Share

S2~195

Entah mengapa, Safir tidak bisa diam dan menenangkan diri di ruang operasi. Ia mondar mandir di atas kepala Intan yang berbaring di meja operasi, dan merasa resah dengan sekumpulan dokter yang berada berseberangan dengannya. Ada keinginan untuk melihat yang tengah dilakukan dokter di balik kain yang membentang di dada Intan, tetapi, anehnya Safir tidak memiliki keberanian melakukan hal tersebut.

Safir merasa tidak punya nyali melihat tubuh Intan yang sedang disayat di bawah sana. Ia sudah membayangkan banyaknya darah yang akan keluar, dan Safir memilih untuk tidak mengalami trauma dalam hidupnya setelah melihat hal tersebut.

“Mas …”

“Aku di sini,” jawab Safir, tetapi masih saja mondar mandir untuk mengenyahkan rasa gusar dan gelisah di hatinya. “Masih lama nggak, sih, Dok?” Akhirnya ucapan tersebut terlepas juga dari mulut Safir. Ia menatap tim dokter dan perawat, yang justru terlihat santai-santai saja. Seperti tidak ada ketegangan sama sekali, dan itu membuat Safir geregetan.

“S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
iyaa bosan sma intan lebay bgt dikit2 nangis cari prhtian ajaaa
goodnovel comment avatar
Kenzien Yodha
masih penasaran adiknya rama laki apa perempuan
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
ini Intan kyaknya kena baby blues. sabar y Fir.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status