Share

23. Semakin Memanas

“Ke mana Safir?” tanya Retno masih belum melihat putra bungsunya, ketika semua orang sudah berada di meja makan. Tidak mungkin Idha belum memanggil putranya itu, karena Lintang saja sudah duduk manis di samping Rama.

Ada perubahan formasi tempat duduk di meja makan malam ini. Rama yang biasanya duduk di antara Retno dan Ario, kini meminta berada di samping Lintang, juga Raga. Apa saja yang telah dilakukan kedua orang itu di siang hari sehingga Rama bisa menempel seperti itu dengan Lintang. Bahkan, Eni yang sudah mengasuh Rama sejak tiga tahun terakhir, tidak lengket seperti itu.

“Safir mendadak ke luar kota,” terang Raga. “Tadi sore sempat nelpon Mama, tapi hape Mama nggak aktif.”

“Keluar kota lagi?” Retno berdecak ketika mengingat Safir kerap pergi ke luar kota belakangan ini. “Memang nggak ada karyawan lain yang bisa disuruh?”

“Justru Safir perginya sama karyawan lain,” kata Raga menoleh pada Rama yang sibuk saling suap dengan Lintang. Kalau biasanya bocah itu sibuk dengan Ario di m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
salah paham nih kayaknya Raga
goodnovel comment avatar
Lilis Suryani
Raga harusnya bersyukur, krn lintang mau ngurusin Rama, gak sprt bapaknya,, ada tp gak berasa ada
goodnovel comment avatar
Afri Juli
ini safir apa an sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status