Share

7

Author: Lovely Hana
last update Last Updated: 2021-06-07 12:49:13

Keiko mengayuh sepedanya disepanjang perjalanan panjang. Jalanan yang sepi dengan pemandangan pantai yang sangat indah. Keiko mulai mencoba mengakrabkan diri dengan penduduk. Disini sangat terpencil, namun penduduk sangat ramah dan baik. Keiko disambut baik oleh penduduk dan banyak mendapat bantuan dari penduduk. Kehidupan baru yang membuat Keiko nyaman dan semangat untuk menjalani kehidupannya.

"Kamu akan berhasil menjadi seorang dokter Kei." Ucap Keiko berteriak ke arah pantai. "Semangat...Kamu bisa melewati ini semua."

Sudah hampir 3 bulan Keiko tinggal di kota Asia, Keiko bekerja di sebuah toko buku, dengan harapan dia bisa bekerja sekaligus belajar dengan gratis di toko itu. Namun di toko itu Keiko hanya mendapatkan gaji yang kecil, karena kurangnya pembeli. SDM kota Asia hanya mengenal melaut dan bercocok tanam untuk mendapatkan uang. Belum ada yang benar-benar sukses keluar dari kota kecil ini. Keiko hanya menyayangkan kurang adanya ambisi untuk penduduk disini.

Setelah bekerja di toko buku, sorenya Keiko akan bekerja di kedai makan pinggir pantai yang menjadi pusat keramaian. Pemandangan yang indah di pantai ini menarik para wisatawan. Sebenarnya penduduk kota ini sering kedatangan orang luar karena daya tarik alamnya. namun penduduk seolah membentengi diri untuk tidak meniru kebudaan luar yang datang dan masih bersih teguh untuk memegang kebudaayan sendiri. Rasa nasionalisme yang tinggi.

Keiko wanita yang ramah dan disukai banyak orang, dan menjadi terkenal di kota karena kecantikan dan keramahannya. Banyak pemuda yang mendekatinya, namun Keiko tidak punya waktu untuk meladeni mereka. yang Keiko inginkan adalah mencari banyak uang untuk mengobati ibunya, dan biaya kuliah kedokteran dia nantinya. Selama Keio bekerja, Keiko meminta tolong kepada tetangganya untuk menjaga ibunya dirumah. Uang yan ditawarkan oleh Papa Jonatan tidak diambil sepeserpun oleh Keiko. Uang yang besar itu mampu membiayai biaya pengobatan ibu Keiko dan membuat Keiko kuliah kedokteran. Namun dengan tegas Keiko menolaknya. karena jika dia menerimanya, dia seolah menjual Jonatan kepada papanya. dan Keiko tidak ingin rasa bersalah menghantuinya seumur hidup.

"_"

Satu tahun kemudian.

Di Kota X, Jonatan telah memutuskan untuk kuliah kedokteran di universitas J. Univeristas terbesar di kota X. Jonatan memutusakan untuk kuliah di universitas itu, karena Keiko pernah berkata ingin kuliah disini. Jonatan berharap jika dia kuliah disini, dia bisa bertemu Keiko. Namun harapan tetaplah menjadi semu tanpa kepastian.

Jonatan meggunakan identitas aslinya di kampus itu, sehingga banyak mahasiswi yang pergi menggodanya. Tampan, Kaya dan Genius, kata-kata itu yang selalu melekat pada Jonatan, namun sikap dinginnya juga bukan hal yang baru. Jonatan hanya memiliki satu sahabat karib, dia Robby. Teman sekelasnya yang cerdas, tapi kurang beruntung dalam hal ekonomi. Robby kuliah di kedokteran universitas J karena beasiswa. Untuk menghidupi kehidupannya selama kuliah, dia bekerja paruh waktu. biarpun dekat dengan Jonatan, Robby tidak pernah sama sekali menerima bantuan Jonatan dalam hal materi, harga dirinya terlalu tinggi untuk menerima sebuah bantuan. Jonatan dan Robby menjadi mahasiswa terbaik selama setahun ini, peringkat satu dan dua. Robby selalu di urutan kedua setalah Jonatan. kedua lelaki yang tampan ini selalu menjadi pusat perhatian publik karena kecerdasan dan persahabatan mereka. 

