Share

18. Keanehan pada Jenazah Mbah Darsih

Lamunanku terpecah saat mendengar suara Pak Muhsin mengajakku untuk menyolatkan jenazah Mbah Darsih

Segera kualihkan perhatian dari lelaki tua bernama Mbah Sedan itu, dan kembali fokus untuk melaksanakan sholat jenazah.

Sepertinya lelaki tua itu memang memiliki kekuatan tak biasa. Sampai bisa bertelepati denganku.

Eh, tapi bukannya Mbah Darsih juga bisa bertelepati denganku kemarin?

Ah, sudahlah. Mungkin memang orang-orang tua zaman dulu punya kekuatan istimewa seperti itu. Aku tak mau terlalu ambil pusing.

Aku beranjak masuk ke dalam rumah, dan ikut di deretan orang yang akan melaksanakan sholat jenazah. Tak banyak yang ingin menyolatkan Mbah Darsih. Apalagi saat mereka membaui aroma ruangan yang penuh dengan bau busuk berasal dari jenazah Mbah Darsih.

Di tengah-tengah kekhusyukan sholat, indera penciumanku membaui aroma daging gosong yang entah dari mana. Sepertinya bukan hanya aku yang mencium aroma itu, karena dari ekor mata nampak para jama'ah lain terlihat gelisah juga.

Setelah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status