Share

05. Kesan yang Berbeda

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2025-02-01 16:28:50

Tamara kebingungan. Dia tidak merasa melakukan hal yang salah, tapi kenapa pelanggannya ini marah.

“Maaf, Miss- Eh ... bukan, maksudku ... Bu. Aku memanggil Anda-”

“Eh, eh, eh, tadi ‘Miss’ sekarang ‘Bu’! Kamu pikir aku ibu-ibu?” Suara Miss El-Mia semakin melengking dan terdengar menjengkelkan.

Tamara kembali terperangah. Baru kali ini dia berhadapan dengan pelanggan yang sangat sulit disenangkan.

Jika bukan karena Ny. Julia berpesan untuk melayani pelanggan ini dengan baik, maka Tamara pastilah sudah menolak melayani Miss El-Mia ini.

“Jadi Anda mau disapa dengan sebutan apa?” tanya Tamara lagi dengan suara lembut dan penuh kerendahan hati.

Dia masih memberi muka pada Ny. Julia.

“Panggil aku Lady! Aku akan menjadi istri dari seorang pebisnis besar di kota ini. Suamiku adalah pria paling berkuasa di kota ini. Bahkan Gubernur pun tunduk padanya!

Aku hanya perlu mengadu padanya maka dia akan menghancurkan apapun yang kutunjuk!

Uangnya saja mampu membeli hidup matimu!

Bahkan meremukkanmu hidup-hidup di bawah sepatunya pun dia mampu!

Jangan main-main denganku, ya!”

Tamara ingin mendengus marah atas apa yang dikatakan Miss El-Mia. Tapi dia berusaha tenang dan tetap rendah hati.

Sebagai asisten butik, dia adalah bagian dari wajah butik Ny. Julia. Tamara tidak bisa seenaknya memarahi customer, apalagi Miss El-Mia adalah customer VIP.

Dengan tetap tenang, Tamara menjawabnya, “Baiklah, Lady El-Mia. Maafkan aku tadi. Aku hanya meniru panggilan dari Ny. Julia terhadap Anda.”

“Itu kan dia! Sebagai pebisnis wanita yang sukses, Ny. Julia berhak memanggilku Miss. Tidak sepertimu yang hanya pelayan! Sekarang, berhenti basa basi. Tunjukkan padaku koleksi premium kalian!”

Tamara menyanggupi permintaan Lady El-Mia. Baginya kasarnya Lady El-Mia tidak ada apa-apanya dibandingkan pengkhianatan Vicco dan Darla terhadapnya.

Jadi, dia masih bisa menahannya. Lagipula dia tak mengenal Lady El-Mia secara pribadi. Ini hanyalah tuntutan profesionalisme dalam pekerjaan.

Tidak perlu memasukkan sikap kasarnya ini ke hati.

Tak sampai lima menit kemudian, Tamara sudah membawa Lady El-Mia ke lantai dua, lalu menunjukkan gaun-gaun pengantin premium koleksi dari Julia’s Bridal.

Lady El-Mia menatap semua itu satu per satu dengan takjub.

Dia membuka dan mulai melihat-lihat. Namun, sesekali Lady El-Mia melirik Tamara yang terlihat sabar menantinya.

“Mana gaun paling baru, paling mahal?” tanyanya dengan nada sok.

“Yang ini, Lady. Gaun ini hasil rancangan designer Paris yang ternama. Gaun eksklusif ini hanya diproduksi satu item di satu negara. Dan hanya ada tujuh negara saja yang kebagian gaun ini.”

Tamara masih menyematkan senyum kecil di penghujung penjelasannya.

Lady El-Mia melihatnya dengan hati yang terasa panas dan marah.

Tamara ini ... entah tidak mengerti atau memang tidak mampu mencerna hinaan yang ditujukan padanya.

Wanita ini masih sanggup bersikap tenang, menjelaskan dengan bagus, dan bahkan mengulas senyum kecil.

Sungguh, beda antara bersikap masa bodoh dan bodoh beneran itu setipis tissue.

Lady El-Mia jelas-jelas kesal tapi dia seakan tidak menemukan celah lain untuk membuatnya bersikap kasar pada Tamara.

Lady El-Mia akhirnya memilih gaun yang ditunjukkan Tamara tadi.

Dia ingin tampil terbaik di pernikahannya ini nanti. Tentu saja. Wanita mana yang tidak mengidam-idamkan pernikahannya nanti?

“Ya sudah! Berhubung boss-mu sedang tidak di tempat, besok saja aku datang lagi! Calon suamiku akan menjemput dan mengajakku dinner romantis malam ini, jadi aku tidak bisa lama-lama di sini!”

Tamara terperangah. Kenapa tidak dari tadi saja pulang, malah ini membuatnya mengeluarkan berbagai koleksi gaun yang berat-berat begini. Dasar!

Tapi semua kata-kata itu hanya bergema di kepala Tamara saja. Di permukaan, Tamara memberikan anggukkan kepala dengan rasa hati yang lega. 

Lady El-Mia mengibas rambut pirang panjangnya dengan angkuh ketika berjalan keluar diantar oleh Tamara.

Senyum sumringah baru terkembang ketika sebuah mobil Masserati klasik hitam berhenti di depannya.

Dari tempatnya berdiri dia bisa melihat bayang-bayang pria pujaannya duduk di bagian belakang mobil.

Driver tampak tergesa turun dari mobil untuk membukakan calon nyonya-nya itu pintu mobil.

Lady El-Mia pun memasuki mobil dengan gaya elegan yang dibuat-buat dan tanpa mengucapkan terima kasih.

Baginya, itu memang pekerjaan si driver.

Pintu mobil ditutup dengan lembut dan Lady El-Mia langsung bergelanyut manja di lengan kekar pria bertampang serius yang duduk di sampingnya.

Mobil mulai dijalankan dan Lady El-Mia berkata dengan manjanya, “Kita akan ke mana, Trevor?”

Dengan suara rendah yang terdengar tak peduli, calon suami Lady El-Mia menjawabnya, “Mengantarmu pulang ke rumah.”

“Apa?” protes wanita itu, “Jangan pulang dong, aku masih ingin bersamamu. Bagaimana kalau kita ke resort tepi pantai? Setelah itu kita bisa bersantai di jakuzi dan bermesraan,” bisik Lady El-Mia lagi berusaha menggoda Trevor.

Mendapatkan Trevor sebagai calon suaminya, El-Mia seperti mendapati sekotak peti harta karun. Trevor begitiu diidamkan para wanita di negara ini.

Bahkan sampai negara lain, nama Trevor mampu membuat wanita-wanita sosialita berkedut-kedut.

Jika mereka melihat tampilan Trevor yang begitu perkasa dan berkuasa, para wanita bukan lagi berkedut namun langsung basah menggenang.

Tapi pria yang paling diidamkan para wanita sosialita di seluruh dunia ini ada di sampingnya. Pria ini juga menjemputnya dan bersedia menikahinya.

El-Mia merasa begitu bersyukur.

Tapi perjuangannya belum selesai. Dia masih harus menaklukkan hati Trevor.

“Tidak. Aku masih banyak pekerjaan. Jadi aku akan mengantarmu pulang,” kata suara berat pria itu begitu dingin.

El-Mia merajuk sedikit. “Kamu ini kenapa bekerja terus? Kapan kamu ada waktu untukku?”

Tapi kemudian, trevor menoleh padanya dengan tatapan tajam menghunus wajah El-Mia.

Wanita itu sontak terdiam dan tertegun.

“Kalau kau tidak ingin diturunkan di jalanan ini, sebaiknya kau diam. Dan duduklah di sana! Spase kosong di sana masih luas, jangan menempel-nempel terus padaku?”

El-Mia merasakan wajahnya merah padam karena malu. Masih untung tidak ada orang lain di sekitar mereka. Jika ada teman-temannya di sana, El-Mia akan merasakan malu yang tak tertolongkan lagi.

Segera El-Mia beringsut mundur dan duduk di sisi lain dari tempat duduk Trevor.

Wanita itu memandang ke luar jendela dengan pikirannya yang menerawang kesal.

Sedangkan Trevor mendengus kesal di dalam hatinya.

Dua bulan lalu Vicco kembali meminta dukungannya untuk kampanye kali ini menjadi Gubernur.

Saat itu, Trevor mengajukan syarat tambahan bahwa Vicco harus menyerahkan padanya gadis perawan yang dia tiduri enam tahun lalu.

