Share

Trauma

Suara ketukan pintu di kamar hotel Alya sore ini, entah mengapa membuat tubuh Alya gemetaran dan mengeluarkan keringat dingin. Wajah Alya bahkan kini menjadi seputih kapas.

"Al, kamu kenapa? Sakit?" tanya Bu Narti saat melihat wajah pucat putrinya serta butiran keringat berukuran cukup besar di keningnya.

"Enggak tahu, Bu. Tiba-tiba tubuh Alya gemetaran," jawab Alya sembari meremas jemarinya sendiri.

"Ya Allah, apa kamu masuk angin? Ya udah, kamu tiduran dulu aja. Biar ibu yang buka pintu."

"Iya, Bu."

Alya kemudian berbaring di sisi Aleta yang masih tertidur sejak jam dua tadi. Setelah semalam Arfan memberitahu bahwa mamanya akan datang, jantung Alya tiba-tiba berdebar-debar. Bahkan semalaman ia tidak bisa tidur.

Selama ini Alya pikir dirinya baik-baik saja. Tidak ada trauma yang ia simpan di hati dan kepalanya. Ia bisa menjalani hari-hari dengan baik-baik saja meski terasa sulit. Akan tetapi, begitu mendengar bahwa Bu Fania akan datang, tiba-tiba Alya seperti tak punya daya.

Ia tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status