kamarmu sudah siap," ucap Nanny yang berjalan menunjukkan kamar untuk Zella pakai malam ini."Iya," jawab Zella sedikit gugup karena terlalu fokus melihat punggung Arka dan Gea yang terus menatapnya seolah meminta tolong.Zella berjalan menghampiri Nanny dan masuk ke dalam kamar tamu itu. Kamar yang cukup luas dan terlihat sangat nyaman untuk di tinggali."Aku Zella, kamu?" tanya Zella mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan gad
Read more
KELICIKAN MARCELL
Zella sudah menyajikan semua makanan yang ia buat di meja makan. Ada nasi goreng spesial, nugget, dadar telor, kerupuk udang, sosis bakar dan mie kuning."Sudah selesai ... Mandi dulu terus baru makan. Tidak mungkin aku makan pakai baju seperti ini," ucap Zella lirih dan kemudian segera pergi dari ruang makan itu tanpa melihat ke arah depan dan ...Bruk!!"Arghhh ..." teriak Zella yang terjatuh tersungkur di lantai. Daster pendeknya ikut tersingkap ke atas hingga pangkal paha hingga pahanya yang mulus dan putih itu terlihat dengan jelas oleh Arka. Arka sama sekali tak berkedip dan terus menatap tajam ke arah pemandangan indah itu.Zella melotot dan langsung menutup pahanya dengan kedua tangannya."Apa yang kamu lihat?" teriak Zella ketus. Tubuhnya bukan tontonan gratis. Zella terpaksa memakai baju seperti ini karena tidak ada lagi pakaian.Arka mengatupkan kedua bibirnya dan kemudian membalikkan tubuhnya dan mengucap kata maaf kepada Zella. "Maafkan saya."Zella langsung berdiri dan m
Read more
TALAK TIGA
Marcell tak bisa melepaskan Zella begitu saja. Ada banyak hal yang membuat Marcell tetap harus mempertahankan Zella.Kedua tangan dan kaki Zella sudah terikat di ranjang kamar tamu. Kamar yang biasa Zella tempati. Istri SAH Marcell yang terasa seperti menumpang dirumah besar itu.Mulutnya juga dibungkam dengan kain agar teriakan Zella tak mengganggu.Kedua mata Zella terus menatap tajam ke arah Marcell dengan Aluna, kekasih Marcell yang terus menempel pada Marcell."Mulai berani kamu sama aku? Hah!!" bentak Marcell pada Zella.Zella hanya menggelengkan kepalanya pelan dan tetap menatap Marcell. Marcell berjalan menghampiri Zella dan duduk ditepi ranjang lalu membuka sumpalan kain yang menutup mulut Zella."Kamu pikir, aku akan biarkan kamu pergi begitu saja? Setelah kamu berhasil mempermalukan aku dimalam anniversary kita? Ternyata malam itu sudah kamu buat sandiwara besar hingga Kakek tahu semuanya. Lalu kamu pergi, kamu menceraikan aku dan aku akan gigit jari tak mendapatkan sepeser
Read more
Kita Menikah Sekarang
"Kamu lapar?" tanya Arka melirik sekilas ke arah Zella."Ekhemm ... Iya," jawab Zella meratp sedih pada nasibnya."Kita makan dulu ya. Kebetulan, Nanny sudah tidak bekerja lagi dirumah," ucap Arka tetap fokus mengendarai mobilnya."Kenapa?" tanya Zella penasaran."Ada sesuatu," jawab Arka tak mau menjelaskan lebih lanjut.Zella mengangguk kecil dan menangkap tubuh mungil Gea yang langsung melompat dari arah depan ke arahnya."Mama kenapa pergi. Gea sedih," cicit Gea dengan manja sambil memeluk Zella. Arka menatap Zella yang kebingungan untuk bersikap dari kaca spion tengah.Zella mengusap kepala Gea yang terus memegang Zella dengan sangat erat karena takut pergi menjauh seperti kemarin."Maaf ya, Gea. Mama kemarin harus pergi karena ada sesuatu hal," ucap Zella terlihat sedikit tertekan menjawab.Gea hanya mengangguk kecil dan emmejamkan kedua matanya. Rasanya nyaman sekali berada didalam pangkuan Zella. Gea menikmati hubungan batin antara Ibu dan anak.Siang ini, Arka, Zella dan Gea
Read more
Jebakan untuk Zella
Arka masih berdiri sambil menyeruput kopi yang baru saja ia buat sendiri. Zella menatap Arka dari arah samping dengan bibir yang sedikit menganga membentuk bulatan seperti huruf O.Arka melirik ke arah Zella dan menyipitkan kedua matanya menatap lekat ke arah wanita yang kini ikut tinggal bersamanya."Kenapa? B aja kali. Aku mengajak kamu menikah, bukan karena cinta, ini semua demi Gea, itu hal yang paling utama. Kedua, Kita ini hidup satu rumah, satu atap dan bahkan satu kamar. Aku tidak ingin ada orang yang memfitnah macam-macam. Paham ya?" ucap Arka menegaskan.Sebenarnya sulit mengatakan kebohongan itu. Ucapan yang sama sekali tak sesuai dengan isi hati itu sungguh menyakitkan hatinya. Tapi, Arka tidak mau dianggap sebagai lelaki yang mudah jatuh cinta karena ada celah."Eumhh ... Oke. Tapi, Aku belum resmi bercerai. Lagi pula, kalau surat cerai itu sudah terbit. Tidak mungkin aku langsung menikahi kamu, Mas Arka. Apa kata orang nanti? Bisa-bsia orang akan berpikiran macam-macam s
Read more
DMCA.com Protection Status