Share

Bab 45 Melindungi

last update Last Updated: 2025-06-17 22:05:00
Aqeela melihat ada begitu banyak gaun di dalam lemari yang tergantung rapi. Dia tidak tertarik mengenakan gaun. Gadis muda memilih kaos putih dan celana jeans biru.

“Aku selesai.” Aqeela berdiri di depan Bramasta.

“Aku pikir ada gaun di dalam lemari,” ucap Bramasta.

“Aku tidak suka,” tegas Aqeela.

“Kita akan makan malam bersama klien.” Bramasta menatap Aqeela.

“Hah!” Aqeela terkejut.

“Aku tidak mau,” tolak Aqeela.

“Ini adalah bisnis, Aqeela. Aku akan memperkenalkan kamu sebagai teknisi baru di Perusahaan,” jelas Bramasta.

“Baiklah.” Aqeela kembali ke lemari. Dia berdiri di depan pakaian yang tergantung dan belum juga memilih gaun.

“Pilih ini saja.” Bramasta mengambil gaun hitam untuk Aqeela.

“Terima kasih.” Aqeela menerima gaun dari Bramasta. Dia segera berganti pakain. Gadis itu menggelung rambutnya.

“Permisi.” Seseorang mengetuk pintu.

“Masuklah!” Bramasta membuka pintu.

“Dandani dia!” perintah Bramasta.

“Baik, Tuan.” Dua wanita segera masuk ke dalam ruangan.

“Kalian mau apa?
Fit Tree Fitri

Terima kasih.. Semoga suka

| 34
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Halidah 1994
gimana rasa melihat Alina dan Marlina mati Kutu terjerembab dibikin malu
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih ...️
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Siap. Terima kasih ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 135 Sang Bintang

    Bramasta memperhatikan Aqeela yang mengenakan dress putih panjang melewati lutut. Rambutnya tergerai indah. Melambai-lambai tertiup angin. Wajah putih bersih terlihat cantik dengan bibir yang mengukir senyuman lebar penuh kebahagiaan. “Aqeela. Nikmati hari bebas ini untuk kamu sendiri.” Bramasta tersenyum. Pria itu tidak mengalihkan pandangan dari depan laptop. Melihat istri tercinta yang cantik dan menawan. Aqeela dan dua temannya bermain di air. Mereka hanya di tepian pantai dan belum menyelam karena baru hari pertama di pulau maladewa. “Besok, aku akan menyelam. Apa kalian mau ikut?” tanya Aqeela yang duduk di pasir pantai. Kaki dan gaunnya sudah basah. “Aku mau keliling-keliling saja. Tidak bisa menyelam,” jawab Kiara. “Aku snorkeler aja, Qeel. Menikmati keindahan bawah laut dengan mengapung di atas permukaan,” ucap Vio. “Okay. Itu artinya aku sendirian saja.” Aqeela tersenyum. Dia sudah lama ingin menyelam agar bisa masuk ke dalam dan bergerak di antara kehidupan bawah laut

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 134 Maladewa

    Pesawat mendarat pada pukul setengah empat pagi. Aqeela dan dua temannya masih terlelap di dalam tidur. Pramugari membangunkan mereka. “Nyonya kita sudah sampai.” Pramugari menepuk lengan Aqeela dengan lembut. “Ya.” Aqeela membuka mata dan tersenyum. Dia melihat langit yang masih remang. “Mobil hotel telah menunggu,” ucap pramugari mengambilkan tas Aqeela yang ada di kabin dan membantu membawakan turun dari pesawat. “Pelayanan pesawat benar-benar beda. Mereka bahkan membawakan tas ku.” Aqeela tersenyum. Dia mengikuti pramudari dari belakang. Gadis itu tidak tahu bahwa hanya tas dirinya saja yang dibawakan oleh pramugari. “Kiara. Vio. Kalian sudah di mobil.” Aqeela melihat Vio dan Kiara berada di dalam mobil yang hanya ada dua baris. “Iya. Mobil yang jempul kecil sekali. Kamu dijemput setelah kami,” ucap Kiara. “Apa tidak bisa bertiga?” tanya Aqeela. “Sempit Qeel. Perjalanan kita masih panjang,” jawab Kiara. “Kamu akan lebih nyaman sendirian,” lanjut Kiara. “Atau kam

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 133 Terbang ke Luar Negeri

    Mobil berhenti tepat di ujung tangga pesawat yang akan membawa mereka ke luar negeri. Sopir membuka pintu untuk Bramasta dan Aqeela. “Sayang, kita sampai,” bisik Bramasta di telinga Aqeela.“Mm.” Aqeela membuka mata dan melihat Kiara serta Vio sudah menunggu di depan pintu.“Oh. Kenapa Om tidak turun duluan? Pintu hanya ada satu,” ucap Aqeela.“Karena kamu masih tidur.” Bramasta merapikan diri.“Apa kalian bisa menyingkir dari depan pintu?” Bramasta menatap tajam pada Vio dan Kiara.“Maaf.” Vio menarik tangan Kiara menjauh dari depan pintu mobil.Bramasta turun dan mengulurkan tangannya pada Aqeela. Wanita itu tanpa ragu menerima dan bergandengan dengan suaminya.“Terima kasih sudah mengantarkan kami sampai bandara,” ucap Aqeela.“Tentu saja. Selamat liburan.” Bramasta memeluk Aqeela dan mencium dahi istrinya.“Mesra sekali. Siapa bilang Bramasta ini pria dingin?” Kiara menatap Bramasta yang memeluk Aqeela.“Ya.” Aqeela dengan cepat melepaskan pelukan Bramasta. Dia malu dilihat Vio da

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 132 Hati yang Tulus

    “Ah! Om.” Aqeela menutup mulut Bramasta dengan tangannya agar bibir dan lidah pria itu berhenti.“Aqeela. Apa kamu membenciku? Aku melakukan itu untuk mencari pelaku kejahatan yang membahayakan nyawa kamu. Apa kamu tidak tahu bahwa aku hanya mau melindungi kamu, Aqeela.” Bramasta merebahkan tubuhnya di atas Aqeela.“Hah!” Aqeela terkejut karena ditimpa tubuh seksi yang hanya mengenakan handuk.“Jangan marah padaku. Apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan kepercayaan dan cinta kamu, Aqeela,” bisik Bramasta di telinga Aqeela. Dia mencium leher belakang istrinya dengan pelan dan lembut.“Aqeela.” Bramasta memutar posisi dengan membalikkan diri dan Aqeela di atasnya.“Aaah!” Kedua tangan Aqeela menempel di dada Bramasta.“Kenapa kamu diam? Apa masih marah? Apa kamu membenciku, Aqeela?” tanya Bramasta memegang leher Aqeela.“Tidak,” jawab Aqeela.“Aku tidak marah. Aku juga tidak membenci siapa pun,” ucap Aqeela menatap Bramasta.“Dia sadar suaminya memang tampan. Matanya sangat normal.

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 131 Rencana Liburan

    Aqeela benar-benar sibuk di kampus. Dia terus bersama dengan Profesor Febrino untuk mempersiapkan kelulusan. Gadis itu juga sudah menentukan kampus yang akan dituju. “Aqeela, ayo kita makan siang bersama.” Profesor Febrino menatap Aqeela. “Aku membawa bekal dari rumah.” Aqeela tersenyum pada Febrino.“Aku juga,” ucap Profesor Febrino.“Benarkah?” Aqeela melihat Profesor Febrino mengeluarkan bekalnya dari dalam meja.“Wah. Siapa yang memasak?” tanya Aqeela.“Aku sendiri.” Febrino dan Aqeela berjalan bersama menuju meja yang lebih lebar. Mereka berdua membuka bekal makanan. “Cicipi masakan aku.” Profesor Febrino memberikan masakannya kepada Aqeela.“Terima kasih.” Aqeela mencicipi masakan Febrino.“Prof benar-benar pandai memasak. Ini enak,” ucap Aqeela.“Aku sudah terbiasa.” Febrino tersenyum. Dia makan siang berdua dengan Aqeela.Ponsel Aqeela berdering. Itu adalah nada khusus panggilan dari Bramasta. Pria itu ingin memastikan bahwa istrinya sudah makan siang.“Kenapa tidak diterima

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 130 Gantungan Lucu

    Aqeela terdiam menatap layar computer. Dia benar-benar terkejut melihat video yang didapatkan dari akun Bramasta.“Om.” Jari-jari Aqeela gemetar melihat Bramasta yang mencekik leher seorang pria yang merupakan pembalap bersama di Singapura. Wajah pria itu tampak datar. Ada senyuman yang menyeringai memperlihatkan tanpa belas kasih.“Apa yang kamu lakukan di sini sepagi ini?” Seorang pria berdiri di depan Aqeela.“Arion.” Dengan cepat Aqeela menutup computer.“Apa aku boleh duduk?” tanya Arion.“Ya.” Aqeela menyimpan laptop ke dalam tas.“Permisi.” Pelayan mengantarkan pesanan untuk Aqeela.“Terima kasih,” ucap Aqeela tersenyum.“Selamat untuk keberhasilan seminar.” Arion memberikan sebuah kotak berukuran sedang kepada Aqeela.“Apa ini?” tanya Aqeela.“Hadiah untuk kamu. Tolong diterima.” Arion tersenyum.“Apa aku boleh membukanya?” Aqeela menerima hadiah dari Arion.“Tentu saja. Aku harap kamu suka. Hadiah kecil yang tidak mahal,” jelas Arion.“Mmm.” Aqeela membuka kotak dan melihat ga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status