Share

POV rafiq

"Assalamualaikum," bunyi sapaan dari pintu depan.

"Aku dan orang tuaku yang sedang berunding di ruang tengah seketika tersentak dengan suara panggilan seorang pria dari depan sana

"Ya, waalaikumsalam," jawabku yang langsung beralih ke pintu depan.

"Mas Rafiq, mari masuk," ucapku mempersilakan dokter baik yang membawa bungkusan entah apa di tangannya yang langsung ia letakkan di atas meja.

"Jannah, apa kabar? Kenapa sepanjang hari ini kamu belum menjawab telepon atau chatku?" cepatnya yang langsung membulatkan mata salah tingkah. Aku gugup dengan tatapan mata dan senyum menggodanya sedang aku malu pada kedua orang tuaku.

"Sssstt ... Dokter apa maksudnya mencariku hanya karena lupa balas chat?" tanyaku.

"Rindu," jawabnya singkat dengan senyum mengembang ala bintang Korea.

"Ya Allah, Mas. Aku sebenarnya baru mendapat masalah yang sedikit rumit, Mas," kataku sambil mendudukkan diri di seberangnya.

"Masalah apa?"

....

Aku menceritakan semuanya dan Dokter Rafiq memperhatikan dengan seksa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status