Share

Pingsan

Hari-hari berikutnya, Bang Sam lebih banyak diam. Dia sering menghindar dan tidur di lantai atas, di kamar Zain dan Zidan.

Kehangatan lelaki tampan beberapa hari belakangan kepadaku itu, sirna seiring kepulangannya dari kantor polisi.

Aku kecewa tentu saja. Seakan-akan, istri barunya ini berkorban hanya sekedar untuk menjadi baby sitter gratisan.

Pernikahan kami memang tanpa cinta, terjadi begitu saja, dan karena terpaksa. Dia juga masih berkabung karena kehilangan istrinya. Namun, tidakkah Bang Sam bisa sedikit menimbang perasaan dan harga diriku?

Perasaan menjadi istri yang tidak diinginkan ternyata memang sesakit ini.

Jika saja bukan karena permintaan Ayuk Fatma dan rasa bersalah yang berkelindan dalam dada, aku pun tidak menginginkan pernikahan ini.

Tatapan penghakiman para pelayat waktu itu yang menjadi penentu segala. Meski sebenarnya diri bisa mengatakan tidak jika memang terpaksa. Sayang, aku tidak setegas itu.

Nyaliku ciut melihat hujan tatapan para pelayat, juga permohonan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status