Home / Fantasi / VALYZARYON Pedang Naga Hitam / BAB 9. Hutan Fuchigami

Share

BAB 9. Hutan Fuchigami

Author: Scorpio_san
last update Huling Na-update: 2025-12-12 20:40:32

Tugas kami, menjelajahi Hutan Fuchigami adalah untuk mencari kristal energi sihir yang tersembunyi, dan kembali sebelum matahari tergelincir. Sederhana? Mata lo jebol. Aku sampai keringat dingin sepanjang latihan.

Kalian tahu, Hutan Fuchigami, ternyata benar-benar seperti dunia lain. Akar menggantung seperti tali-tali makhluk hidup yang siap menjerat siapapun yang lewat. Kabut hitam samar membelai tanah, udara terasa seperti merayap menyapa permukaan kulit dan berbisik di telinga, membuat bulu kuduk berdiri sempurna.

Kami berjalan pelan. Elvian di depan, Alana dan Samuel di tengah, sedangkan aku di belakang sambil sesekali menatap ke segala arah seperti anak hilang yang sedang mencari sinyal ditengah hutan.

“Lo oke, Caesar?” bisik Alana tanpa menoleh.

“Masih bisa napas, sih,” jawabku pelan, “walau kaki gue kayak jalan di kuburan raksasa.” Celoteh ku.

"BZZZZTT!"

Suara tajam dari balik semak, membuat Elvian langsung ber
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • VALYZARYON Pedang Naga Hitam   11. Kebangkitan Part 2

    Elvian langsung maju dan menancapkan tongkatnya ke tanah. Cahaya biru meledak ke udara. Tak lama, sebuah kubus energi menyelimuti tubuhku. Aku meraung. Bayangan-bayangan itu mulai membentuk sosok-sosok yang tak asing. Wajah-wajah samar, seperti roh penasaran yang tertangkap dalam darahku sendiri. Aku masih berusaha melepaskan diri dari ini semua. Menyakitkan. Ini sungguh menyakitkan. Darahku. Darahku seperti mendidih didalam sana. Dan yang lebih membuat aku frustasi adalah, ketika aku bisa mendengar semua bisikan itu dengan sangat jelas. “Kematian,” “Balas dendam,” “Kenapa kau meninggalkan mereka,” “BERHENTI! AKHHHH!” teriakku frustasi. “Kae! Liat gue Kae!!” Elvian berteriak dari luar zona, membuat aku langsung mendongak, dengan napas yang semakin tersengal. Jelas, aku bisa melihat Elvian yang sudah berdiri kokoh. Cahaya di tubuhnya bersinar perak terang

  • VALYZARYON Pedang Naga Hitam   10. Kebangkitan part1

    Hari telah berganti, Hutan Fuchigami kembali hening, seolah menyimpan ribuan rahasia yang belum ada yang bisa mengungkapnya. Firasat buruk masih menggantung di udara. Mengoyakku hingga tak ada satupun celah untuk menghirup napas lega barang sejenak. Pagi itu, saat siswa lain kembali belajar teori sihir di kelas, aku dan Elvian diseret ke tempat latihan rahasia oleh Yuzi. Entah latihan apa lagi yang akan dia berikan pada kami, di pagi buta seperti ini. Sebelumnya, kami memang sudah menceritakan pengalaman kami ketika bertemu dengan makhluk yang menyerupai dirinya. Tapi Yuzi hanya tersenyum dan hanya berkata kalau ini baru permulaan. Lalu dia tidak lagi membahas masalah itu sampai sekarang. Tapi dengan melihat perubahannya saja, sudah membuat aku percaya, kalau ini ada yang tidak beres. Wajah Yuzi juga tidak terlihat santai, layaknya seseorang yang sedang menyiapkan diri untuk menghadapi bahaya bersar yang mungkin akan segra terjdi. Aku masih menatap Yuzi. Jujur saja, semenjak w