Trevor tak bisa melupakan gadis itu. Dia terngiang akan rasa dan aroma gadis itu. Juga, gadis itulah satu-satunya perawan yang pernah dia tiduri.

Dan saat ini dengan desakan keluarganya agar dia segera menikah dan memberikan penerus, Trevor menginginkan gadis yang tidak tersentuh pria lain sebagai istrinya.

Vicco memberikan El-Mia padanya. Kata Vicco, dialah gadis enam tahun lalu.

Trevor memang mengambil El-Mia dan mempersiapkan pernikahan mereka.

Hanya saja semakin hari Trevor merasa aneh. Kesannya tentang Lady El-Mia ini sangat berbeda jauh dari memorinya tentang gadis perawan di enam tahun lalu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
nahhh lhoo trnyta s Miss it sruhan s Vicco dsarrr licikkk
goodnovel comment avatar
hans
***** Oouuuuu Lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 217

    Tamara menyandarkan tubuhnya di dinding bathtub. Dia membiarkan otot-otot tubuhnya rileks didalam air hangat.Aroma bunga yang harum dari sabun yang dipakainya cukup membuat pikirannya menjadi sedikit lebih tenang.Tapi ... bagaimana bisa tenang jika dia satu kamar dengan signor satu itu?Ingin dia berlari ke kamar triplet dan bergabung dengan mereka, tapi apa yang harus dia katakan pada anak-anak dan Bibi Beatrice?Jelas-jelas tadi dia sudah bilang bahwa dia tidur di kamarnya sendiri.Tamara hanya tak menyangka jika Trevor bisa senekat ini. Memesan satu presidential suite untuk mereka berdua!‘Aaah, ini lebih rumit dari sekadar kembali tinggal di mansion.’Apa yang bisa dia lakukan untuk malam ini?Tidak mungkin signor satu itu memesan satu kamar untuk mereka berdua tanpa rencana mesum-nya.Bahkan saat Trevor hendak mandi tadi saja, pria itu masih sempat bertanya, “Mau mandi bersama?”Hah!Ingin dia menjawabnya, “In your dream!”Tapi Tamara tidak mengatakan apa-apa, kecuali kedua ma

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 216

    Tamara kembali terperangah seakan Trevor sedang berbicara bahasa alien padanya.Dia tidak bisa memahami semua yang disampaikan Trevor.Setidaknya apa yang disampaikan Trevor sangat tidak masuk akal baginya.Ditatapnya Trevor dengan keheranan yang begitu besar.“Tapi ... untuk apa, Signor?”Seakan semua kata-kata Trevor tidak masuk akal.“Apanya yang untuk apa?”“Untuk apa kau meminta pada Vicco siapa yang bersamamu 6 tahun lalu?”Kini giliran Trevor yang tidak mengerti kenapa Tamara menanyakan ini semua.“Ya ... untuk kunikahi, untuk menjadi istriku. Untuk apa lagi?”Tamara lagi-lagi terperangah. Menurutnya ini sungguh tak masuk akal.Mereka tidak saling kenal sebelum ini dan Trevor memintanya pada Vicco untuk bisa menikahinya? Sungguh tidak masuk akal!Tamara pun mengangkat tangannya di depan wajah Trevor agar pria itu tidak bicara yang tak masuk akal lagi.Setelahnya, Tamara meninggalkan pantai, kembali menaiki tangga tebing menuju meja tempat mereka makan tadi.Tinggallah Trevor y

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 215

    Tamara berdecak.‘Yang benar saja! Siapa yang peduli apa pendapatnya!’Itu kata hati Tamara tapi tak ayal dia mengeluhkan sikapnya sendiri. Kenapa juga dia meminta pendapat dari signor satu itu.Sekarang pria itu menjadi besar kepala, kan?Menyebalkan!“Maaf, pendapatmu sangat tidak penting bagiku. Aku hanya tidak terima seakan-akan kau mengatakan anak-anakku adalah sosok yang tangguh karena kau ayah mereka. Aku tidak terima!Kau tidak tahu bagaimana sulitnya aku membesarkan mereka.Tiga anak dalam sekali waktu yang bersamaan!Tiga anak! Kau takkan bisa membayangkannya!Jadi, jangan harap dengan membawa kami ke sini, dengan segala kebaikanmu yang menyelubungi pendekatanmu pada anak-anak ini kau akan berharap bisa mendapatkan mereka, bisa mendapatkan hak asuh mereka, bisa membawa mereka ke mansion dan berkumpul bersama keluargamu, kau salah!Aku tidak akan pernah menyerahkan anak-anakku padamu begitu saja!Dan jika kau berani memaksa mengambil mereka dariku satu kali saja, aku akan mel

