Home / Fantasi / Two Times / Chapter 2

Share

Chapter 2

Author: RayaBumi
last update Last Updated: 2020-12-01 21:39:08

- sehari sebelumnya.. Senja November 1996 -

"Sha, gimana? Sudah memikirkan jawaban atas apa yang kutanyakan kemarin?"ucap Lelaki itu.

"Maaf tolong beri aku waktu beberapa hari lagi, aku butuh waktu untuk berpikir," jawabku dengan bimbang.

Lelaki itupun menatapku dengan raut wajah yang sendu.

"Besok aku akan kembali untuk bertugas di daerah konflik di negara N, kuharap kau memberikan jawabanmu setelah aku kembali kesini," ucapnya.

Kulihat ada segurat sedih dan harapan dari wajahnya. Aku pun tak tega saat menatap wajahnya.

"Jika kau ingin mendengar jawabanku kau harus berjanji satu hal kepadaku,"

Lelaki itu tampak bingung saat mendengar perkataanku.

"Kau harus berjanji untuk kembali dengan selamat dan bertemu denganku lagi ditempat ini," ucapku sambil menatap lekat wajah lelaki itu.

Lelaki itu menatapku dengan tersenyum, ada segurat kebahagiaan yang tersirat di wajahnya.

"Pasti aku akan berusaha kembali dengan selamat untuk menemuimu, doa darimu adalah pelindung terbesarku,"

Ia pun menggenggam tanganku dan mengecup sekilas keningku.

Lelaki itu adalah Bara Airlangga teman sekolahku di sekolah menengah umum, kami dipertemukan kembali pada saat kami bersama-sama ditugaskan di negara N setahun yang lalu, dimana negara itu merupakan negara yang saat ini akan ia datangi kembali untuk bertugas di negara itu.

Pertemuan pertama kami adalah pada saat ia mengalami luka yang cukup parah karena dampak dari konflik tersebut, dimana kebetulan aku ditempatkan untuk bertugas disalah satu camp kesehatan yang berada di sana, dan dari saat itu kamipun mulai dekat sampai saat ini.

"Dokter lara? dok?" panggil salah satu perawat di RS ini yang tiba-tiba membuatku tersadar.

"Lara?" aku merasa bingung dengan sapaan perawat tersebut, tanpa sadar aku menjatuhkan sesuatu dari genggamanku.

Perawat itupun mengambil benda yang tadi terjatuh dari genggamanku.

"Dokter belum pulang?" sekarang sudah jam 9 pagi, dokter terlihat kelelahan dan pucat sepertinya selepas dinas malam tadi, oiya maaf dok, ini handphonenya," ucap perawat itu sambil menyerahkan sesuatu yang belum pernah kulihat dan sangat asing bagiku. Tak lama dia berjalan berlalu menuju ke ruangan lain Rumah Sakit ini.

Kulihat sekilas benda di tanganku saat ini, "Benda apa ini?" gumamku.

-  Sementara di tempat yang lain -

Aku melihat ke sekelilingku, tampak lingkungan disini sangat asing sekali bagiku, rumah sakit ini sekilas mirip dengan rumah sakit dimana tempatku bekerja, namun saat ini tampak lebih tua dan tidak sebesar rumah sakitku yang sebelumnya.

Orang-orang di sekitarku juga berpakaian sangat "oldies" seperti orang-orang di tahun 90an.

"Ada dimana sebenarnya aku sekarang??"

- Rumah Sakit 2020 -

"Pagi dokter Disha," sapa seorang perawat di Rumah Sakit ini yang membuatku bertambah bingung atas apa yang terjadi kepadaku.

"Disha?" akupun bingung dengan sapaan perawat tersebut.

"Siapa Disha?" pikirku.

Akupun berjalan disepanjang lorong Rumah Sakit ini, aku sangat asing dengan keadaan disini. Sesaat aku menoleh kesamping, dan aku tampak terkejut saat melihat bayangan diriku dikaca itu.

"I, itu? diriku??" aku memperhatikannya sekali lagi, wajahnya memang sama denganku, tapi gaya rambutnya berbeda sekali dengan diriku, diriku yang sebelumnya berambut cokelat panjang terurai, sedangkan diriku yang sekarang berambut bob hitam lurus dengan panjang rambut yang tidak jauh dari daun telingaku saat ini.

Hal yang sama dari aku dan Disha adalah kami sama-sama memiliki kulit yang putih, warna yang terlihat sangat kontras dengan warna rambutku saat ini. Terlihat sebuah name tag di jas putih yang kukenakan saat ini, nama di name tag itu tertulis "Nadisha".

"Nadisha? siapa Nadisha? kenapa aku bisa berubah menjadi Nadisha??"aku masih tampak bingung dan berpikir atas apa yang terjadi pada diriku saat ini.

Bersambung..

