Share

112. REALITA

Tut. Tut. Tut.

Bunyi yang terdengar menggema di sebuah ruangan, bersumber dari mesin elektrokardiogram. Mesin untuk mendeteksi detak jantung itu, sedang bekerja memantau seorang pasien remaja laki-laki yang sedang terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang pasien. Saat ini, di ruang pasien tidak ada siapa-siapa. Hanya dia seorang yang sedang tidak sadarkan diri.

Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya memasuki ruang pasien tersebut. Dia datang dengan membawa bunga lily putih yang terlihat sangat segar. Sembari meletakkan bunga tersebut di nakas pinggir pasien, wanita itu memandang wajah pemuda tersebut.

“Huhh….” Wanita itu menghela napas kencang. Wajahnya terlihat sangat putus asa. Kemudian dia pun duduk di samping ranjang pemuda tersebut.

“Sudah tiga bulan, Ya. Dan kamu masih belum sadar juga, Nak,” ucapnya lirih.

Dengan sangat hati-hati wanita itu meraih tangan anaknya yang masih belum sadarkan diri di atas ranjang. Selama tiga bulan, hidup anaknya ini bergantung pada oksi
mayuunice

Halo, mayuu di sini! Sebelumnya mayuu mau ucapkan terima kasih karena sudah membaca novel ini. Namun, sayang, ada hal yang membuat mayuu harus segera menamatkan kisah Arya. Maka dari itu, dengan berat hati mayuu pun harus menamatkan novel ini. Terima kasih banyak atas dukungannya selama ini. Tunggu karya terbaru mayuu, ya. See you.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status