Home / Fantasi / Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz / Bab 25. Mulai Sekarang Kita Adalah Satu Keluarga

Share

Bab 25. Mulai Sekarang Kita Adalah Satu Keluarga

last update Last Updated: 2025-11-27 05:01:55

Nathan tidak mengatakan apa pun dan langsung ikut masuk. Setelah itu Billy dan yang lainnya juga mengikuti.

Mereka tiba di sebuah ruang keluarga yang cukup besar. Kevin meminta semua orang duduk, sementara dirinya masuk ke dalam kamar untuk mengambil sesuatu. Kamila pergi ke dapur untuk membuat minuman.

Beberapa saat kemudian Kevin kembali membawa beberapa kertas di tangannya, tentu saja itu adalah berkas kepemilikan rumah makan itu.

“Nak, ini adalah...”

“Maaf, Paman, tapi aku datang kemari justru untuk meminta Paman mengambil semua aset ini atas nama Paman, karena aku tidak membutuhkannya,” potong Nathan cepat.

Sepertinya cara Nathan memang tidak sopan, tapi ia sungguh tidak menginginkan kepemilikan rumah makan itu ataupun mencoba mengambil keuntungan darinya.

“Tapi Nathan, ini Paman bangun dari tabungan ayahmu, Nak.”

“Aku tahu, Paman. Ayahku mengatakan semuanya sesaat sebelum badai itu menghancurkan perahu kami. Dia juga mengatakan bahwa Paman adalah satu-satunya saudar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 80. Pembalasan yang Tak Pernah Dibayangkan

    Ruangan itu perlahan menjadi sunyi. Satu per satu orang yang tadi memenuhi kamar VIP kini telah pergi. Leon, Revan, Rosa, Nicky, Rowman, bahkan Dicky, semuanya meninggalkan ruangan dengan kepala tertunduk. Tidak ada yang berani menoleh kembali, seolah takut tatapan Nathan akan menyusul mereka. Tinggallah Laras sendirian. Berdiri di tempatnya dengan tubuh yang masih gemetar, Laras menatap kosong ke arah pintu yang telah tertutup. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasakan perasaan yang asing dan menyakitkan, 'ditinggalkan.' Bukan karena ia tidak penting, tetapi karena ia keliru menilai segalanya. Semua orang yang selama ini ia banggakan, semua yang ia yakini sebagai 'lingkungan yang tepat', pergi meninggalkannya tepat saat ia terpuruk. Harga dirinya runtuh perlahan. “Ma…” suara itu lirih, nyaris tak terdengar. Gina yang sejak tadi berdiri di sampingnya dengan wajah cemas segera meraih tangan Laras. Dengan hati-hati ia membantu putrinya berdiri lebih tegak, menopan

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 79. Semua Orang Pergi

    Melihat Laras yang jatuh pingsan, Rowman dengan panik kembali menangkapnya, lalu Gina segera mendekat dan menepuk-nepuk lembut pipi putri tunggalnya itu. “Ras, bangun, Nak. Sayang…” suara Gina cemas. Dengan cepat, Nicky, Rosa, Leon, dan Revan juga mendekat. Nicky segera mengeluarkan minyak kayu putih dari tasnya dan membiarkan Laras menghirupnya. Tak lama kemudian, Laras pun sadar dari pingsannya. Laras segera melirik ke arah meja Nathan, lalu ia melirik orang-orang di sekelilingnya. Dia baru tersadar sekarang, jika latar belakang yang coba ia bandingkan dengan Nathan sebelumnya, semua hanyalah lelucon dari sudut pandang Nathan. Tiba-tiba perhatiannya tertuju pada percakapan Nathan dan Dicky. “Kau ini siapa? Aku tidak bisa mengingatmu.” “Bos besar, saya Dicky… anak buah Kak Braga. Kita pernah bertemu sekali di rumah makan milik ayah bos besar,” jawab Dicky sedikit canggung. Nathan terdiam sejenak seolah mencoba mengingat sesuatu. “Ah… iya, aku ingat. Jadi sedang apa kau di sin