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 214

    Tamara merasakan lirikan Trevor, tapi dia tidak mau menanggapinya.Setidaknya untuk saat ini.Baginya saat ini adalah saat makan. Tidak seharusnya diisi dengan membicarakan seseorang yang lain.Masalahnya, hatinya cukup merasa tak nyaman ketika mereka kembali membahas tentang istri dari signor satu itu.Apalagi, Tamara sudah mengetahui bahwa Lady El adalah Darla.Tamara memang tidak mengetahui alasan kenapa Darla mengubah wajahnya. Dan sungguh suatu kebetulan mereka bisa berada di mansion yang sama untuk beberapa saat lamanya.Dan sekarang, pria yang merupakan suami Darla malah sedang bersamanya, berusaha mendekati anak-anaknya, menyenangkan anak-anaknya.Tamara tak bisa tidak merasa bersalah. Sekalipun Darla pernah melakukan hal yang tak pantas dimaafkan Tamara, tapi tetap saja jika saat ini dia malah bersenang-senang dengan Trevor yang merupakan suami Darla, maka apa beda dirinya dengan Darla saat Darla bersama Vicco.‘Tidak! Tentu saja ini berbeda! Aku tidak merayu Trevor. Sedangka

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 213

    Trevor mengambil napas dalam-dalam barulah dia menjawab, “Memangnya kapan aku ada menebar-nebar pesona dengan wanita-wanita di sekolah tadi?”Trevor tentu saja teringat dengan empat wanita yang mengerumuninya tadi. Tapi dia tak mengira Thea dan Tilly melihatnya saat itu.Lagipula, saat itu dia tidak sedang menebar pesona. Dia hanya meladeni pertanyaan basa basi wanita-wanita itu.Interaksi mereka pun tidak lama dan Trevor berhasil keluar dari percakapan mereka.Seharusnya sikapnya ini diapresiasi, bukannya malah dipertanyakan Thea dan Tilly.Tapi Trevor pun memaklumi, namanya juga anak-anak.“Lah tadi di sekolah, selepas acara kami mencari Daddy. Dan daddy ternyata sedang sibuk berbincang dengan empat wanita. Kalau bukan karena Daddy sedang tebar pesona pada empat wanita tadi, lalu sedang apa coba?Memangnya Daddy ada kenalan yang anaknya juga bersekolah di tempat kami? Tidak, kan?”Trevor kembali terhimpit dengan rentetan pertanyaan Thea dan Tilly hingga dia pun melirik ke arah Tamar

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 212

    Tamara segera memalingkan wajahnya dengan menahan malu.Sungguh dia seperti sedang tertangkap basah mengamati diam-diam, padahal dia sedang merenung, bukan mengamati Signor satu itu. Hanya tatapannya saja tidak sengaja mengarah ke sana.Beruntung baginya, Trevor pun tidak menanyakannya. Pria itu kembali berkonsentrasi pada jalanan di depan mereka.Thea dan Tilly masih terus bernyanyi riang. Dengan Travish dan Bibi Beatrice sebagai pendengar setianya.“Kita mau ke mana ini, Daddy?” tanya Thea secara tiba-tiba ketika mereka tak kunjung tiba di restoran sama sekali.“Hmm, ke tempat yang istimewa,” sahut Trevor tanpa menjelaskan dengan terperinci.“Iya, tempat istimewa itu ke mana, Daddy? Daddy kok sekarang suka maen rahasia- rahasiaan, ya?” celoteh Tilly menanggapi ayahnya itu.Trevor pun mengecilkan lagu yang didengar Thea dan Tilly agar percakapan mereka lebih terdengar jelas.“Ya, kalian kan penumpang istimewaku. Duduk saja, nanti sampai tinggal turun. Anggap saja kalian adalah prince

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status