Share

BAB. 3 Carrel's Greed

Axelion High School

Tidak terasa Carrel dan Calista sudah tumbuh menjadi remaja cantik, saat ini mereka sudah sekolah di senior high school yaitu di Axelion High School. Sekolah elit ternama yang ada di kota Paris, sekolah itu di naungi oleh Axe Group yaitu salah satu pebisnis terkaya di negaranya. Beberapa murid-murid mulai berteriak histeris saat para pangeran mereka datang ke sekolah menggunakan mobil sport kebanggannya. Hanya Calista yang bertingkah biasa saja, baginya buat apa memiliki wajah tampan jika minim akhlak. Calista merupakan sederet dari para siswi yang tidak pernah bahkan tidak akan pernah tertarik dengan anggota geng Helios, geng yang baru saja lewat beberapa menit yang lalu.

Di dalam geng Helios itu terdapat beberapa anggota di antaranya, Axel Thomas Garriz leader, Leon Jupiter Vegaan wakil ketua, Sean Black Panglima, Blue Sky Havvens Jenderal, Carrel Lois Vegaan kekasih sang leader, dan beberapa anggota lainnya. Betapa beruntungnya Carrel memiliki kekasih most wanted di sekolahnya, tampan, kaya, dan sangat mencintainya. Dulunya Axel menyukai Calista saat mereka sama-sama berumur 3 tahun tapi karena kecelakaan dimasa lalu yang sempat membuat Carrel lumpuh dikarenakan ulah Calista, semakin hari dia membenci Calista dan beralih menyukai Carrel. Hingga saat ini mereka menjalin kasih tanpa mau peduli dengan status Axel sebenarnya yaitu tunangan Calista.

Calista selalu bersabar menghadapi sikap arogan dari tunangannya itu, dia selalu mengalah pada Carrel dan bersikap buruk di hadapan mereka semua agar mereka semua semakin membencinya. Sehingga jika suatu hari nanti dia menghilang maka tidak akan ada satu orangpun yang akan kehilangan. Sesungguhnya dia muak jika harus bersikap baik-baik saja, tetapi saat ini dia mendapatkan pencerahan saat dia mendapatkan email dari seseorang misterius yang mengatakan akan membebaskan kehidupan nerakanya itu. Jadi saat ini yang dia lakukan hanya perlu bersabar hingga waktu itu tiba dan dia akan membuang semua hal tentang jati dirinya dan melupakan segala kenangan buruk yang dibuat oleh seluruh anggota keluarganya.

Saat ini kantin sangat penuh karena banyak para siswa dan siswi yang ingin makan siang, termasuk Calista. Calista di sekolah tidak punya teman begitupun dirumah jadi dia sudah terbiasa sendiri seperti saat ini dia sedang memakan spagettinya dengan nikmat dan duduk sendirian tanpa peduli tatapan orang lain. Sementara di bangku seberang terdapat Carrel, Axel dan anggota geng helios lainnya. Saat Calista selesai makan dan dia akan berdiri tiba-tiba dari arah depan ada seorang siswi yang tidak sengaja menumpahkan minuman dingin ke bajunya. Siswi itu tidak ingin minta maaf dengan Calista, oleh karena itu Carrel langsung maju dan menyiramkan minumannya.

Dengan wajah merah padam siswi itu berteriak kepada Carrel. "Hey! apa yang kau lakukan padaku?"

Carrel membalas dengan tatapan tajamnya. " Tentu saja untuk membalasmu, karena kau sudah berani menyiram adik seorang vegaan, dan harap ingat Calista adalah adikku jadi jangan pernah menggangunya lagi, mengerti?"

Siswi itu menundukkan kepalanya dan meminta maaf pada Carrel." Maafkan aku Car, aku tidak sengaja menumpahkan minuman itu kepada adikmu, tapi untuk apa kau peduli pada gadis dingin itu bukankah dia tidak layak jadi saudaramu mengingat kau dan dia sangat berbanding terbalik, kau murid populer dan baik hati sementara dia murid terasingkan dan kasar."