Di sebuah apartemen mewah dekat kampus J, Robby berjalan menyelusuri ruangan. bukan pertama kali Robby ke apartemen itu. namun rasa takjub dan kagun akan desain apartemen ini membuat Rooby selalu penasaran. Apartemen milik Jonatan ini selalu terbuka untuk Robby, namun karena kesibukan Robby yang harus kuliah dan bekerja, membuat robby jarang ke apartemen ini dan memilih untuk langsung pulang setelah bekerja. Jonatan pernah menawari Robby untuk tinggal bersama, karena Apartemen ini sangat luas untuk ditinggali sendiri. namun Robby selalu menolaknya.

"Kamu masih saja menyimpan foto Keiko Jo." Ucap Robby yang melihat foto Keiko terpampang besar di kamar Jonatan. "Tidak inginkah kamu menurunkan atau mengganti foto ini." Ucapa Robby saat melihat kamar Jonatan yang terlihat beberapa foto Keiko mendominasi dalam ruangan ini. Bukan pertama kalo Robby menlihat pemandangan ini, namun ini sudah satu tahun foto itu masih terpampang di kamar ini. 

"Aku hanya penasaran, dan tidak pernah menanyakan ini kepadamu, sebenarnya apa yang membuat kalian berpisah?" Tanya Robby sambil duduk di sofa. Jonatan menyodorka segalas jus kepada Robby.

"Keiko membenci Jonatan yang kaya." Ucap Jenotan dingin. Ucapan Jonatan membuat robby tersedak.

"What?" Ucap Robby kaget.

"Selama bersamaku, dia tidak tahu siapa aku. yang dia tahu Jonatan yang dia kenal adalah, Jonatan si cucu nenek yang malas, dan tidak punya masa depan." Ucap Jonatan dingin sambil memandang foto Keiko yang terpampang jelas di dinding.

"Itulah kenapa kamu tidak bisa melupakannya. Dia berbeda dengan wanita lain. Aku mengerti perasaannya." Ucap Robby.

"Itukah yang kau rasakan selama ini?" Tanya Jonatan.

"Yaaa kurang lebih, tapi aku bisa menerimamu sebagai sahabatku." Ucap Robby santai yang membuat Jonatan tersenyum sinis.

" Aku juga menyukaimu karena sifatmu mirip dengan Keiko." Balas Jonatan. 

"Tapi jangan pernah jatuh cinta kepadaku yaa, aku masih normal." Timpal Robby.

"Tidak bolehkah?" Ucap Jonatan menggoda Robby.

"No Way." Balas Robby tegas dengan mengerutkan dahi.

"Aku lebih senang bersamamu, dari pada bersama gadis-gadis keganjenan itu. mereka hanya melihat uangku, dan mereka tidak selevel denganku. Ku rasa hanya kamu dan Keiko yang bisa masuk dalam level ku." Ucap Jonatan yang membuat Robby semakin cemberut.

"Kalau begitu, akan ku bantu kau menemukan Keiko, agar aku bisa terbebas darimu." Ucap Robby.

Merekapun tertawa setelah membicarakan hal konyol yang mereka lakukan.

"Aku harus pergi." Ucap Robby.

"Kerja lagi?" Tanya Jonatan.

"Yaa iyaa lah tuan Jonatan, aku hidup dengan bekerja, kalau tidak bekerja bagaimana aku bisa makan." Jawab Robby dengan santai.

"Kenapa kau tidak menerima bantuanku saja?" Tanya Jonatan.

"Aku tidak mau menggantungkan hidupku kepada mu." Ucap Robby dengan tegas.

"Apa aku tidak bisa begitu bisa diandalkan?" Tanya Jonatan dengan mengerutka dahi.

