Beranda / Pendekar / The Shadow: Rahasia Abadi / BAB 4 KEDATANGAN SANG SILUMAN

Share

BAB 4 KEDATANGAN SANG SILUMAN

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-15 01:40:21

Zhao Yuan Shao menghela nafas panjang, dia memilih untuk bertaruh kali ini. Siluman besar yang kini menggunakan wujud manusia itu membantu Zhu Rong berdiri. Setelahnya, siluman besar itu menatap tajam wajah Zhu Rong.

“Baiklah! Aku akan membantu mu menyelamatkan nasib Biro Penangkap Siluman. Tapi jika nanti putri mu tidak terbukti sebagai reinkarnasi Dewi Gunung Li, maka aku akan berhenti membantu kalian.”

Zhu Rong tersenyum gembira, dia membungkukkan badannya beberapa kali sebagai rasa terimakasih.

“Terimakasih Tuan Siluman, anda sungguh sangat baik hati.”

“Kalau begitu pergilah, besok aku akan datang ke Biro Penangkap Siluman.” Zhao Yuan Shao hanya menatap datar.

Setelah itu dia berbalik badan dan meninggalkan Zhu Rong tanpa mengatakan apapun lagi. Melihat sang kakak pergi, Zhao Yunshi mengikuti langkah sang kakak. Sebelum pergi siluman harimau putih itu melirik tajam ke arah Zhu Rong yang sudah dia anggap sebagai pengganggu.

—Kota Changsa, Hari ke-5, Bulan ke-8.—

“Sampaikan pada Komandan Utama Biro Penangkap Siluman, Tuan Zhu Rong. Bahwa aku ingin menemuinya.” Zhao Yuan Shao berdiri tepat didepan gerbang masuk Biro Penangkap Siluman.

Seorang penjaga yang ada di sana lekas berdiri, menatap penuh selidik pada Zhao Yuan Shao yang memang memakai jubah dengan penutup kepala.

“Siapa kau, dan ada keperluan apa? Komandan Utama tidak bisa ditemui sembarangan.” Penjaga itu tetap awas.

“Aku Zhao Yuan Shao, datang khusus dari Desa Liuyang untuk membicarakan hal penting dengannya.” Zhao Yuan Shao menjawab dengan tenang. Meski begitu wajahnya tetap tidak terlihat dengan jelas.

“Kalau begitu apa ada surat tugasnya?” tanya si penjaga.

“Tidak ada,” balas Zhao Yuan Shao.

“Kalau begitu kau tidak bisa masuk, harus ada surat tugas yang jelas baru bisa bertemu dengan komandan.”

“Meskipun aku mengatakan kalau aku adalah Hou Qi?”

Zhao Yuan Shao menyeringai, dia juga membuka penutup kepala yang dia gunakan hingga terlihatlah wajahnya.

Penjaga itu ketakutan ketika mendengar nama Hou Qi, semua orang tahu kalau itu adalah nama siluman besar yang sudah hidup ribuan tahun. Siluman harimau merah yang menjaga gunung dan hutan.

“Ho-Hou Qi?”

Penjaga itu gemetaran, bahkan dia sempat terjatuh sangking takutnya.

Dia kemudian berbalik badan hendak melapor, tapi dia justru menabrak seorang pria muda berusia sekitar 27 tahun.

“Tuan Zhang Fei, a-ada siluman besar!” Penjaga itu ketakutan dan menunjuk ke arah Zhao Yuan Shao yang masih berdiri tenang ditempatnya semula.

Pria yang dipanggil Zhang Fei itu melirik ke arah yang ditunjuk. Dia kemudian mengangguk dan berbicara lirih pada si penjaga.

“Masuk dan sampaikan pada Tuan Zhu Rong, kalau ada siluman yang berulah di sini.”

Setelah itu si penjaga mengangguk dan berlari masuk ke dalam bangunan Biro Penangkap Siluman dengan terbirit-birit. Sementara itu Zhang Fei mendekat beberapa langkah ke arah Zhao Yuan Shao. Pedang ditangannya bergetar, menghasilkan bunyi yang berdenging nyaring.

“Rupanya kau sungguh siluman besar Hou Qi,” ucap Zhang Fei sembari menggenggam pedangnya agar berhenti bergetar.

“Kau pikir aku berbohong? Semua orang tahu kalau siluman Hou Qi sangat jujur,” balas Zhao Yuan Shao dengan datar.

“Jika kau jujur, tidak mungkin kau datang dan menggunakan nama manusia untuk datang ke Biro Penangkap Siluman.” Zhang Fei masih waspada, dia menatap nyalang ke arah siluman besar.

