Share

Bab 2

Author: Tomi
Raut wajah Yelena berubah seketika. “Perkataan Dokter Sanjaya itu tidak tepat. Aku tidak sama denganmu. Aku bisa menjadi istri resmi, sedangkan kamu... paling kamu hanya akan terikat karena harta.”

Aku menurunkan tatapanku. Perkataannya itu tidak salah. Di kehidupan yang lalu, pembantu muda itu juga pada akhirnya hanya diberi kompensasi saja. Akan tetapi, aku tidak sama dengan pembantu itu. Rahimku sangat subur dan mudah hamil. Itu juga sebabnya aku bisa diterima di dalam Keluarga Hartono.

Aku memberi tatapan panjang pada pakaian yang dikenakan Yelena. “Lebih baik Nona Candika menjaga diri baik-baik.”

Saat aku berkata demikian, Simon keluar dari kamarnya. Dia memeluk Yelena dan bertanya dengan lembut, “Yelena, kamu baik-baik saja? Kenapa kamu tidak istirahat sebentar lagi?”

Yelena menunduk dengan malu. “Aku masih harus kerja, tidak bisa bolos terus.”

Yelena melirik ke arahku dengan penuh arti. “Bagaimanapun aku tidak seperti Dokter Sanjaya yang bisa begitu santai.”

Simon mendengus dingin. “Dia juga hanya seorang dokter keluarga.”

“Sayang, bukannya aku juga sudah bilang, aku akan bertanggung jawab padamu?” lanjut Simon kepada Yelena.

Simon menoleh ke arahku dan berkata dengan ketus, “Kemarin aku dengar kamu yang menyuruh Pak Lana memanggil Yelena. Kamu cukup pengertian. Tapi sebaiknya kamu tidak berpikir macam-macam.”

Ucapannya itu bagaikan sebilah pisau yang menancap di hatiku. Ternyata selama ini dia tahu bahwa aku menyukainya.

Di kehidupan sebelumnya, aku tahu bahwa perkataan dari Simon-lah yang membuat Keluarga Hartono mensponsori kuliahku sampai selesai. Oleh karena itu, aku merasa berhutang budi padanya. Kemudian, aku sengaja bekerja sebagai dokter Keluarga Hartono demi bisa lebih dekat dengan Simon. Setelah menikah, aku pernah bertanya apakah dia bersedia menikahiku.

Dia menjawab dengan jelas, “Siapa saja tidak masalah. Jangan berpikir macam-macam. Kamu hanya perlu menjadi Nyonya Hartono saja.”

Setelah dia mengamankan posisinya sebagai penerus Keluarga Hartono, dia mulai tidak menganggapku ada. Simon hanyalah seorang munafik. Aku hanya bisa menjawab semuanya dengan “iya”.

Di kehidupan kali ini, aku ingin melihat sejauh apa hasil yang akan mereka capai tanpa bantuanku.

Saat aku baru saja berbalik untuk pergi, Simon tiba-tiba menarik pergelangan tanganku sampai aku terpekik kesakitan. Sorot matanya mengarah ke leherku yang terekspos, di mana ada setitik bekas ciuman merah.

“Apa ini?” Suara Simon sedingin es. “Kenapa kamu sangat murahan?!”

Tubuhku terasa sakit karena kekasarannya, saat ini aku bahkan merasa tulang-tulangku nyaris patah. Namun aku tetap menahan rasa sakit itu dan balas menatapnya dengan dingin. “Bukan urusanmu, Tuan Muda Simon.”

Wajahnya tampak memucat dan ada sekilat tatapan yang tidak bisa kupahami di matanya. “Siapa dia? Apa pembantu di rumah ini? Kamu juga pasti hanya bisa begitu.”

Dia menatapku dengan remeh, ucapannya terdengar sangat sinis.

Sebelum aku sempat menyahutnya, tiba-tiba terdengar suara manja Yelena. “Sakit sekali...”

Simon langsung melepaskanku dan berpaling ke arah Yelena. Yelena bersandar di dinding, dia tampak tidak berdaya. “Kakiku sakit sekali...”

Simon tidak berkata apa pun dan langsung menggendongnya. Yelena pun mengalungkan tangan ke leher Simon dan bersandar ke dadanya. Dia lalu menatap ke arahku dengan tatapan mengejek.

