Share

The Werewolf's Bride
The Werewolf's Bride
Penulis: Bayang Wiradipa

Bab 1. Pertemuan

Penulis: Bayang Wiradipa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-06 13:34:18

Hari itu berjalan seperti biasa bagi Liora, ke kampus, mengikuti kelas, istirahat di kantin kampus bersama teman-teman, bahkan presentasi di kelas dosen killer yang tatapannya seperti akan memancarkan sinar xray. Bahkan Liora sempat mampir ke toko buku favoritnya sebelum pulang.

Hari ini kelas malam selesai pukul delapan malam.

"Masih ada waktu ke toko buku." gumam Liora.

Buku yang Liora tunggu-tunggu sudah terbit. Seri kedua dari novel fantasy dengan tokoh utama pria seorang vampir dan tokoh utama wanita seorang putri duyung. Dua makhluk yang sangat berbeda itu melewtai jalan dan cobaan yang berliku sebelum akhirnya bersatu. Dan seri kedua ini menceritakan tentang anak mereka, seorang pangeran duyung berdarah vampir. Liora sudah tidak sabar untuk membaca buku itu, membayangkannya saja dia sudah bisa menebak jika buku kedua ini akan lebih kejam, lebih kelam, lebih menegangkan dari seri sebelumnya.

Sepanjang perjalanan ke toko buku tak hentinya Liora tersenyum bahagia. Dia bahkan sudah berencana akan menghadiri acara jumpa penulis dua minggu lagi. Dia akan membawa buku itu dan meminta tanda tangan penulis favoritnya.

Di toko buku dia langsung menuju rak buku fiksi fantasi. Buku yang dia inginkan masih ada, untunglah. Dia lanngsung mengambil dan membayarnya di kasir.

"Haruskah aku beli cemilan untuk malam ini?" gumam Liora.

"Hmm.... baiklaahh mari ke supermarket."

Dia berjalan dengan riang ke supermarket sambil memeluk buku favoritnya, tanpa tahu apa yang akan terjadi beberapa saat kemudian akan mengubah seluruh hidupnya. Dia memilih snack kesukaannya, sementara seseorang di sudut jalan sedang memperhatikannya dalam diam. Menunggu saat yang tepat.

Liora berjalan dengan menenteng plastik berisi snack dan paper bag berisi buku. Dia melewati sebuah gang kecil, jalan pintas agar dia cepat sampai di kosnya. Tiba-tiba ada sebuah sosok yang menghadangnya, entah manusia atau bukan. Dia sangat tinggi dan seperti memiliki.... telinga di atas kepalanya.

Liora ketakutan, namun tubuhnya seolah membeku dan bibirnya terkatup rapat.

"Apa itu?! Apa yang harus kulakukan.. Tubuhku tidak bisa digerakkan, bagaimana ini..???" batin Liora.

"Tidak.. dia mendekat.. kumohon.. siapapun.. apakah tidak ada seorang pun?"

Sosok itu mendekat, tanpa bersuara. Suasana di gang tersebut memang gelap, namun Liora tahu.. walaupun dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas namun sorot mata itu sangat tajam dan menakutkan.

"S-siapa kau??!!"

"T-tunggu... J-jangan mendekat..."

Namun sosok itu seolah tak menghiraukan perkataan Liora dan semakin mendekat.

"M-maaf... A-aku tidak tau siapa kau, t-tapi aku minta maaf.... apakah kau punya dendam kepadaku? A-atau keluarga sialanku diam-diam memiliki hutang dan kau menagihnya padaku?"

Tanpa menjawab, sosok itu menangkap dan membekap mulut Liora agar dia tidak berteriak. Liora meronta, berusaha melarikan diri. Tapi beberapa detik kemudian Liora merasa mengantuk. Entah apa yang dilakukannya.

Dan di sinilah Liora terbangun. Di sebuah kamar dengan desain seperti kerajaan abad pertengahan. Seorang pria yang baru saja masuk ke kamarnya ini juga terlihat tidak biasa. Bukan.. lebih tepatnya aneh namun ada aura mengancam yang terpancar. Pakaiannya seperti ilustrasi seorang pangeran dalam cerita yang pernah dia baca, dan wajahnya.... tampan. Bahkan sangat tampan. Dia menatap Liora beberapa saat lamanya tanpa berbicara apapun.

"Javier..." panggilnya, entah kepada siapa.

Seorang lelaki lain masuk dan menundukkan kepalanya kepada laki-laki tampan itu.

"Ya Yang Mulia Pangeran.."

"Tugaskan Lili di sini."

"Baik Yang Mulia..."

Pria itu berbalik dan hendak pergi meninggalkan kamar ini.

"Seenaknya saja dia datang dan pergi tanpa memberi penjelasan apapun." batin Liora.

"Tunggu.... hei kau!" panggil Liora

Dia hanya berbalik dan tidak menjawab apapun.

"Apakah kau akan pergi begitu saja? Bukankah seharusnya kau menjelaskan situasi tidak masuk akal ini padaku?"

Dia menghela nafas..

"Kenapa kau tidak menjawab apapun? Sebenarnya dimana ini, dan siapa kau?! Kenapa aku ada disini? Bisakah kau membiarkanku pulang? Aku tidak tau kenapa kau menculikku, tapi aku sungguh tidak bernilai. Lihatlah.. wajahku biasa saja, makanku juga banyak. Kau sendiri yang akan rugi." ujar Liora

"Pffftttt..... ekhem" Javier nyaris tertawa.

"Kau akan tau nanti"

Hanya itu yang dia ucapkan sebelum dia berlalu pergi.

"Aaaargh dasar sial*n!!! Buat apa tampan jika menyebalkan! Apa gunanya wajah itu! Dari sekian banyak pertanyaanku dia hanya mengatakan satu kalimat?! Hahh!! Sopan sekali dia!"

Dua pria yang masih berada tidak jauh dari kamar itu mendengar semuanya. Pendengaran mereka sangat tajam. Bahkan jika Liora hanya bergumam pun dari jarak sejauh itu mereka masih bisa mendengarnya.

"Hahahhaa... haaa.. uuhukk.. Aduhh lucu sekali" Javier sudah tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia sudah menahan diri sejak tadi.

"Diamlah jika kau tak ingin kepalamu kupenggal sekarang juga."

"Ekhem.. maaf Yang Mulia"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • The Werewolf's Bride   Bab 101. Jerat Sang Serigala

    Paginya, perasaan Zevariel belum juga membaik.Tidak ditemukan jejak kaisar Luzark, dan itupun Zevariel mengetahuinya karena merasakan aura dari sang kaisar. Dia tidak benar-benar melihat kehadirannya. Dan menurut laporan dari Javier, kaisar tidak ada agenda kemana-mana dan selalu berada di istananya. Jadi Zevariel tidak bisa menuntut apapun dan tidak ada bukti akan dirinya yang semalam menyusup ke kamar Liora."Ernest, sementara rahasiakan hal ini. Jangan sampai Liora tahu. Aku tidak mau membuatnya cemas." titah Zevariel."Baik Baginda." jawab Ernest patuh.Mereka kemudian tidak membahas apa pun lagi mengenai kejadian itu melihat Liora turun ke lantai bawah untuk ikut sarapan.Leon terlihat baru saja masuk untuk sarapan. Melihat tampangnya saja Ernest sudah tahu apa yang akan dikatakan si mulut ember itu."Oh nona!" sapa Leon sambil melambaikan tangannya. "Apakah semalam.."Buukkkk!!!!!!Ernest menendang Leon dengan telak sebelum Leon menyelesaikan kata-katanya."Brengs*k! Apa yang k

  • The Werewolf's Bride   Bab 100. Mendobrak Pintu

    Salah seorang pasukan mengetuk pintu kamar tempat Zevariel beristirahat."Masuk.""Maaf mengganggu waktu istirahat anda Baginda." ucap salah seorang pasukan sambil menundukkan kepalanya. "Saya mendapat surat dari istana, dari Sir Javier."Zevariel menyeringai. "Letakkan di atas meja."Seketika aura di dalam ruangan tersebut terasa mencekam. Pasukan tersebut segera meletakkan surat yang di bawanya di atas meja dan bergegas pamit undur diri, tidak mau berlama-lama di ruangan yang terasa menyesakkan itu.Zevariel membuka surat tersebut, matanya tajam membaca kata demi kata. "Sial*n, Javier." tangannya meremas kertas dan membuangnya ke perapian.Di kejauhan, Javier yang hendak bersiap tidur merasakan firasat buruk. Dan dia mendadak merinding entah apa sebabnya.Liora sedang memakan kukis sambil melihat keluar jendela saat Zevariel tiba-tiba membuka pintu kamarnya dengan paksa. Lebih tepatnya mendobrak."Astaga! Kau ternyata." Liora mengatur napasnya yang terengah saking terkejutnya. "Ada