  • VALYZARYON Pedang Naga Hitam   BAB 9. Hutan Fuchigami

    Tugas kami, menjelajahi Hutan Fuchigami adalah untuk mencari kristal energi sihir yang tersembunyi, dan kembali sebelum matahari tergelincir. Sederhana? Mata lo jebol. Aku sampai keringat dingin sepanjang latihan. Kalian tahu, Hutan Fuchigami, ternyata benar-benar seperti dunia lain. Akar menggantung seperti tali-tali makhluk hidup yang siap menjerat siapapun yang lewat. Kabut hitam samar membelai tanah, udara terasa seperti merayap menyapa permukaan kulit dan berbisik di telinga, membuat bulu kuduk berdiri sempurna. Kami berjalan pelan. Elvian di depan, Alana dan Samuel di tengah, sedangkan aku di belakang sambil sesekali menatap ke segala arah seperti anak hilang yang sedang mencari sinyal ditengah hutan. “Lo oke, Caesar?” bisik Alana tanpa menoleh. “Masih bisa napas, sih,” jawabku pelan, “walau kaki gue kayak jalan di kuburan raksasa.” Celoteh ku. "BZZZZTT!" Suara tajam dari balik semak, membuat Elvian langsung ber

  • VALYZARYON Pedang Naga Hitam   BAB 8 Kedatangan Elvian

    Keesokan paginya, suasana SMA Senin sudah seperti arena gladiator. Kami semua mengenakan jubah tempur khusus yang sudah disiapkan. Btw bukan sekadar seragam sihir biasa, ini semacam pakaian taktis yang bisa menyesuaikan dengan elemen sihir masing-masing. Bahkan gelang sihir yang melingkar di pergelangan kami juga berbeda. Bukan hanya itu, tongkat yang biasa kami gunakan, lambat laut berubah mejadi sebilah pedang. Aku sampai terkejut ketika melihat pedangku yang berukuran besar dengan cahaya hitam mengelilingi setiap bagiannya. “Wah! Serius ini punya gue? Kenapa kayak di film-film?” aku terus berdecak kagum melihat keistimewaan pedang ku sendiri. Pedang ku berbeda dari yang lain. Aku melihat pedang yang lain tidak sebesar milik ku. Dan cahaya mereka juga tidak sepekat punyaku. “Itu pedang Naga Hitam,” kata Samuel membuat aku terlonjak kaget. Karena entah sejak kapan dia ada dibelakangku. Mendengar ucapan Samuel, teman-teman

  • VALYZARYON Pedang Naga Hitam   BAB 7. Elvian Ardelas

    Langit malam di SMA Senin terasa sunyi tapi penuh dengan tekanan. Bulan merah pucat menggantung malas di atas atap sekolah. Angin berembus pelan, membawa aroma rumput dan dupa. Aku menggenggam kalung berliontin salib yang melingkar di leherku. Air mataku tiba-tiba mengalir bersama dengan sesak yang membuat dadaku terasa seperti terhimpit bongkahan batu besar. Entah sudah berapa lama aku disini. Jujur, aku merindukan tempat asalku. Merindukan ibu dan ayah. Rindu dengan kehidupan normal yang aku jalani sebelumnya. Wajahku mendongak. Menatap rembulan indah itu. Aku tetap membiarkan lelehan air mata membasahi kedua pipiku. Aku juga tidak peduli kalau ada yang melihat dan menganggap aku cengeng. Persetan dengan hal itu. Sedang asyik menikmati malam seorang diri, tiba-tiba terdengar langkah yang semula pelan, kini menjadi lebih keras. Menandakan kalau orang yang sedang berjalan itu, kini sudah lebih dekat denganku. Aku menoleh ke arah kedatangannya. Seorang laki-laki yang usianya tid

  • VALYZARYON Pedang Naga Hitam   BAB 6. Energi Sihir

    Yuzi berjalan ke tengah arena, jubahnya mengepak ringan meski tak ada angin yang menerpa. Keren sekali. Definisi orang keren tidak banyak tingkah ya Yuzi Takahiro. “Caesar!” panggilnya tiba-tiba. “Y-ya, Sensei?” sahut ku terbata. “Kamu belum punya tongkat, kan?” tanyanya lagi. Aku menggeleng. Tak lama, Yuzi mengangkat tangannya pelan. Dari langit, cahaya biru turun, melengkung seperti petir yang berhasil dijinakkan. Cahaya itu menyatu, menjadi sebilah tongkat panjang, gelap berkilau, dengan ukiran nama, Caesar A. Raharja yang di ukir dengan warna biru keemasan. Tongkat itu mengarahkannya padaku. Seolah tahu, kalau akulah pemiliknya. Tak lama, tongkat itu melayang tepat di depan wajah ku. “Ini milikmu.” Kata Yuzi, seolah memecah lamunan singkatku. Aku menatap tongkat itu, seraya menelan salivaku yang sudah terasa pahit. Bahkan udara di sekitar tongkat itu terasa berdenyut dan sedikit panas, hingga membuat ku langsung berkeringat. Belum lagi di belakangku, aku bisa mendengar

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status