Share

Celoteh Mega

Pukul satu siang aku memarkirkan mobil di garasi. Setelah pertemuan yang menguras banyak emosi dengan Handoko, tak ada hal yang ingin aku lakukan selain tidur. Mega terbiasa tidur siang sepulang sekolah, maka kali ini aku akan menemaninya. Tulang di tubuhku terasa tak berguna saat ini. Jika tak mengingat Mega, pasti tubuhku sudah rebah di kasur.

“Makan dulu ya, Meg. Setelah itu kita tidur.”

“Siap, Ma.” Mega berlari ke dalam.

Sejak sekolah, Mega sudah cukup mandiri. Setiap pulang sekolah, dia melepas seragam dan mencuci tangan, kemudian makan. Mulut kecilnya akan berceloteh tentang apa saja selama makan. Terutama mengenai kejadian yang dia alami selama sekolah. Aku sering tertawa mendengar semua ceritanya.

“Masa tadi April ngeledekin Mega, Ma.” Mega cekikikan saat menyuap ayam goreng ke mulutnya.

“Ngeledekin apa?” tanyaku mengulum senyum.

Aku selal

Rinanda Tesniana

Jangan lupa like-nys, biar aku semangat terus nulisnya 😍😍 terus baca Ujung Senja, ya. Terima kasih atas perhatiannya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status