Short
Tunanganku Menikah dengan Adikku

Tunanganku Menikah dengan Adikku

Oleh:  Naila SalwaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10Bab
8.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Tiga bulan sebelum menikah, pacarku memposting di instagram sebuah foto dirinya bersama adik angkatku. Foto itu menunjukkan surat pernikahan mereka dan potret kehamilan adik angkatku. Caption yang dituliskan, [Resmi menyambut kehidupan kecil kami.] Adik angkatku meninggalkan komentar dengan emoji malu-malu. Ibuku memberi tanda suka pada unggahan itu dan menambahkan komentar, [Aku akan menjaga anak itu setelah lahir. Kalian berdua tenang saja menikmati hidup berdua.] Aku tidak bisa menahan diri dan hanya meninggalkan tanda tanya sebagai komentar. Detik berikutnya, pacarku langsung memarahiku habis-habisan. [Dia hanya meminjam status pernikahan denganku selama satu tahun. Setelah anak lahir, aku akan kembali padamu.] [Jangan pelit begitu. Ibu juga sudah bilang, kamu baru boleh menikahiku setelah melahirkan anak laki-laki. Jadi, kita adakan pernikahan dulu, baru urus akta nikah nanti..] Aku hanya menjawab dengan datar, "Oh." Setelah itu, aku menghapus semua unggahan di media sosial yang berkaitan dengannya. Sebagai gantinya, aku memposting hal baru, [Butuh calon pengantin pria. Siapa yang mau menikah denganku?]

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Junanto, pacarku adalah orang pertama yang menanggapi unggahanku.

"Yenny, kamu gila? Aku hanya menikah dengannya, haruskah kamu membesar-besarkan masalahnya?"

"Kamu pikir kalau postingan ini bisa buat aku cemburu? Memang lucu sekali kamu! Jangan cari masalah, apalagi cari masalah dengan Ratna."

Tak lama kemudian, Ratna, adik angkatku juga ikut meninggalkan komentar.

"Kak, kak Jun hanya mau anak kami lahir secara sah, aku nggak akan merebut dia darimu. Kalau nanti kalian menikah, anakku juga bisa memanggil kamu ibu."

Bahkan ibuku juga memarahiku.

"Kamu nggak perlu repot-repot hamil tapi bisa langsung punya anak. Ratna begitu baik membantumu, kamu malah nggak berterima kasih?"

Komentar lainnya dari teman-teman Junanto.

"Bukannya kalian kakak adik? Dengan siapa Jun menikah, kalian akan tetap satu keluarga. Kalau nggak mau rebutan, gampang sekali! Kasih Ratna hari senin rabu jumat dan kamu ambil selasa kamis sabtu saja!"

Semua orang menertawakanku, seolah ini hanya lelucon.

Aku terpaku, rasa pahit perlahan memenuhi hatiku.

Hingga akhirnya mataku penuh air mata yang jatuh membasahi layar ponsel.

Jelas-jelas mereka yang salah.

Namun, mereka malah memutarbalikkan fakta dan tanpa malu memarahiku.

Betapa lucunya.

Orang seperti mereka sama sekali tak layak membuatku bersedih.

Aku menghapus air mataku dengan kuat, lalu melihat satu komentar yang sangat mencolok di antara komentar-komentar penuh ejekan itu.

Komentar itu dari Richie, "Bolehkah aku jadi pengantin priamu?"

Richie adalah teman masa kecilku.

Setelah lulus kuliah, aku memilih tetap tinggal di Kota A, sementara dia melanjutkan studi ke luar negeri.

Ketika aku mulai berpacaran dengan Junanto, dia menjaga jarak dariku dan sejak itu, kami jadi jarang komunikasi.

Saat aku masih berpikir, tiba-tiba telepon darinya sudah masuk.

"Yenny, aku sudah lama menyukaimu."

"Kamu juga tahu, aku nggak pernah suka dengan adik angkatmu. Jadi, aku nggak akan pernah terlibat dengannya, aku juga nggak punya teman-teman aneh seperti mereka dan selama ini aku hanya fokus pada karirku. Aku nggak punya mantan pacar."

Sambil dia berbicara, aku menerima sebuah dokumen kontrak.

Saat aku membukanya, aku pun terkejut. Itu adalah dokumen transfer seluruh aset dan saham miliknya ke namaku..

Saat aku sedang larut dalam keterkejutan, suara Richie terdengar ragu di telepon.

"Yenny, ini semua adalah bukti ketulusanku, bolehkan kamu memberiku kesempatan?"

Hidungku terasa perih.

Kenangan masa kecil mendadak muncul. Ketika guru memberi hadiah dua permen yang sangat dia sukai, dia menyimpannya untukku tanpa makan sebutir pun.

Dia selalu memberikan yang terbaik untukku.

Dengan suara tercekat, aku menjawab,

"Iya, aku bersedia."

Cinta terasa seperti angan-angan. Aku pernah mencoba menggenggamnya, tetapi hanya berakhir dengan luka.

Aku pikir ...

Aku pikir, menjalani hidup sendirian sebenarnya juga cukup baik.

Namun, di saat-saat terakhir hidup nenekku, dia berharap bisa melihatku menikah. Dia ingin bahwa aku akan memiliki seseorang yang bisa melindungiku.

Junanto jelas tak layak.

Namun, kalau mempelai prianya adalah Richie, aku yakin nenekku akan tenang.

Suara Richiie terdengar penuh kegembiraan,

"Kalau begitu, aku akan menyelesaikan pekerjaanku dan dalam dua minggu, aku akan kembali untuk menikahimu."

"Yenny, kamu bisa menungguku dan nggak akan berubah pikiran, 'kan?"

Nada suaranya terdengar sedikit memelas. Aku teringat saat kecil, ketika aku pernah berjanji untuk menjadi pengantinnya di masa depan.

Aku menjawab pelan, "Iya."

Tiba-tiba, aku merasa ingin menangis.

"Richie, ayo janji kelingking."
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Syarifah Karimah
bagus tapi kurang suka aja
2025-03-02 18:51:42
0
user avatar
lisa lisa
Pria tol0l!!!
2025-01-23 18:44:04
0
10 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status