Share

Bab 22 : Candi Prambanan

Nayla memilih dress selutut berwarna putih dengan hiasan renda-renda di bagian dada sebagai outfit-nya pagi itu. Setelah berpakaian rapi, ia pun duduk di depan meja rias dan mulai memoles wajahnya. Ia ingin terlihat cantik di depan Revan. Terakhir, ia menyisir rambutnya yang panjang dan bergelombang. Dulu Revan paling suka melihatnya dengan rambut terurai.

“Kamu mau ke mana, Nay?” tanya Pak Hasan saat melihat putrinya keluar kamar dengan memakai pakaian rapi dan mencangklong sling bag di pundaknya.

Kebetulan Pak Hasan tengah duduk di sofa ruang keluarga sambil membaca koran pagi. Di atas meja yang ada di hadapannya, terdapat secangkir kopi hitam yang masih mengepul dan sepiring pisang goreng sebagai pendampingnya.

“Emh ... Nayla ... Nayla mau ke taman, Ayah. Mau mencari udara segar,” sahut Nayla dengan sedikit gugup. Untung saja otaknya cepat menemukan jawaban yang masuk akal untuk merespon pertanyaan ayahnya. Mudah-mudahan beliau t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status