Share

Kontrak

Kutemui pemilik kost-kostan dan menceritakan maksud kedatanganku untuk mengontrak salah satu kamar yang ia sewakan.

Tadinya wanita berkaca mata itu agak heran dan ragu terlebih lagi saat dia melihat putriku, namun ketika kutunjukkan kartu indentitas dan menceritakan sebagian alasan mengapa akhirnya memilih untuk mengontrak saja, akhirnya ia mau memberikan satu kamar kosong untuk kutempati.

"Silakan Mbak Jannah, maaf masih kosong belum ada apa-apa," katanya sambil membuka pintu kamar.

Kuedarkan pandanganku pada kamar berukuran 4 kali 6 meter tersebut. Ada kamar mandi dan dapur mini di dalamnya, lalu sebuah kasur dan bantal di pojok ruangan.

"Makasih, Bu, besok pagi saya bayar ya, hari ini saya belum mengambil uang," kataku.

"Iya, gak masalah Mbak Jannah."

Kumasukkan koperku dan kuajak putriku untuk beristirahat, setidaknya untuk sementara aku akan berlindung di tempat ini. Kebetulan lokasinya searah rumah sakit  d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
harusnya gak usah diacuhkan laki² balangsakk gitu, ini anak ust tapi tolol
goodnovel comment avatar
Iyan Yuniar
...... puas Ikbal membuang permata mungut kerikil... madu'y ga bs beres2 rmh masak jg... laki'ysakit ga tau hrs ngapain ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status