Zhao Yuan Shao terkekeh geli, dia tetap bersikap tenang dan juga santai. Meskipun manusia didepannya sudah siap menyerang dengan pedang ditangannya.

“Hah! Baru kali ini ada manusia yang mempertanyakan nama ku juga. Sepertinya kau tidak berpengetahuan Tuan Zhang Fei!”

“Berhenti bicara dan enyah lah kau dari sini siluman!” Zhang Fei mengeraskan rahangnya.

Dia kemudian berlari ke arah Zhao Yuan Shao sembari menodongkan pedangnya. Pria dengan pakaian dominan hitam itu menyerang sang siluman tanpa perlu aba-aba.

Mendapat serangan mendadak dan langsung mengarah titik vital, Zhao Yuan Shao membaca mantra dan mengaktifkan ‘Jin Zhi’, cincin emas miliknya sebagai pelindung dari musuh.

Seketika siluman itu mundur, lalu tepat didepannya muncul perisai dari cahaya keemasan yang amat terang. Perisai itu menghalangi serangan pedang dari Zhang Fei.

“Sungguh Tuan Zhang Fei sangat ceroboh dan tanpa pertimbangan. Bisa-bisanya kau malah menyerang siluman besar Hou Qi tanpa bertanya lebih dulu!”

Zhao Yuan Shao mengatakannya dengan tenang. Meskipun begitu, dia memanfaatkan keadaan dengan memanggil senjata miliknya. Yakni pedang api ‘Huo Jian’ untuk melawan pria manusia didepannya.

“Tidak ada yang perlu ditanyakan, semua siluman memang pantas untuk diserang dan dibunuh. Tidak terkecuali kau, Hou Qi!”

Zhang Fei mengeluarkan kekuatan spiritualnya, dia mengaktifkan kekuatan tersembunyi dari pedang ditangannya. Sehingga dia dengan mudah bisa menghancurkan perisai milik Zhao Yuan Shao.

Perisai itu pecah seperti kaca begitu saja, Zhao Yuan Shao terkejut sejenak. Dia sadar lawannya bukan manusia sembarangan. Seringai kecil muncul diwajahnya yang tegas, Zhao Yuan Shao mengusap lurus pedang api Huo Jian miliknya. Membuat pedang itu dikelilingi aura merah seperti api membara.

Siluman harimau merah itu mengeluarkan serangan-serangan yang mematikan, meski dengan teknik bela diri yang sederhana. Wajahnya masih tetap tenang, dia tidak terprovokasi oleh Zhang Fei yang terus menerus menyerang titik vital guna membunuhnya. Fokus Zhao Yuan Shao dalam pertarungan kali ini bukan untuk menghabisi manusia didepannya, melainkan untuk memberitahu padanya tentang seberapa hebat seorang siluman besar yang sudah hidup ribuan tahun.

“Tuan Zhang, ada baiknya kau menyerah. Karena sepertinya kakimu sudah tidak kuat lagi menopang tubuhmu!” Zhao Yuan Shao sengaja memprovokasi ditengah-tengah pertarungan.

Zhang Fei malah menyeringai tipis, “Bahkan trik murahan untuk memecah fokus lawan yang kau gunakan saja tidak berpengaruh terhadapku.”

“Oh benarkah? Itu bagus, karena itu artinya kau layak berada di Biro Penangkap Siluman.” Zhao Yuan Shao tidak tersulut emosi, dia benar-benar menyukai lawan yang sepadan seperti ini.

“Hentikan omong kosongmu itu, iblis!” Zhang Fei semakin mengeratkan pedang ditangannya, pria berusia 27 tahun itu semakin gencar memberikan serangan-serangan dengan cepat.

Pedang keduanya saling bergesekan, tanda pertarungan yang sengit masih saja berlangsung. Kemudian dari arah pintu masuk Biro Penangkap Siluman muncullah pria tua yang dicari oleh Zhao Yuan Shao. Akan tetapi dia tidak keluar sendirian, ada penjaga yang tadi dia temui juga seorang perempuan dengan hanfu berwarna hijau muda berjalan dibelakang Zhu Rong.

“Zhang Fei, hentikan!” Zhu Rong berteriak keras untuk menghentikan anggotanya sekaligus putra angkatnya itu.

Zhang Fei mengeraskan rahangnya, dia menahan pergerakan dan berhenti memberikan serangan, akan tetapi pedang miliknya masih teracung dan siap melukai Zhao Yuan Shao kapan saja.

“Hentikan Zhang Fei, dia adalah tamu ku. Aku yang sengaja mengundangnya untuk datang ke Biro Penangkap Siluman,” jelas Zhu Rong untuk menjawab rasa ingin tahu Zhang Fei.

