Share

BAB 50. Tingkah Susanti.

“Woi, Mbak sini! Jangan berdiri aja di situ, mau jadi manekin! Enggak usah jaim-jaim ayo, sini dari pada enggak ada tempat duduk!” teriak Susanti. Seketika semua orang menoleh padaku. Bu Hajjah Halimah dan rombongan tertawa.

Ya Allah tuh, anak kapan enggak buat aku malu!

“Assalamu’aliakum ... permisi Bu Hajjah, maaf ini kami merepotkan,” sapaku basa basi. Segera kuambil tempat duduk dekat Susanti.

“Wa’alaikumsalam ... Mbak Fatki silakan pesan nanti biar sekalian sama Ibu.”

“Kita? Idih, Mbak Fatki aja kali, aku mah enggak merepotkan,” sahut Susanti. Lagi-lagi rombongan Bu Hajjah tertawa karena ulah Susanti.

“Maaf, Bu Hajjah ....” ucapku lagi benar-benar tidak enak.

“Santai aja, Mbak Fatki. Oh, iya, dari ruko, ya?”

“Iya, Bu Hajjah. Kami habis beres-beres lantai atas. Makanya capek banget ini langsung cus cari makan,” jawab Susanti.

“Masya Allah rajin sekali. Berarti bakalan disayang bos kalau rajin gitu,” timpal Mbak Lintang.”

“He’em betul, Mbak. Buktinya ini ditraktir bakso, tanpa pot
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status