LOGINKeluarga Valerio adalah sindikat mafia paling berkuasa di Kota Noria. Dan Aku, bersama dengan beberapa gadis-gadis lain yang disaring dengan sangat hati-hati, telah secara khusus dipilih untuk bergabung dengan keluarga mereka. Dilatih dari nol agar pewaris keluarga berikutnya bisa memilih istri di antara kami. Istri adalah kata yang diperhalus, kenyataannya, siapapun gadis yang terpilih, dia akan menjadi perisai, senjata dan pelindung paling setia untuk sang pewaris. Seseorang yang berani membunuh orang lain demi dirinya dan mati untuknya. Tahun demi tahun berlalu, satu per satu para kandidat tumbang. Pada akhirnya hanya tersisa Estella dan aku. Lalu Estella mati, terbunuh saat menjalankan misi rahasia. Setelah itu tidak ada lagi pilihan yang tersisa. Aku menjadi istri seorang Axel Valerio. Aku telah memberikan segalanya untuk Axel karena aku mencintainya. Kupikir dia juga mencintaiku, sampai peluru yang seharusnya mengenai pria itu mengenai tepat di dadaku. Saat aku terbaring tak berdaya, nyaris tak bernapas, aku mendengar pembicaraan Axel dengan asistennya, "Jangan kubur dia di pemakaman Keluarga Valerio. Tempat di sebelahku hanya untuk Estella." Ternyata begitu. Estella yang bahkan hidup tidak cukup lama untuk menjadi istrinya, masih memiliki tempat di hati pria itu meski sudah mati. Sementara aku? Aku yang terkena tembakan yang seharusnya membunuhnya, bahkan tidak cukup berharga dimakamkan di dekatnya. Perlahan aku menutup mata dan begitu aku membuka kembali mataku, aku kembali ke hari saat Keluarga Valerio secara resmi mengumumkan Axel sebagai kepala keluarga yang baru. Hari di mana semuanya dimulai...
View MorePOV Sienna.Tentu saja, Keluarga Valerio pasti sudah mendengar kabar itu.Jadi, aku tidak terkejut ketika melihat Axel di kasino Keluarga Kavindra beberapa hari kemudian.Hal yang mengejutkanku adalah, dia terlihat terpuruk.Dia tidak lagi memancarkan aura seperti saat di kehidupanku dulu, bahkan sangat jauh dari sosok yang dulu kukenal.Aku berjalan melewatinya tanpa sedikit pun menoleh.Namun, saat aku hendak lewat di depannya, dia meraih pergelangan tanganku dengan lembut."Sienna."Aku langsung menarik tanganku. "Jangan sentuh aku."Dia tersentak, seolah aku baru saja menamparnya. Matanya terlihat sedih juga terkejut."Lama nggak bertemu," gumamnya, suaranya lebih lembut dari yang kuingat. "Bagaimana kabarmu?"Aku menatapnya lurus, tenang dan tak tergoyahkan.Bagaimana kabarku? Lebih baik, lebih kuat dan akhirnya bisa bebas."Aku baik," jawabku datar, menaikkan alis. "Kamu?"Rahangnya menegang. "Baik. Keluarga Valerio … mereka juga baik. Ayah dan ibu juga."Lalu hening. Suasananya
POV Sienna.Erlang tidak menyia-nyiakan waktu."Nona Sienna," katanya sambil menampilkan senyum tipisnya yang khasnya yang membuat banyak wanita tergila-gila dalam sekejap. "Kerja kerasmu bersama Keluarga Valerio tidak hanya membuat mereka nomor satu di Noria, tapi juga di seluruh Amarta."Pria itu sedikit mencondongkan tubuhnya, suaranya rendah dan penuh percaya diri. "Aku sedang membangun sesuatu di sini. Sebuah kerajaan kasino dan aku butuh seseorang yang tahu apa yang harus dilakukan. Seseorang sepertimu, aku ingin tahu apakah kamu bersedia bergabung denganku … Aku rasa kita bisa menciptakan kerjasama yang menakjubkan."Erlang memintaku bekerja dengannya. Kalau aku menolak, berarti aku bodoh.Belum lagi, dia punya aura itu. Aura berbahaya sekaligus menarik serta sekelam dosa. Pria yang terlahir untuk urusan gelap dan permainan kekuasaan yang penuh tipu daya.Di akhir pertemuan itu, aku menyetujuinya.Pria itu menawariku tiga kali lipat dari apa yang pernah diberikan Keluarga Valeri
POV Axel.Mata Estella berkaca-kaca. "Kenapa kamu berteriak padaku hanya karena hal sepele seperti ini? Axel, kita baru saja bertunangan dan beginikah caramu memperlakukanku?""Dia hanya... hanya Sienna," ucapnya, suaranya meninggi. "Dia bukan siapa-siapa. Kenapa aku nggak boleh membuang barang milik seseorang yang bukan siapa-siapa? Aku tunanganmu. Aku Nyonya Valerio. Bukankah itu yang penting?"Aku menatapnya lama, getir. "Bukan siapa-siapa?" kataku pelan, kata itu terasa seperti abu di mulutku. "Sienna telah berjasa lebih besar untuk keluarga ini dibanding sebagian besar orang yang menyandang marga Valerio. Dia bukan hanya 'bukan siapa-siapa' bagi Keluarga Valerio. nggak sekarang maupun nanti, jelas?"Estella berkedip cepat, seolah tidak bisa sepenuhnya memahami apa yang baru saja kuucapkan. Suaranya sempat bergetar pelan … kemudian dia menemukan kembali ketegasannya."Axel, kamu yang memilihku. Kamu sendiri yang menyuruh ayahmu mengeluarkan Sienna dari kasino Keluarga Valerio sepen
POV Axel.Keheningan lebih lama kali ini, lalu … "Ya. Itu memang dia."Aku terpaku tak bergerak."Ayah juga nggak tahu bagaimana dia bisa menyelamatkanmu," lanjutnya dengan suara rendah, hampir seperti pengakuan. "Saat dia menemuiku, dia nyaris nggak bisa berdiri. Kakinya berlumuran darah. Tapi dia memaksaku berjanji untuk nggak memberitahumu.""Kenapa?" tanyaku, meski dalam hati aku sudah tahu jawabannya."Karena dia ingin semuanya adil," kata Ayah pelan. "Dia tahu bagaimana gadis-gadis di sekitarmu saling bersaing, bahwa satu momen simpati saja bisa mengubah segalanya. Dia nggak ingin penyelamatan itu menjadi kartu kemenangannya. Dia bilang, jika dia terpilih, dia harap alasannya adalah karena siapa dirinya, bukan karena dia telah menyelamatkan hidupmu."Ayah terdiam sejenak sebelum menambahkan dengan suara nyaris berbisik, "Ibumu dan aku … selalu percaya Sienna-lah orang yang tepat. Bukan hanya karena apa yang dia capai di kasino keluarga kita. Tapi karena bahkan sejak kecil, dia su
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews