Nathan yang sudah sampai di dekat pintu mendadak berhenti. Melihat itu, suara sang gadis terdengar sekali lagi, “Kak Nathan, apa kakak ingat Rania? Aku adalah teman Lana dan Lena, kak?” Saat mendengar itu, Nathan benar-benar berbalik dan menatap gadis cantik berkacamata itu. “Kau, Nia?” “Iya kak Nathan, aku Nia… Rania, teman Lana dan Lena.” ujar Rania menekankan kalimatnya sekali lagi. “Kakak ingat aku?” Semua orang saat itu tidak memperhatikan dua hal: pipi gadis berkacamata itu memerah, dan di sisi lain, untuk pertama kalinya senyuman muncul di wajah Nathan. Namun perlahan ekspresi wajah Nathan mulai kembali berubah. “Maaf, Rania, aku harus segera pergi.” “Kak Nathan, tunggu!” teriak Rania sambil berlari mengejar Nathan. Namun Nathan langsung berlari menjauh tanpa menoleh ke belakang sedikit pun. Rania berbalik, memasang wajah kecewa. “Kali ini kau benar-benar keterlaluan, Mil. Ayah juga sama saja, Rania benci ayah.” Tepat saat itu, Billy juga sudah turun dari lantai atas.
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-11-20 อ่านเพิ่มเติม