Carrel maju untuk memberi siswi itu peringatan. " Ingat baik-baik nona, kau sedang berhadapan dengan siapa? ku harap kau mengerti maksudku jangan pernah meremehkan keluarga vegaan karena keluarga vegaan merupakan keluarga paling berpengaruh no 2 di negara ini, jika kau masih ingin hidup dengan baik menyingkirlah."

Siswi itupun akhirnya meninggalkan mereka semua dan berlari karena menahan malu telah di perlakukan dengan tidak baik oleh Carrel.

Leon segera memberi Carrel peringatan agar tidak menolong Calista melalui kode matanya. Tapi Carrel menolak kakaknya itu dan dia menghampiri saudarinya itu dan berkata dengan sangat lembut.

Carrel memasang wajah khawatir terhadap Calista. " Cal, apa kau baik-baik saja?  kakak harap kau tidak memasukkan ke dalam hati perkataan siswi itu tadi ya."

Calista membalas tatapan khawatir Carrel dengan santai. " Aku baik-baik saja sebaiknya kau urus saja urusanmu sendiri, jangan pernah mencampuri semua urusanku ingat itu!"

Axel maju menghampiri mereka berdua. " Kau adik tidak tahu diri enyahlah kau dari sini."

Calista membalas taatapan tajam Axel. " Hay, my fiance bukankah kau sudah tahu sejak dulu jika aku ini orang yang tidak tahu diri, huh dasar bodoh."

Axel maju dan ingin menonjok wajah menyebalkan Calista tapi ditahan oleh Carrel.

Carrel mengelus tangan kekasihnya itu dengan penuh cintaa." Sayang, kau jangan kasar dengan adikku sekalipun dia sangat menyebalkan tetapi dia adikku, ku mohon berhentilah menyakitinya, sebaiknya kau fikirkan bagaimana caranya memutuskan pertunangan kalian sayang."

Axel membalas mengelus kepala Carrel." Hem, aku tidak aakan kasar lagi dengan si tidak tahu diri itu dan mulai sekarang kita hanya akan memikirkan bagaimana memutuskan pertunangan itu tanpa harus membuat orang tua kita malu."

Leon dan Sean hanya memutar matanya dengan malas, pasangan gila itu benar-benar membuat mereka semakin iri dan ingin cepat punya pacar. Berbeda lagi dengan si polos Blue dia hanya mengangguk-anggukan kepala seperti orang mengerti. Sementara Calista sudah pergi sejak adegan romantis Axel dan Carrel berlangsung. Sejujurnya terkadang dia merasa cemburu saat Axel beradegan romantis dengan Carrel seperti tadi tapi diaa berusaha menekan rasa sukanya itu, Dia tahu Axel orang yang tidak tersentuh terlebih Calista pernah berbuat kesalahan fatal bagi mereka semua, meskipun itu bukan kesalahan Calista. Calista yakin saat itu pasti ada yang menjebaknya dan membuatnya seolah-olah dialah yang bersalah. 

Calista bersumpah akan membuat pelakunya menyesali segala perbuatannya itu dan akan dia beri pelajaran orang itu jika suatu saat dia menemukannya. Calista mendesah dan berharap semuanya cepat berakhir karena dia sudah tidak tahan lagi dengan semua penyiksaan ini.

Calista menengadahkan wajahnya ke atas langit seraya berdoa." Oh Tuhan sampai kapan kau akan menyiksaku seperti ini, aku benar-benar tidak kuat lagi dan ingin mati rasanya. Mereka benar-benar jahat kepadaku, daddy dan mommy selalu menjauhiku, ketiga kakakku selalu menyiksaku, sementara Carrel selalu seperti gadis polos yang tidak tahu apa-apa, sesungguhnya dialah yang paling banyak berjasa dalam masa penderitaanku. Gadis licik itu setelah semuanya dia ambil dia masih tidak puas juga, apa dia menginginkan diriku untuk pergi dari rumah dan tinggal kembali lagi untuk selamanya. Baiklah jika itu keinginanannya maka akan ku penuhi cepat atau lambat aku harus segera pergi setidaknya setelah daddy dan mommy melakukan perjalanan bisnis 3 bulan lagi."

Original story by Cerberus Blaze

Rau, 1 September 2021

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status