Share

BAN 36. Bayar ruko.

“Sudah-sudah ... kalian ini apa-apaan si, malah perang mulut. Kamu juga Intan, pulang kuliah itu mandi, ganti baju, enggak malah cari perkara!” bentakku.

“Siapa yang cari perkara. Itu si buluk teriak-teriak di rumah orang enggak sopan banget. Kalau mau teriak-teriak itu sana di hutan. Bukan di sini. Ganggu ajah!” bantah Intan tak mau kalah.

“Biarin juga buluk yang penting tidak jadi pelakor,” ucap Susanti lagi.

“Ha ha ha ... ternyata kamu merasa pacarmu direbut aku, ya? Eh, bocil buluk! Pacarmu saja yang terpesona sama aku. Makanya kamu jadi cewek yang cantik, dong! Perawatan jangan kayak pantat panci begitu. Hitam legam dan mengerikan,” ejek Intan lagi seraya tertawa terbahak-bahak.

Santi kesal dimasukkannya beberapa kain potong bekas ke mulut Intan.

“Beh, beh! Ueek! Kurang ajar ya, kamu. Beraninya kamu melawanku!” teriak Intan seraya meludahkan kain yang dimasukkan ke mulutnya.

“Makanya punya mulut itu dijaga jangan seenaknya sendiri!” bela Susanti.

“Sudah sana pergi. Kamu itu gan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status