Share

tujuhpuluhsembilan

Sean berjalan lunglai ke arah Pinka dan Ibu Aisyah setelah berbicara hal penting dengan dokter. Raut wajahnya tadi begitu terlihat bingung. Namun setelah melihat Pinka dan Adzan yang berad dipangkuan Ibu Aisyah, Sean langsung menerbitkan senyumnya denagn lebar. Pemandangan seperti ini adalah moment baru bagi Sean.

Ibu Aisyah juga terlihat senang dan bahagia saat melihat Adzan yang terus tertawa khas bayi yang tak bisa berhenti terbahak bahak kegelian.

"Sayang ... Bisa bicara sebentar?" panggil Sean lembut.

Pinka menoleh ke arah Sean dan mengangguk kecil menyanggupi permintaan Sean.

"Ibu, Pinka mau Sean bawa sebentar, Ada hal penting. Adzan, Uminya pergi sebentar ya?" ucap Sean meminta ijin pada putranya dan mencium kening Adzan penuh kasih sayang.

"Titip Adzan ya Bu," pinta Pinka pada Ibu Aisyah.

"Jangan lama -lama. Ibu juga harus mengurus Ainul. Ainul bagaimana kondisinya, Sean? Apakah dokter sudah memberitahukan itu padamu?" tanya Ibu Aisyah pelan.

"Belum Bu. Ini mau di bahas, lang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status