Share

24. Jangan Menyesal

“SAFIR.”

Tidak lama setelah seruan keras itu terdengar, tubuh Safir tertarik paksa, dan terlempar jauh dari sofa yang diduduki oleh Lintang. Safir terjengkang dengan bokong yang lebih dulu menyentuh karpet yang tergelar luas di depan televisi.

“MAS!” Jelas saja Safir balas menghardik. Ia tidak terima diperlakukan dengan kasar, apalagi sampai terjatuh seperti sekarang. Tidak hanya Lintang yang melihatnya, tapi ada Eni serta Rama yang terpekur di ujung tangga lantai dua.

“Jaga sopan santunmu di depan Lintang,” kata Raga sudah berdiri di depan gadis itu. “Dia istriku. Jadi otomatis dia itu jadi kakak iparmu.”

Safir berdecih seraya bangkit dan berdiri tegak. Ini kali pertama, Raga bersikap kasar padanya. “Istri? Kakak ipar? Bullshit!”

“Jaga bicaramu, Fir,” tekan Raga sekali lagi. Raga menghabiskan jarak dengan sang adik dengan tatapan tajam. Menahan kedua tangannya agar tidak melayangkan satu pukulan ke tubuh sang adik. “Aku dan Lintang sudah menikah. Jadi aku nggak perlu lagi menjelaskan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
noh dengerin tuh ucapan p Ario. kmu tuh peka gk sih Raga. kamu terlalu over protektif. dan juga cemburuan.
goodnovel comment avatar
Yelloe Duassatu
bener kata pa ario coba buka sedikit hti buat lintang pasti akan bahagia deh....
goodnovel comment avatar
Liz Kusnandar
dari beberapa anaknya author,,, selain mas triplex, ternyata ada lg nih "Raga" sosok laki" yg memegang kesetiaan krn d tinggal "mati" pasangan, tp pd akhirnya akan bucin sm pawang ny... wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status