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Two Times   Chapter 4

    "Kak Nadya? Mengapa tiba-tiba ia ada disini?""dan tatapan itu? Mengapa ia sama sekali tidak mengenaliku?"Tak lama aku meninggalkan tempat itu diiringi dengan segala pertanyaan yang masih terngiang dipikiranku saat ini.Sehari setelahnya..Pagi ini aku menunggu wanita yang telah membuatku memikirkan segala pertanyaan atas apa yang telah kulihat semalam.Tak lama tampak seorang wanita keluar dari rumah itu diiringi dengan senyuman hangatnya padaku.Sesaat ia berjalan kearahku dan tak lama.."Apa kau sudah lama menungguku?" tanya wanita itu."Tidak, aku baru saja sampai tak lama dari aku membalas pesan singkat darimu," ucapku.Beberapa saat kemudian saat dalam perjalanan.."Apa kau tidak ingin menjelaskan sesuatu pad

  • Two Times   Chapter 3

    Apa sebenarnya yang sedang dikatakan olehnya ??Aku masih melihat kearah lelaki itu dan tak lama suara seseorang disampingku kembali menyadarkanku."Sa, apa kau tidak mendengar perkataanku ?" Ucap lelaki itu."Ohh, maaf aku tidak mendengarnya." Ucapku."Apa kau masih memandangi lelaki itu ?" Tanya lelaki itu."Tidak, aku tidak memandangnya." Ucapku."Tidak memandangnya tapi kau terus melihat kearahnya." Ucap lelaki itu."Bukan begitu, aku hanya merasa jika dia..""Aneh ? Bukankah dia sangat aneh bahkan saat dia menatapmu, Apa kau berpikiran yang sama denganku ?" Tanya lelaki itu."Haha kau ini, sepertinya kau terlalu berpikiran yang tidak-tidak tentangnya." Ucapku."Hei, aku sudah bisa melihatnya saat melihat dari cara dia melihatmu saat kalian sedang berbicara t

  • Two Times   Chapter 2

    "Maksud tante ? kak Nadya..." Ucap Nata terputus.Tak lama seorang lelaki keluar dari ruangan yang ada dihadapan kami saat ini. Tampak kedua orangtuaku segera menghampiri lelaki itu.Setelah mendengar penjelasan dari dokter itu kedua orangtuaku tampak sedih dan sangat terpukul.Tak lama tampak ibuku sudah terjatuh tidak sadarkan diri diiringi dengan ayahku yang tampak terkejut melihat keadaan ibuku setelah mendengar perkataan dokter itu sesaat yang lalu.Aku sangat sedih melihat keadaan orangtuaku saat ini dan aku mulai menyadari jika satu-satunya saudara perempuanku didunia ini kemungkinan telah pergi dan tidak akan pernah kembali..Flashback off.."Brukkk!" Kurasakan ada seseorang dari arah kananku yang menumbur tubuhku."Maaf kau tidak apa-apa ?" Ucap lelaki itu."Aku tidak apa-apa." Ucapku.Tampak lelaki itu tersenyum pada

  • Two Times   Two Times Series 13 ( Chapter 1 )

    Ramainya manusia ditempat ini tidak menyurutkan langkahku untuk menuju ke tempat dimana aku bekerja saat ini.Dari sekian banyak manusia yang sedang berjalan ditempat ini, terlihat semakin ramai dan berwarna dengan banyaknya warna dan bentuk yang dapat kulihat saat ini.Tampak beberapa bentuk seperti not lagu, bulat atau kotak dan berbagai bentuk lainnya yang sedang menari-nari disekitarku saat ini dan beberapa warna lainnya yang berada di sekitar manusia yang sedang berjalan ditempat ini.Entah sejak kapan aku dapat melihat semua bentuk dan warna dari segala yang kudengar dan aroma yang dapat kulihat bentuknya selama ini.Dari aku dan kakak perempuanku hanya aku yang memiliki kelainan genetik ini, namun aku sangat menikmati hal yang berbeda pada diriku selama ini.Sesaat aku sampai didalam bus yang tampak ramai dengan orang-orang yang mengenakan pakaian rapihnya sambil sesekali mereka melihat

  • Two Times   Chapter 11 ( The End )

    "Tidak mungkin ??!" Ucap kami berlima bersamaan diiringi dengan wajah bingung lelaki itu."Hei ada apa dengan kalian ??"Tak lama lelaki itu masuk kedalam lift dengan kami yang tampak masih bingung dan berpikir atas apa yang terjadi pada kami saat ini."Apa kalian tidak ingin keluar ? atau kalian ingin kembali ke lantai bawah gedung ini ?" Tanya lelaki itu.Sesaat kami tersadar dan tak lama kami berjalan keluar sambil melihat kesekeliling kami saat ini."Apa kita sudah kembali ke tahun yang seharusnya ?"tanya Gian."Sepertinya kita benar-benar sudah kembali." Ucapku sambil menunjuk banner yang terpasang di ruangan itu."Tahun 2021, kau benar kita benar-benar sudah kembali." Ucap Zeline."Aku tidak percaya dengan hal yang kita alami sebelumnya." Ucap Igam."Kau benar, aku masih tidak percaya dengan semua hal yang kita alami beb

  • Two Times   Chapter 10

    Apa hal ini memang sudah seharusnya terjadi ??dan apakah kami harus melihat semua kejadian itu kembali ??Semua pertanyaan itu terus terngiang dipikiranku saat ini. Sesampainya ditempat itu tampak beberapa orang sedang berlari sambil berteriak meninggalkan tempat itu.Tampak Aydan, Gian dan juga Igam melihat kesekeliling ruangan itu dan tak lama mereka menghubungi orang yang sangat mereka cemaskan saat ini.Sesaat tampak mereka menunjukkan wajah leganya saat mengetahui jika orang yang mereka cemaskan saat ini dalam keadaan baik-baik saja.Tak lama kurasakan seseorang menarik tanganku saat ini."Daffin ?? Sedang apa kau ? Hentikan segala perbuatanmu ini."ucapku.Sesaat lelaki yang berada dihadapanku saat ini menatap bingung diriku."Aku tidak mengerti maksudmu. ""Bagaimana dengan ayahku ? Apa terjadi sesuatu padanya ??" Tanya Zelin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status