  • The Werewolf's Bride   Bab 99. Di Balik Reruntuhan

    Keesokan harinya, halaman istana dipenuhi oleh pasukan serigala hitam. Ernest dan Leon pun sudah siap di sana dan hanya tinggal menunggu komando."N-nona.. anda yakin akan melakukannya? Itu sangat berbahaya.." tanya Lili dalam perjalanannya mengantar Liora."Aku akan kembali Lili." ucap Liora percaya diri dengan senyumannya."Nona.." mata Lili berkaca-kaca."Jangan menatapku begitu. Seolah aku sedang melempar diriku ke jurang kematian saja.""Jangan mengatakan hal mengerikan begitu nona." protes Lili."Pffttt..""Bisa-bisanya anda tertawa."Mereka sampai di halaman. Terlihat wajah-wajah yang Liora kenal sedang menunggunya."Bukankah kau terlihat terlalu bersemangat untuk sebuah misi yang berbahaya ini, Liora?" sindir Zevariel, dia seperti masih enggan untuk membiarkan Liora memimpin pencarian kali ini."Aku mengandalkanmu, calon suamiku." Liora mengedipkan sebelah matanya.Sontak Zevariel bungkam, dia salah tingkah dipanggil calon suami oleh Liora ditambah sikap Liora yang semakin ber

  • The Werewolf's Bride   Bab 98. Tulisan Kuno

    Zevariel membawa Liora ke perpustakaan untuk mencari tahu isi dari buku aneh yang ada di kamar Liora. Liora menceritakan pada Zevariel karena dia butuh bantuan Zevariel untuk memastikannya. Apakah itu sebuah jebakan, atau justru petunjuk.Zevariel sedang mencari referensi di bagian rak buku terlarang, sementara Liora membalik halaman demi halaman buku kuno yang ditemukannya. Di salah satu halaman, ada tulisan yang bentuknya berbeda dari sebelum-sebelumnya.Dan tanpa sengaja, tulisan kuno itu menyala samar ketika disentuh oleh Liora."Carilah kegelapan dengan cahaya. Biarkan kekuatan suci menyingkap tabir yang tersembunyi." gumam Liora membaca tulisan kuno yang entah kenapa bisa dia mengerti."Padahal aku baru pertama kali melihat huruf-huruf ini. Tapi.. apa yang kupikirkan ini benar artinya?" Liora mengamati tulisan kuno itu.Sesaat kemudian, Liora menegakkan punggungnya. Dia menyadari sesuatu. Nafasnya tercekat dan matanya berbinar karena semangatnya yang membara."Ini dia… cara untu

  • The Werewolf's Bride   Bab 97. Bayangan di Balik Jendela

    Tidak ada yang berani menjawab."Gadisku harus mengayunkan pedang di garis terdepan karena para bangsawan culas seperti kalian!" ucap Zevariel lantang.Beberapa bangsawan menunduk takut, namun beberapa bangsawan lain terlihat marah. Tapi bagaimana pun mereka tidak berani membalas.Zevariel mengepalkan tangannya. "Aku tidak membutuhkan izin kalian untuk menentukan siapa yang layak berada di sisiku. Bagiku, selamanya ratuku hanyalah Liora. Siapa pun yang menentang, akan kuanggap sebagai pemberontak."Kata-kata Zevariel bagai pedang yang menebas udara.Rapat selesai begitu saja. Zevariel melangkah keluar meninggalkan ruang rapat yang hening membeku."Javier, sihir apa yang digunakan oleh wanita itu sampai Yang Mulia begitu membelanya?" tanya salah seorang bangsawan kepada Javier yang masih berada di ruang pertemuan.Namun bukan jawaban yang dia terima, Javier mengacungkan pedangnya tepat di leher bangsawan itu."Jaga mulut anda Sir. Kecuali jika anda ingin memisahkan kepala dan badan and

  • The Werewolf's Bride   Bab 96. Buku Sihir Misterius

    Keesokan harinya.Liora duduk di sisi ranjang, jemarinya tidak lepas dari tangan Kael yang terkulai lemah. Nafasnya teratur, namun wajahnya masih terlihat pucat."Kael…" bisik Liora lirih. “Aku sudah mencoba menggunakan kekuatan suciku, tapi kenapa kau masih saja belum bangun.”Liora menunduk menempelkan dahinya pada tangan Kael yang terasa dingin. "Aku ingin makan strawberry yang kau petik." ucapnya lemah.Sesaat hati Liora diliputi ketakutan, belum lama sejak Raja Alaric berpulang, bagaimana jika Kael juga..Namun kata-kata tabib pagi tadi masih terngiang di telinganya Liora. "Keadaan Pangeran kedua sudah membaik, racunnya perlahan menghilang. Ini sebuah keajaiban."Setelah beberapa lama duduk di sisi Kael, Liora akhirnya berdiri. Tubuhnya lunglai, pikirannya lelah. Dia berjalan keluar dengan langkah pelan menuju kamarnya sendiri."Nona, anda ingin jalan-jalan sebentar di taman?" usul Ernest, dia melihat Liora yang lesu dan tidak bersemangat."Tidak Ernest, aku lelah. Aku mau istira

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status