"Hemmm..Setelah kamu mewarisi semua aset bokapmu, mungkin aku bisa bekerja kepadamu." Ucap Robby dengan meledek.

"Dan itu tidak akan pernah mungkin." Jawab Jonatan tegas. Robby tahu sahabatnya itu tidak ingin menjadi pewaris semua aset Pak Hermawan. dia lebih suka menjadi dokter ahli untuk saat ini. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • TimeLess   50

    18 tahun kemudian "Pagi Ma, apa kamu tidur nyenyak selama ini? hari ini pertama kali nya aku datang menemuimu setelah sekian lama. sudah dari dulu aku meminta papa mengantarkanku kesini, tapi papa selalu saja sibuk dengan pekerjaannya. Kamu tahu Ma, aku kesini tanpa bilang ke Papa. Entah reaksi apa yang akan Papa lakukan saat papa tahu aku tidak ada dikamar pagi ini. ckckc" ucap Viona sambil duduk di samping makam Keiko yang di Jerman. Malam kemarin Keiko menyelinap Keluar dari rumah dan terbang ke Jerman sendirian. sudah satu bulan Keiko mempersiapkan perjalanan ini. selama 18 tahun Viona tidak pernah melihat mama nya sendiri. Setelah Keiko meninggal. Jonatan kembali membawa Viona ke negara X. dan Rasya menjadi ibu angkat nya. merawatnya bersama Daniel seperti anaknya sendiri. Dalam perjalanan ini Viona dibantu oleh Daniel untuk urusan tiket, dan pasport nya. agar tidak diketahui oleh orang tua mereka, mereka mengumpulkan uang saku mereka untuk membeli tiket dan penginapan. Viona

  • TimeLess   49

    5 minggu kemudian"Kei awas,"teriak Jonatan yang melihat Keiko sedang naik diatas kursi untuk mengambil balon yang terbang dan tersangkut di ujung dinding. Tanpa menyadari kehamilannya, Keiko terjatuh dari kursi dan mengalami pendarahan. Jonatan langsung membawa Keiko ke rumah sakit."Kei bertahanlah, "ucap Jonatan dengan panik.Haffa datang bersama temannya Alice datang dari koridor. teman Haffa memeriksa kondisi Keiko, dan memutuskan untuk melakukan operasi ceacar. Jonatan menyetujui itu dan menunggu di luar ruangan. Hampir dua jam Keiko berada di ruang operasi. akhirnya lampu hijau ruangan operasi menyala. teman Haffa keluar dan memandang Jonatan."Anakmu bertahan dengan sangat baik Jo, dia lahir dengan sehat,"ucap Alice yang menangani operasi itu. Mendengar itu Jonatan merasa sangat lega, namun ekspresi Jonatan berubah saat melihat ekpresi Alice. "Apa yang terjadi kepada Keiko?"tanya Jonatan dengan suara gemetar. Haffa mengetahui situasai yang terjadi dan mencoba menenangkan Jon

  • TimeLess   48

    Ucapa Keiko seperti petir untuk Jonatan. Keadaan Keiko yang semakin memburuk jika tidak segera diatasi. namun obat ini belum teruji aman untuk ibu hamil. jonatan hanya terdiam dan memikirkan semua solusi yang bisa dia pikirkan. ketika Keiko sudah bertekat, tidak ada yang bisa menghalanginya. apalagi ini tentang anak yang sedang dia kandung. Keiko benar-benar menyiapkan dirinya untuk segala situasi. di menyiapkan semua yang dia perlukan saat dia kehilangan kesadarannya. bahkan ketika dia kehilangan kesadarannya, dia tidak boleh lupa kalau dia sedang hamil, untuk keselamatan janinnya. 6 bulan berlalu begitu cepat, gejala alzaimer Keiko juga semakin parah. fisik Keiko juga semakin lemah. rasa frustasi dan cemas terkadang melanda Keiko. di bulan ke empat, saat gejala alzaimer Keiko muncul, Keiko merendam dirinya di bathtub hampir 2 jam. Jonatan sontak langsung mengangkat Keiko dan menghangatkannya. untungnya janin yang ada dikandungan Keiko tidak apa-apa. saat itu Jonatan merasa sangat