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 78. Tiga Pukulan Telak

    Mendengar teriakan Billy, Laras dengan cepat menoleh dengan ekspresi kesal karena seseorang berani memotongnya saat berbicara. Namun belum sempat ia mengucapkan sesuatu, matanya menangkap sosok Gina yang sedang menggelengkan kepala dengan wajah pucat, seolah memberi kode agar Laras tidak mengatakan apa pun. Laras segera memperbaiki ekspresinya dan bertanya, "Maaf, Tuan Muda, Anda siapa? Mengapa Anda masuk ke ruangan kami secara tiba-tiba?!" tanya Laras setengah memberi teguran. Belum sempat Billy menjawab, tiba-tiba suara seorang pria lain terdengar, "Nona Narone, sepertinya kau sedang sangat kesal, ya?! Tenangkan dirimu sejenak, bagaimana kalau kita duduk berbincang bersama," ujar pria itu yang tentu saja adalah Richard. "Siapa lagi kau? Mengapa kau tahu namaku? Sepertinya aku tidak mengenalmu!" tanya Laras sedikit bingung, dengan ekspresi kesal masih terlihat jelas di wajahnya. "Lihat, dasar playboy cap kadal, bahkan kau tahu nama belakang seorang gadis yang sama sekali ti

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 77. Siapa yang Kau Sebut Pria Benalu yang Tak Punya Harga Diri

    Tanpa membuang waktu, mereka masuk ke dalam restoran. Tepat di koridor utama, Bela menghentikan langkahnya sejenak. Dari kejauhan, ia melihat Billy berjalan tergesa dengan ekspresi serius, diikuti Gina yang wajahnya mulai pucat. Empat pria lain menyusul di belakang mereka dengan langkah canggung. Bela dan Richard saling pandang. “Mungkin akan ada pertunjukan menarik,” gumam Bela pelan. Sementara itu, Billy telah berhenti di depan satu pintu terakhir. Tangannya terangkat, bersiap membuka pintu. “Billy, tunggu!” panggil Richard setengah berteriak. Billy menoleh saat mendengar suara panggilan yang cukup familiar di telinganya. Ia segera tersenyum saat melihat siapa yang datang. “Richie, Bela, kalian juga makan di sini?” tanya Billy. “Tidak, Bil. Kami baru saja tiba. Salah satu anak buahku memberi informasi jika bos berada di sini. Apa itu benar?” “Itu benar. Aku juga sedang mencarinya. Rania memberi tahuku jika mereka dalam masalah,” jawab Billy cepat. Deg… Mendengar nama Rania

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 76. Kunjungan Sang Putra Wali Kota

    Saat perdebatan antara Mila dan Laras makin sengit. Ponsel di tangan Rania bergetar. Saat ia menyadarinya, ponsel itu sudah bergetar untuk ketiga kalinya. Nama Billy kembali muncul di layar, sama seperti dua panggilan sebelumnya yang tidak disadari Rania. Ia menghela napas kecil sebelum akhirnya menjawab panggilan itu. “Ran, kenapa lama sekali? Di mana Nathan? Orang tuaku sudah tidak sabar ingin segera bertemu lagi dengan Nathan,” omel Billy dari seberang telepon. Setelah Billy kembali dari rumah keluarga Middleton, tentu saja dengan mulut embernya, dia langsung menceritakan semua yang terjadi pada ayah dan ibunya. Ekspresi keduanya saat itu sangat terkejut hingga tak mampu berkata-kata. Franky mulai menghubungkan kejadian lima tahun lalu, saat keluarga Middleton mengerahkan seluruh kekuatan keluarganya untuk mencari perahu Norman. Sekarang dia tahu alasannya, tentu saja karena Nathan, putra Norman, adalah cucu lelaki tunggal Reynand. “Maaf, aku belum bisa ke sana,” ucap Rania

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 75. Orang yang Mencoba Membandingkan Latar Belakang

    Sayangnya, sebentar lagi kenyataan pahit akan memukul mereka semua. Dan benar saja, Gina segera mengatakan sesuatu yang menghancurkan harapan mereka. "Mama juga sebenarnya ingin mengajaknya kemari, sayangnya... Mila datang bersama pacarnya, dan juga keempat sahabatnya. Jadi jika mereka datang ke ruangan ini, maka ruangannya tidak akan cukup," ucap Gina sambil mendesah tak berdaya. "Kalau begitu beri tahu aku di kamar mana mereka. Aku akan menemui Mila. Aku juga ingin melihat seperti apa pria yang berani memacari adik sepupuku. Jika dia adalah orang bodoh yang mencoba memanfaatkan adikku, aku akan segera memisahkan mereka." Suara Laras sedikit bergetar karena kesal. Tanpa seorang pun berniat menghentikan Laras, dia langsung menarik tangan ibunya dan meminta Gina menunjukkan ruangan Mila. Sementara di ruangan F2-07, Nathan, Mila, dan yang lainnya sedang menikmati makanan yang tersaji di depan mereka. Keenamnya bersantap dengan lahap karena sekarang memang sudah cukup siang, sedangka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status