Short
Waktu Tak Bisa Menjaga Cinta

Waktu Tak Bisa Menjaga Cinta

By:  Sarina RaishaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8
2 ratings. 2 reviews
8Chapters
2.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku dan Rama sudah berpacaran selama sepuluh tahun. Saat aku merawat ibunya yang sakit meskipun diriku sendiri sedang demam tinggi, dia malah menemani Sinta yang patah hati sambil mabuk-mabukan. Saat aku dimarahi habis-habisan oleh bos di kantor, dia malah sibuk menjaga Sinta yang sedang sakit karena haid. Ketika kabar duka tentang kematian ibuku datang, aku mencoba menghubunginya, tetapi ponselnya mati. Setelah berusaha mencari kesana kemari, aku baru tahu kalau dia sedang ada di acara kelulusan Sinta. Akhirnya, aku menyerah. Namun, Rama tidak mau melepasku. Dia memohon dengan mata sembab agar aku memberinya satu kesempatan lagi.

View More

Chapter 1

Bab 1

Sepulangnya aku dari pemakaman ibuku, hujan turun sangat deras.

Air hujan membasahi tubuhku, membuat mataku sulit terbuka, dan kepalaku terasa berat.

Tiba-tiba terdengar dering ponselku.

Dengan wajah tanpa ekspresi, aku mengangkat ponsel dan melirik layarnya. Saat melihat nama Rama, jantungku kembali terasa sakit seperti ditusuk-tusuk.

Aku sudah pacaran dengan Rama selama sepuluh tahun, tetapi dia selalu dingin dan cuek padaku.

Dulu aku pikir, cintaku mampu mencairkan hati batu yang paling keras sekalipun, selama aku tetap berada di sampingnya. Namun, nyatanya, api cintaku yang berkobar tak mampu bertahan selamanya tanpa balasan.

Tujuh hari yang lalu, aku menerima kabar buruk bahwa ibuku meninggal.

Kekhawatiran terbesar ibu menjelang akhir hayatnya adalah tentang pernikahanku.

Dia pernah berkata padaku, "Wulan, kamu sudah pacaran dengan Rama sekian lama, tapi dia masih belum bicara soal pernikahan? Maaf kalau kata-kata Ibu ini kurang enak didengar."

"Keadaan keluarga kita dan keluarga dia beda jauh. Kalau Rama tipe lelaki yang perhatian, Ibu mungkin nggak akan komentar apa-apa. Tapi dalam hubungan kalian itu, cuma kamu yang berjuang sendiri. Ibu benar-benar takut kamu akan menderita setelah menikah nanti!"

Aku berasal dari keluarga miskin di desa kecil, sedangkan orang tua Rama adalah dosen di universitas. Perbedaan kami memang sangat besar.

Aku mencoba menenangkan Ibu, bilang kalau calon mertuaku tidak mempermasalahkan latar belakang keluargaku dan mereka sangat menyukai aku.

Aku juga bilang, Rama hanya sedang sibuk bekerja, dan kami pasti akan menikah dalam beberapa tahun ke depan.

Namun, beberapa tahun ke depan itu sebenarnya kapan?

Aku sendiri tidak tahu jawabannya.

Mengatakan Rama "sibuk kerja" itu sebenarnya cuma alasan saja.

Calon mertuaku memang tidak peduli soal kondisi keluargaku, semuanya tergantung pada Rama.

Aku pernah menyinggung soal pernikahan secara tidak langsung padanya.

Kebetulan, waktu itu Sinta juga ada di sana.

Dia bilang, "Apa Kak Wulan ini khawatir soal uang, makanya buru-buru mau menikah sama keluarga Subrata supaya bisa hidup nyaman? Sebenarnya, kamu nggak perlu mendesak untuk nikah. Biaya pengobatan ibumu cuma beberapa ratus juta, meskipun nggak menikah, Kak Rama pasti akan membantu!"

Aku memang dari keluarga kurang mampu, tetapi setelah lulus kuliah, aku kerja di perusahaan game dengan gaji yang lumayan.

Uang untuk biaya pengobatan ibuku, bisa aku kumpulkan sendiri meskipun aku memang harus berhemat.

Walaupun sudah pacaran bertahun-tahun dengan Rama, aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk minta uang dari dia.

Rama tahu ibuku sakit. Dia menemani aku menjenguk Ibu, bahkan memberiku kartu ATM berisi 400 juta. Dia bilang aku bisa pakai dulu, kalau kurang tinggal bilang. Namun, dia sama sekali tidak menyebut soal pernikahan.

Karena minder dengan latar belakang keluargaku, sejak saat itu aku tidak pernah membahas soal pernikahan lagi. Aku juga tidak mengambil kartu itu.

Aku menunggu Rama yang memulai pembicaraan soal pernikahan.

Aku terus menunggu, sampai bertahun-tahun berlalu, hingga saat ini.

Ayah bilang, "Meskipun sudah kesakitan sampai nggak sadar, ibumu tetap menyebut-nyebut namamu. Dia takut Rama akan mengecewakanmu."

"Wulan, Ayah tahu Rama sibuk kerja, tapi apa kamu bisa minta dia luangkan satu hari untuk datang ke pemakaman? Ibumu hanya bertemu dia satu kali selama ini. Ini permintaan terakhirnya. Anggap saja kamu memenuhi keinginannya."

Dengan panik aku menelepon Rama. Dia hanya menjawab singkat, "Aku sibuk," lalu menutup telepon.

Aku terus meneleponnya sampai puluhan kali, tapi dia tidak mengangkat. Akhirnya, ponselnya malah dimatikan.

Dia memang sibuk sejak dulu. Sebelum lulus kuliah pun, dia sudah mendirikan studio permainan. Beberapa tahun terakhir, studionya makin berkembang, dan dia makin sibuk.

Meskipun kami tinggal di kota yang sama, kadang sebulan sekali pun kami tidak bertemu.

Katanya pacaran, tapi hanya aku yang memikirkannya. Aku yang meneleponnya dan mengajaknya bertemu lebih dulu.

Kalau dia ada waktu, dia akan menjawab teleponku. Kalau sibuk, dia tidak akan menjawab, dan juga tidak pernah menelepon balik.

Aku sudah terbiasa. Kupikir dia sibuk bekerja atau sedang rapat, jadi aku menelepon asistennya.

Lucunya, aku yang pacaran dengan Rama, tapi aku lebih sering menelepon asistennya daripada menelepon dia.

Asistennya bilang, "Pak Rama sedang sibuk. Nanti kalau dia sudah senggang, Anda bisa coba telepon lagi."

Nada bicaranya terdengar seperti merasa kasihan padaku.

Hanya saja, waktu itu pikiranku terlalu kacau untuk menyadarinya.

Dengan perasaan hancur, aku naik mobil pulang ke rumah. Sepanjang jalan aku terus menelepon Rama, tapi tetap tidak diangkat. Tapi kemudian, aku melihat dia di unggahan stori instagram Sinta.

Sinta mengunggah sebuah foto.

Dalam foto itu, Rama sedang memeluknya, dengan senyuman tipis di wajahnya. Sementara Sinta memeluk seikat besar bunga mawar.

Keterangan fotonya berbunyi: "Kak Rama membatalkan banyak pekerjaan untuk datang ke wisuda masterku. Dia benar-benar sayang sama aku! (Malu-malu) Mawar yang dia kasih cantik banget!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nha
karya yang bagus
2025-01-08 21:11:03
0
user avatar
Salma Kolaka
cerita nya bagus
2025-01-07 17:01:50
0
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status