Di kehidupan yang lalu, Yelena hanya selalu mengarah pada harta dan kekuasaan, dia bertingkah lemah untuk memenangkan hati Simon. Ketika melihat aku akan menikah dengan Simon, dia kembali menggoda beberapa pria kaya lainnya untuk membuat Simon marah. Pada akhirnya, dia kecanduan narkoba. Saat dia kambuh, tanpa sadar dia masuk ke jalan yang sibuk, mengalami kecelakaan mobil, dan akhirnya meninggal dunia.

Lucunya, Simon masih mengira Yelena sangat mencintainya.

Aku menyentuh perutku, merasakan aliran hangat di dalam yang lebih kuat dari yang kurasakan ketika hamil di kehidupan sebelumnya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Usir Mantan Suami, Dia Dapat 6 Adik!   Bab 10

    Rambutnya tampak acak-acakan dan matanya terlihat sayu, tidak ada lagi jejak kepolosan seperti yang dulu.Di kehidupan kali ini, dia juga kecanduan narkoba, bahkan lebih parah dari kehidupan sebelumnya. Pengawasan narkoba di luar negeri sangat longgar, hal itu menyebabkan kemerosotan kondisi Yelena makin cepat dan dia sudah menjadi pencandu.Akhirnya, di satu pagi yang cerah, aku melahirkan tiga anak kembar dengan lancar. Sesuai dengan hasil pemeriksaan, ketiganya adalah laki-laki. Mereka semua berkulit putih dan gemuk, sangat mirip dengan Damian.“Sayang, terima kasih atas perjuanganmu!”Damian sangat bahagia. Dengan satu lambaian tangan, dia menghadiahkan ratusan juta untuk setiap putranya. Dia juga mengadakan pesta mewah, mengundang para selebritas dan semua lapisan masyarakat untuk menyampaikan luapan kebahagiaannya.Sedangkan jauh di negeri seberang, Simon menghempaskan diri ke sofa sambil merokok setelah selesai memukuli Yelena. Berita tentang ketiga anak kembar Keluarga Harton

  • Usir Mantan Suami, Dia Dapat 6 Adik!   Bab 9

    Akan tetapi, pada akhirnya dia meninggal di kecelakaan mobil itu. “Sayang, kemarin aku mimpi buruk.” Aku menarik tangannya. “Aku bermimpi kamu kecelakaan karena rem blong...”“Bodoh.” Dia tersenyum. “Hormon hamil ini membuatmu terlalu sensitif.”Aku tetap bersikeras padanya. “Setiap kali keluar, kamu harus memeriksa mobilmu dengan baik, terutama rem mobil. Firasatku biasanya sangat tepat.”Dia mencubit hidungku dengan sayang. “Baiklah. Aku tidak percaya ilmu mistis, tapi aku akan memperhatikan setiap perkataanmu.”Sementara itu, Simon dan Yelena melewati hari-hari mereka di luar negeri dengan makin sulit. Demi mencegah Simon menyakiti anakku lagi, Damian mengirim mereka ke cabang perusahaan di luar negeri untuk menambah pengalaman. Sebelum mereka pergi, aku dengan “baik hati” mengingatkan Damian untuk menyuruh mereka menikah secara sipil agar mereka bisa tinggal bersama. Damian ternyata menyetujuinya.Sesampainya di luar negeri, Simon terus menemui kesulitan dan kariernya tidak berkem

  • Usir Mantan Suami, Dia Dapat 6 Adik!   Bab 8

    Akan tetapi, sekali pun mereka belum berhasil.Hari ini aku sedang duduk di taman sambil minum sari sarang burung walet dan mendengar suara Simon yang sedang marah-marah di sebelah. “Kenapa kamu tidak berguna banget sih? Kamu bahkan tidak bisa punya anak satu pun!”“Maafkan aku... Beri aku satu kesempatan lagi, ya? Dokter bilang kali ini...”“Diam! Lihat kamu sekarang, sudah gendut dan jelek. Aku pasti buta pernah menyukaimu!” Simon membantah dan langsung meninggalkannya.Ketika melihatku duduk di situ, langkahnya langsung terhenti. Beberapa waktu ini Damian memperhatikanku dengan sangat baik, jadi meskipun sedang hamil, aku masih terlihat sangat memikat.“Anita...” Dia terpaku memandangku. “Aku sungguh menyesal tidak mau denganmu.”Aku tersenyum sinis. “Simon, apa kamu mabuk?”Tiba-tiba dia berlutut di hadapanku, menatapku dengan penuh kerinduan dan penyesalan. “Anita, sebenarnya aku terlahir kembali. Di kehidupan sebelumnya, kamu yang menyelamatkanku dari pengaruh obat malam itu. Set