  • TimeLess   47

    Satu bulan kemudian Jonatan meneliti kembali pengembangan obat alzaimer yang sedang di teliti Haffa dan tim nya. karena keterlibatannya dalam penelitian ini, Jonatan terpaksa meminta perawat menjaga Keiko saat dia di Lab. namun Jonatan lebih banyak melakukan analisis data di rumah, agar dia bisa menjaga Keiko. Kondisi Keiko sedikit lebih stabil dan membaik satu bulan terakhir ini. masa kambuhnya hanya terjadi beberapa saat. dan ketika keiko sedang kambuh, Jonatan tidak meninggalkannya sama sekali. dia selalu menemani dan merawat Keiko dengan sabar nya. Penelian mereka mendapatkan angin segar setelah Jonatan menemukan beberapa variabel yang membuat obat ini tidak cukup bekerja. dengan kecerdasan Jonatan dalam waktu satu bulan bisa membuat analisis yang pas. "Kita berhasil Jo, Obat ini akhirnya bisa selesai,"ucap Haffa memeluk Jonatan dengan bahagia. "Aku sangat yakin, dengan obat ini Keiko akan sembuh."ucap Haffa dengan penuh keyakinan. Jonatan kembali ke rumah dengan perasaan bah

  • TimeLess   46

    Keiko dan Haffa melihat Jonatan datang dan menghampiri mereka. Keiko berpura-pura tidak mengingat Jonatan seperti sebelumnya. Dalam hati Keiko, emosi nya kini bercampur aduk. ada rasa rindu akan sosok Jonatan yang sangat dia cintai. ingin rasanya dia memeluknya, dan menangis dipelukannya. namun satu sisi, dia tidak mau melihat Jonatan ada disini. dia tidak mau Jonatan melihatnya dalam keadaan seperti ini, karena itu hanya akan menghancurkannya. Haffa memeriksa berkas Keiko dan menyerahkan nya kepada Jonatan. sambil memberikan arahan untuk Jonatan dalam perawatan Keiko. dia akan kembali esok pagi dan mengecek Keiko kembali. Haffa pergi setelah menatap Keiko dengan dalam. Jonatan menangkap tatapan Haffa dan Keiko yang merespon nya seolah mereka berkomunikasi. Jonatan hanya tersenyum tipis melihat itu, namun dia berusaha menyembunyikannya. ada rasa sakit yang tiba-tiba menusuk di hati Jonatan. Jonatan tahu Keiko dalam keadaan sadar saat ini, namun Keiko hanya berpura-pura tidak menging

  • TimeLess   45

    satu minggu berlalu, rumah selesai di renovafi dengan kilat oleh Jonatan. rumah ini di desain seperti keinginan Keiko dulu. selama seminggu ini Jonatan merawat Keiko dan membuat Keiko bisa nyaman dengan kehadirannya, bairpun dia tidak mengenali nya. Jonatan menemui Haffa dan meminta Haffa meninjau rumah mereka yang baru sehingga rumah itu aman untuk Keiko. Haffa masuk ke rumah Jonatan dan melihat desain rumah itu. untuk membuat rumah dengan desain ini dalam waktu singkat, uang yang di keluarkan Jonatan tidak lah main main. namun dengan desain keselamatan rumah ini sudah cukup aman untuk Keiko tinggali. "Aku benar-benar kagum padamu Jo,"ucap Haffa setelah selesai mengecek seluruh ruangan. Jonatan hanya tersenyum mendengar ucapan sahabatnya itu. "Aku akan memindahkan Keiko besok,"ucap Jonatan. "Oke, aku akan mengatur perawat untuk mengecek Keiko setiap hari nya nanti,"ucap Haffa. "Tidak perlu setiap hari, cukup sepekan sekali saja," ucap Jonatan. Haffa mengerutkan keningnya. "Apa k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status