Seketika tekanan yang diberikan Zhang Fei pada pedangnya melemah, dia menatap tidak percaya pada Zhu Rong. “Anda pasti berbohong demi selamat dari siluman besar ini, benar kan Tuan Zhu Rong?” tanya Zhang Fei.

Zhu Rong menggeleng, “Tidak, ini aku mengatakan hal yang sebenarnya. Biro Penangkap Siluman kita mulai hari ini akan bekerjasama dengan siluman besar Hou Qi.”

“Apa?” semua orang terkejut dan mengatakan hal yang sama secara bersamaan.

“Ayah, apa yang sedang anda bicarakan?” tanya perempuan dengan hanfu hijau itu sembari memegang lengan Zhu Rong.

“Dengar Shen Mei, ayah melakukan semua ini demi kita semua. Terutama ini demi takdirmu,” jawab Zhu Rong dengan tenang. Akan tetapi arah pandangannya juga tertuju pada Zhao Yuan Shao seolah tengan meminta persetujuan untuk mengungkap kesepakatan yang telah mereka buat sebelumnya. Sementara itu Zhao Yuan Shao hanya memberikan senyum tipis sebagai jawabannya.

“Ini sungguh menarik,” gumam Zhao Yuan Shao.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 79 SEMBILAN PUSAKA DEWA

    Keheningan yang membekas dari janji Zhao Yuan Shao seolah membuat udara di kedai itu menjadi berat dan kental. Bahkan suara angin yang meniup gorden bambu terasa lebih lambat dari biasanya.Zhu Shen Mei menarik napas pelan, lalu mengalihkan pandangan, berusaha menyembunyikan matanya yang memerah. Tapi suara pelan Ao Jun segera menyentakkannya kembali.“Kalau begitu, dengarkan baik-baik. Pusaka pertama, Xingluo Zhenyu — Giok Penjaga Bintang. Disimpan di Kuil Bintang Sembilan di daerah utara Pegunungan Jiuyan.”Zhao Yunshi mengangkat alis. “Kuil itu sudah lama ditinggalkan manusia. Tak ada siapa pun yang bisa menembus kabut hitamnya, apalagi menyentuh pusaka di dalamnya.”“Tepat,” Ao Jun menyahut. “Karena yang menjaganya bukan sembarang siluman. Tapi Mo Ling, siluman kabut purba, yang sudah gila karena menjaga giok itu terlalu lama.”Zhao Yuan Shao menoleh pelan. “Berarti kita harus bertarung.”“Tidak selalu,” ujar Ao Jun sambil menatap Zhu Shen Mei. “Kadang, siluman tidak mencari perta

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 78 MENJEMPUT TAKDIR

    Siang itu, tepat seperti yang diperkirakan oleh Zhao Yuan Shao, Ao Jun benar-benar datang. Tepat ke kedai, dia sudah bersama dengan Bai Hu, adiknya. Mata pria siluman naga itu langsung tertuju pada Zhu Shen Mei yang mengekor dibelakang Zhao Yuan Shao. "Akhirnya kau datang juga, Ao Jun." Zhao Yuan Shao tersenyum miring, jenaka seperti biasa. Namun fokus Ao Jun bukan pada pria siluman itu, melainkan pada aura Zhu Shen Mei. Gadis itu tampak berbeda, pandangannya jauh lebih tajam dan tenang. "Tentu saja aku datang, untuk melihat sendiri kebangkitan sang dewi." Ao Jun berujar pelan, matanya tanpa kedip memperhatikan gadis itu. Zhao Yuan Shao mengikuti arah pandangan Ao Jun, pria siluman naga itu masih memperhatikan Zhu Shen Mei. "Jangan menatapnya terlalu lama, dia takut pada mu!" ketusnya kasar. Siluman harimau merah itu memang tidak suka, jika ada yang membuat Zhu Shen Mei tidak nyaman. Tapi yang paling jelas, Zhao Yuan Shao tidak ingin ada yang mendekati gadis itu. Ao Jun memutar b

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 77 REINKERNASI DEWI GUNUNG LI