  • Usir Mantan Suami, Dia Dapat 6 Adik!   Bab 7

    “Pergi! Periksa saja sendiri kalau mau, aku tidak masalah!” Simon mendorongnya dengan kesal dan pergi.Aku tertawa kecil. Simon selamanya tetaplah seorang sombong. Sekarang dia pasti sangat panik, bagaimana pun juga menurut peraturan Keluarga Hartono, hanya anak laki-laki yang punya keturunan yang bisa mewarisi perusahaan. Saat ini, Simon hanyalah seorang wakil presiden dalam nama saja di perusahaan.Benar saja, tidak lama kemudian, aku mendengar kabar bahwa Simon mempunyai beberapa wanita simpanan di luar sana dengan kedok “perluasan cabang usaha”.Mana mungkin aku tidak memberitahu Yelena tentang berita baik ini? Aku segera menyuruh orang untuk menyampaikan hal ini padanya, kemudian aku hanya tinggal duduk manis menonton drama.Keesokan harinya, Yelena menerobos masuk ke Perusahaan Hartono. Dia langsung masuk ke dalam ruang rapat ketika Simon sedang mengadakan rapat dewan.“Simon! Kamu punya selingkuhan? Apa kamu tidak mau menjelaskan padaku?!” teriaknya histeris.Wajah Simon pucat p

  • Usir Mantan Suami, Dia Dapat 6 Adik!   Bab 6

    “Anita, kamu boleh menghukum pelayan itu sebagaimana kamu mau. Bilang saja padaku.”Aku menjawab pelan dengan wajah pucat, “Aku bukan orang sejahat itu. Aku hanya perlu ucapan maaf darinya saja.”Dia mengusap lembut wajahku, sorot matanya tampak sayu seolah dia melihat sosok seorang di dalamku. “Tenang saja, aku pasti akan membersihkan namamu.”Aku bersandar di pelukannya dan tersenyum dingin. Ucapan maaf? Membersihkan nama? Yang kuinginkan tidak hanya itu. Aku mau mereka benar-benar dipermalukan! Menjalani hidup yang lebih buruk dari kematian!...Dalam waktu satu malam, sikap semua orang di Keluarga Hartono berubah drastis. Dulu aku dikucilkan oleh semua orang, tapi sekarang mereka berebut untuk mendapatkan perhatianku.Di toko gaun pengantin, desainer merapikan ujung gaunku dengan penuh antusias. Gaun ini mungkin bernilai ratusan juta, bahkan batu berlian di korsetnya saja sebesar telur burung merpati.Aku berdiri mematut di cermin, memperhatikan lekuk tubuhku yang indah. Di keh

  • Usir Mantan Suami, Dia Dapat 6 Adik!   Bab 5

    Gerakan Simon terhenti. Palunya membeku di udara. Kepanikan menyelimuti matanya dan dia segera menyembunyikannya.“Ayah sudah pulang? Anita, dia... Dia mendorong Yelena dari tangga...”Kemunculan Damian membawa secercah harapan bagiku. Aku menahan rasa sakit dan berkata dengan suara parau, “Aku tidak... aku tidak mendorongnya. Dia sendiri yang...”Simon menatapku dengan marah. “Yelena sudah seperti ini, kamu masih mau mengelak?! Ayah, lihatlah dia. Hatinya sangat jahat. Apa wanita sepertinya pantas berada di Keluarga Hartono?” ujar Simon pada Damian.Aku mencibir dan membalasnya, “Simon, kemampuanmu untuk memutarbalik fakta makin hebat. Aku mendorongnya atau tidak, kalian bisa mengecek CCTV. Lalu, atas dasar apa kamu mematahkan jariku? Memangnya kamu siapa? Apa kamu pejabat korup di masa lampau? Asal hukum itu juga perbuatan ilegal!”Yelena menatap Damian dengan air mata berlinang dan berkata dengan lemah, “Paman, aku tidak apa-apa... Jangan salahkan Dokter Sanjaya, aku sendiri yang ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status