Share

BAB 9 Cemburu

“Amor!” teriakku. Aku tersadar dari mimpi panjangku.

Amor menatapku dengan dingin, dia duduk di pinggir kasurku.

“Amor,” panggilku segera bangun dan memeluknya dengan erat. Aku berharap seluruh itu hanyalah mimpi dan tidak akan menjadi kenyataan.

“Bodoh, kenapa sembarangan mengambil tindakan?” tanyanya. Dia mengulurkan tangannya untuk mengelus-elus kepalaku.

“Aku.. aku ingin pergi mencarimu.”

Amor langsung mengetuk kepalaku pelan. “Kamu lupa jika kita saling terhubung, hanya kamu yang dapat mengumpulkan jiwaku, jika kamu datang mencariku, aku tidak akan kembali lagi bodoh.” Kata-katanya membuatku tersadar bertapa bodohnya diriku, kenapa aku tidak mengingatnya. Kami saling terikat, hanya aku yang dapat membangunkannya.

“Amor,” panggilku lagi. Aku melepaskan pelukkanku dan menatapnya. “Bagaimana dengan kakak?”

“Bajingan itu.., maksudku Mir, dia kabur.”

“Ren, bagaimana dengan Ren? Apakah dia baik-baik saja.”

“Kau.., sangat memerhatikannya,” gumam Amor terdengar dingin.

Aku pun m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status