Short
Untuk Diriku yang Pernah Mencintaimu

Untuk Diriku yang Pernah Mencintaimu

Oleh:  KarenWTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Bab
5Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Keluarga Valerio adalah sindikat mafia paling berkuasa di Kota Noria. Dan Aku, bersama dengan beberapa gadis-gadis lain yang disaring dengan sangat hati-hati, telah secara khusus dipilih untuk bergabung dengan keluarga mereka. Dilatih dari nol agar pewaris keluarga berikutnya bisa memilih istri di antara kami. Istri adalah kata yang diperhalus, kenyataannya, siapapun gadis yang terpilih, dia akan menjadi perisai, senjata dan pelindung paling setia untuk sang pewaris. Seseorang yang berani membunuh orang lain demi dirinya dan mati untuknya. Tahun demi tahun berlalu, satu per satu para kandidat tumbang. Pada akhirnya hanya tersisa Estella dan aku. Lalu Estella mati, terbunuh saat menjalankan misi rahasia. Setelah itu tidak ada lagi pilihan yang tersisa. Aku menjadi istri seorang Axel Valerio. Aku telah memberikan segalanya untuk Axel karena aku mencintainya. Kupikir dia juga mencintaiku, sampai peluru yang seharusnya mengenai pria itu mengenai tepat di dadaku. Saat aku terbaring tak berdaya, nyaris tak bernapas, aku mendengar pembicaraan Axel dengan asistennya, "Jangan kubur dia di pemakaman Keluarga Valerio. Tempat di sebelahku hanya untuk Estella." Ternyata begitu. Estella yang bahkan hidup tidak cukup lama untuk menjadi istrinya, masih memiliki tempat di hati pria itu meski sudah mati. Sementara aku? Aku yang terkena tembakan yang seharusnya membunuhnya, bahkan tidak cukup berharga dimakamkan di dekatnya. Perlahan aku menutup mata dan begitu aku membuka kembali mataku, aku kembali ke hari saat Keluarga Valerio secara resmi mengumumkan Axel sebagai kepala keluarga yang baru. Hari di mana semuanya dimulai...

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1: Dia Mencintai Kakakku

POV Sienna.

Aku tidak pernah menyangka pria yang sangat aku cintai menjadi orang yang paling membenciku.

Bahkan setelah aku mati demi dirinya, saat aku mengadang peluru yang seharusnya mengenai Axel, dia tetap saja memilih wanita lain untuk menggantikan posisiku.

Kini, aku telah terlahir kembali. Kembali ke momen kehidupan lamaku, momen di saat aku memilih Axel menjadi suamiku.

"Axel," panggil Tuan Donni, suaranya tenang dan terlatih. "Kamu sudah tahu sedari awal, kalau kamu ingin menjadi kepala Keluarga Valerio, istrimu harus berasal dari para gadis yang sudah kami siapkan. Dia bukan hanya jadi pasanganmu, tapi juga perisaimu serta garis pertahanan terakhirmu. Seseorang yang akan berani mati demi melindungimu, kalau sampai terjadi. Itulah sebabnya kami memilih gadis-gadis seusiamu dan melatih mereka dari awal."

Tuan Donni berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Sekarang saatnya bagimu untuk mewarisi Keluarga Valerio. kamu harus memilih di antara dua gadis ini."

Dua orang yang dimaksud Tuan Donni adalah Estella dan aku.

Kami dulu berjumlah dua puluh. Satu per satu yang lain tersingkir, ada yang karena tidak cukup cantik, ada juga yang gagal dalam strategi atau pertarungan. Hingga akhirnya, tersisa Estella dan aku.

Nyonya Tiana tersenyum. "Sienna adalah kandidat yang sempurna," ujarnya dengan lembut.

"Dia nggak cuma cantik, tapi juga cerdik dan dia adalah salah satu petarung terkuat kita."

"Aku setuju," jawab Tuan Donni mengangguk.

Di kehidupanku sebelumnya, aku berdiri di tempat ini dengan sangat yakin akan takdirku. Aku adalah pilihan yang sempurna. Aku punya nilai terbaik, pelatihan terbaik, usaha terbaik dan yang paling penting, aku mencintai Axel. Semua orang bisa melihatnya. Cinta itu membuatku rela menghadapi mara bahaya tanpa takut sedikitpun.

Namun, kini aku menoleh untuk melihat Axel dan menangkap sesuatu yang tidak pernah kulihat. Sepintas aku melihat sorot jijik di kedua matanya. Sorot matanya dingin dan juga penuh peringatan. Seolah aku sudah melewati batas dengan hanya berdiri di sini.

Apakah dia memang sangat membenciku? Atau aku yang terlalu buta untuk menyadarinya?

Entah Axel membenciku atau tidak, kali ini, aku tidak akan membiarkan diriku berjalan di jalan yang sama lagi.

"Nyonya Tiana," ujarku pelan. "Aku yakin Estella adalah pilihan terbaik. Dia melampauiku dalam banyak hal. Kalau mau memilih pasangan ideal untuk Axel … orang itu sudah pasti Estella."

Kalau dugaanku benar, Estella dan Axel pasti sudah saling terlibat.

Mata Axel sempat terbelalak, terlihat terkejut tapi hanya sekejap. Lalu, ekspresinya kembali tenang, acuh tak acuh dan terlatih seperti biasa.

"Aku setuju," katanya pelan seraya berdiri. "Ayah, Ibu, maaf, aku harus pergi. Ada urusan yang harus kuselesaikan."