    Zhu shen mei berkedip beberapa kali, kemudian menunjuk dirinya sendiri. “Maksud mu energi spiritual dalam diri ku?”“Benar, aku sudah mulai merasakan energi yang sangat familiar dari dalam tubuh mu. Kekuatan yang cukup besar juga meledak dari dalam diri mu sejak penyerangan siluman serigala Selatan,” jelas zhao yuan shao dengan tenang.Dan seperti biasanya, tanpa permisi tangan kanan pria siluman itu sudah menyelipkan beberapa helai rambut panjang zhu shen mei ke belakang telinga. Membuat darah zhu shen mei berdesir, lagi-lagi dia terhipnotis oleh sikap siluman besar itu.“Jadi… sudah tidak ada yang perlu diragukan lagi. Kau adalah reinkernasi dewi gunung li,” imbuh zhao yuan shao sembari tersenyum manis.Zhu shen mei menundukkan kepalanya, lalu menghela nafas panjang. Pandangannya menjauh dari zhao yuan shao, dia memilih menatap langit malam kota changsa yang tenang.“Ku kira tanda reinkernasi yang dikatakan ao jun waktu itu hanyalah omong kosong. Rupanya itu justru menjadi bagian da

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 76 MENYELESAKAN MISI, SATU PERSATU

    Napas Zhu Shen Mei masih belum teratur ketika ia menarik diri perlahan, menyadari betapa dekatnya wajah mereka barusan. Ujung jarinya gemetar saat menyentuh bibirnya sendiri—hangat, masih terasa jejak Zhao Yuan Shao di sana.“Yu-yuan Shao… aku—” Zhu Shen mei tidak bisa melanjutkan kalimatnya, dia hanya menjauhkan diri. Melepas tangan zhao yuan shao yang masih melingkari pinggangnya.Wajah Zhu Shen Mei memanas dia memalingkan muka buru-buru, mencoba menyembunyikan rona merah yang mulai menjalar sampai ke telinganya. Tapi tak bisa ia sembunyikan gelisah di matanya. Bukan hanya karena ciuman itu… tapi karena sesuatu di dalam dirinya sendiri yang ikut goyah.‘Apakah semua ini benar? Dan apakah boleh, hatinya bergetar saat dunia disekitar mereka dipenuhi bahaya’Batin Zhu Shen mmei bergejolak, ada banyak hal yang menghantam pikirannya sendiri.Zhao Yuan Shao tidak bicara. Tapi tatapannya masih tajam, menyelami wajah Zhu Shen Mei seperti ingin mengingatnya dalam setiap detail. Itu justru

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 75 CINTA SANG SILUMAN

    “Jika kau merindukannya itu wajar, Yuan Shao. Kau menunggu Li Shan Niangniang terlahir kembali dua belas ribu tahun lamanya, dan itu bukan waktu yang sebentar.” Zhu Shen Mei menambahi dengan tenang. Arsiparis biro itu merasa sakit hati, meski dia memiliki perasaan khusus pada Zhao Yuan Shao. Tapi Zhu Shen Mei cukup sadar diri, dia tidak bisa memaksakan kehendaknya. Jika pria itu mencintai dirinya karena mirip dengan mendiang kekasihnya, Zhu Shen Mei bisa apa?“Dari mana kau tahu kalau aku merindukannya? Maksud ku, apa yang kau tahu bagaimana hubungan siluman seperti ku denan Dewi Gunung Li?” tanya Zhao Yuan Shao, sedikit heran. Dia tidak pernah menyinggung Li Shan Niangniang dihadapan Zhu Shen Mei. Lagi pula, bukankah hanya hubungan rekan saja yang tertulis di literatur manusia mengenai hubungan Dewi Gunung Li dengan siluman harimau merah? Setidaknya begitu pikiran Zhao Yuan Shao. Zhu Shen Mei tersenyum samar mendengarnya. “Semua orang di biro ini juga tahu bagaimana hubungan mu d

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 74 PERASAAN SANG SILUMAN BESAR

    Zhu Shen Mei dan Zhao Yuan Shao duduk berdampingan dibwah pohon begonia. Kelopak bunga mulai berguguran, satu-dua ada yang tersangkut di rambut mereka berdua, atau tertinggal di lipatan hanfu keduanya.“Sebentar lagi festival lentera, dan disaat itu biasanya ada banyak siluman yang ikut berhambur bersama kerumunan manusia. Saat itu pasti ada banyak sekali keributan dan kasus-kasus seperti tahun-tahun sebelumnya.” Zhu Shen Mei mulai berbicara lagi, setelah sebelumnya hanya ada keheningan yang menyiksa.Zhao Yuan Shao menoleh sekilas, sebelum akhirnya memilih menatap jauh bintang-bintang yang terhampar di atas langit Kota Changsa.“Meskipun begitu, kau harusnya tenang. untuk tahun ini ada seorang siluman besar yang ikut dalam biro dan bisa mengendalikan siluman-siluman yang menyamar diantara kerumunan itu.” Ujarnya dengan santai, bahkan terdengar seperti sedang main-main.“Masalahnya justru tahun ini ada banyak hal yang terjadi Yuan Shao, dan banyak peristiwa yang belum terpecahkan sepe

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status