Dia pun berjalan keluar tanpa menoleh sedikitpun.

Mungkin dia terburu-buru untuk menemui Estella.

Dan aku masih berdiri di sana. Napasku tercekat, seolah peluru dari kehidupan lamaku kembali menemukanku. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tetap tenang, tapi ternyata aku terlalu mengagungkan kekuatan hatiku. Karena, di saat pria itu berkata setuju, hal yang kulihat hanyalah gambaran kehidupan lamaku yang terkapar di hadapannya dengan bersimbah darah hanya demi pria yang bahkan tidak bersedia mengubur diriku di tanah Keluarga Valerio.

Setelah Axel pergi, Nyonya Tiana berbalik ke arahku. Alisnya mengerut penuh kekhawatiran.

"Sienna." Dia berkata dengan lembut, "Kamu sudah dilatih di Keluarga Valerio sejak kamu berusia empat tahun. Aku belum pernah melihat gadis yang lebih cocok menjadi Nyonya Valerio selain kamu. Dan aku tahu bagaimana perasaanmu saat kamu melihat Axel. Kenapa kamu menyerah?"

Beliau selalu baik padaku. Di kehidupan lamaku, beliaulah yang membantuku mendekati Axel. Mengatur misi bersama dan memasangkan kami dalam pelatihan. Dia selalu berbisik memberi semangat saat aku mulai goyah.

"Nyonya Tiana …." Aku sejenak ragu, lalu memaksakan diri untuk tersenyum kecil. "Aku nggak yakin Axel juga menyukaiku."

"Omong kosong," katanya dengan tegas, ketegasan yang belum pernah kudengar sebelumnya. "Dia menyukaimu. Kamu adalah segalanya yang kami harapkan. Kamu berlatih lebih keras dari siapapun, datang lebih awal dan pulang paling akhir, nggak pernah sekalipun mengeluh. Kamu sudah membuktikan kesetiaan dan kekuatanmu."

Aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, tidak bisa bilang bahwa itu karena aku sudah mengorbankan seluruh hidupku. Aku terluka karenanya, mencintainya dan mengubur diriku sendiri agar menjadi wanita idamannya, tapi dia tidak pernah memilihku. Jadi, kali ini aku akan memilih diriku sendiri...

Sebagai gantinya, aku berkata, "Kalau Axel menghabiskan hidupnya dengan orang yang dia nggak cintai … kehidupan itu nggak akan adil untuk keduanya. Dan Estella, dia juga kompeten. Bahkan mungkin lebih kompeten dariku. Aku nggak mau halangi mereka."

Nyonya Tiana menghela napas pelan dan tidak lagi berdebat akan keputusanku.

Tuan Donni yang sedari tadi diam akhirnya berkata, "Jangan gegabah mengambil keputusan. Tapi, Sienna, apa pun yang terjadi nanti, Keluarga Valerio akan selalu menjagamu. Kami telah melihat pengabdian kamu dan hal itu nggak bisa diabaikan."

Aku mengemas sedikit barang yang memang milikku. Sisanya kutinggalkan, seperti pakaian, perhiasan dan buku-buku. Semua barang itu dibeli oleh Keluarga Valerio dan rasanya agak kurang nyaman kalau aku membawa barang-barang itu sekarang.

Hidupku menjadi lebih … ringan, dan ini terasa aneh. Tidak ada lagi latihan tempur pukul lima. Tidak ada lagi giliran mengawasi kasino di tengah malam. Untuk pertama kalinya, aku bebas dari bayang-bayang menjadi Nyonya Valerio.

Kupikir aku akhirnya berhasil melepaskan sisa-sisa kehidupanku yang lama, sampai sebuah amplop menghancurkan ilusi itu.

Sebuah undangan pertunangan. Axel dan Estella.

Cepat sekali? Dia berhasil meyakinkan Tuan Donni dan Nyonya Tiana secepat itu? Apa mereka sebenarnya sudah berada di pihak Axel?

Undangan itu menampilkan Estella yang sedang bersandar di dada Axel. Keduanya tersenyum sumringah menghadap kamera, seolah mereka tidak perlu menghancurkan perasaan orang lain untuk sampai ke tahap ini.

Lalu, telepon saling berdatangan. Teman-teman bertanya apakah aku benar-benar mundur dalam 'perebutan' posisi Nyonya Valerio. Bisikan dan kasak-kusuk, semuanya terdengar heran. Axel pasti sudah mengirim undangan hampir ke semua orang yang kami kenal.

Di saat aku memasuki kasino Keluarga Valerio, aku bisa merasakan pergantian suasana di sana.

Tatapan-tatapan mereka tajam dan menyudutkan. Mereka terlihat iba, penuh penilaian dan rasa ingin tahu. Aku mengenali tatapan-tatapan itu karena aku sudah pernah mengalaminya selama bertahun-tahun di dunia mafia ini.

Aku menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri dan berjalan menuju kantorku, tapi langkahku terhenti ketika mendengar suara percakapan dari dalam.

Suara Axel dan Tuan Donni.

"Ayah," ujar Axel, suaranya tenang namun acuh. "Estella akan merasa nggak adil kalau Ayah masih saja membiarkan Sienna sedekat ini dengan bisnis keluarga. Dia bukan istriku, dia orang luar sekarang. Bagaimana Ayah masih bisa memercayakan bisnis inti Keluarga Valerio padanya?"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status