ホーム / Thriller / Velvet Bloodline / Part 03 : Cecilia

共有

Part 03 : Cecilia

作者: Cloudberry
last update 最終更新日: 2025-11-05 18:29:43

Kesia Dubicki penerjamah lisan (interperter) asal indonesia. Dengan kemampuan 50 bahasa berhasil menduduki peringkat pertama interpreter paling dicari sepanjang sejarah.Di usianya yang terbilang masih cukup muda untuk semua pencapaiannya, yaitu 28 tahun.

Bukan cuma karena kecantikkan dan ketangkasannya dalam menerjamahkan dua atau tiga bahasa sekaligus. Melainkan karena kemampuan bertarung Kesia yang diatas rata-rata kebanyakan petarung muda lainnya.

Selain itu Kesia juga membuka jasa curhat pribadi khusus konglomerat/bangsawan dunia. Bukan cuma teman yang mengobrol yang mereka dapatkan. Bila mereka menyewa jasa curhat Kesia.

Tapi juga saran atau tips yang lumayan cukup membantu para konglomerat tersebut mengatasi masalah mereka. Terutama masalah percintaan atau rumah tangga.

Tidak hanya itu jasa curhat Kesia menawarkan jaminan 100% rahasia terjaga. Tidak akan ada informasi yang bocor sedikitpun. Oleh sebab itu banyak konglomerat yang mengejar-mengejar Kesia. Untuk menjadi penerjemah Lisan di acara mereka.

Berkat jasa curhatnya juga Kesia memiliki banyak koneksi kejaringan-jaringan international. Menjadikan ia tidak kesulitan dalam mencari klien baru.

Malam ini, Kesia sengaja dikirim oleh ayah angkatnya Tuan Vladimir Lachlan, ke club pertarungan makau milik sahabatnya. Guna menguji kemampuan bertarung Kesia.

Setelah satu bulan penuh Kesia berlatih dibawa naungan Tuan Vladimir Callum, kakak angkatnya. Bukan tanpa alasan Tuan Lachlan menguji kemampuan bertarung putrinya di club petarung makau.

Semua Tuan Lachlan lakukan dengan penuh perhitungan. Tuan Lachlan tidak ingin tragedi penculikkan Kesia tiga bulan lalu, terulang kembali. Jadi, ia ingin memastikan putri angkatnya memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melindungi dirinya sendiri.

Andai kemampuan putri angkatnya masih jauh dibawah. Tuan Lachlan akan mengirim pengawal rahasia langit miliknya. Untuk menjaga Kesia secara tersembunyi. Namun, ia tetap ingin memastikan putri angkatnya itu bisa melindungi dirinya sendiri.

Tiga bulan yang lalu, setelah menyelamatkan Pangeran Gabriel of Brussels dari serangan snipers bayaran. Kesia langsung melarikan diri dari kota Brussels menuju kota Verona.

Seusai mendapatkan bayaran penyelamatan nyawa senilai 10.000 €. Melalui perjalanan kereta api selama dua puluh satu jam empat puluh satu menit. Guna menghindari kejaran para snipers yang terlalu mencolok ataupun kejaran para wartawan pengejar berita.

Malam itu, saat tiba dikota Verona Kesia masih sempat mengobrol dengan Tuan Lachlan melalui sambungan teleponnya. Sebelum ia melanjutkan perjalanannya ke kota cecilia melalui jalur udara.

"Hi, Tuan Lachlan. Bagaimana kabarmu?" Sapa Kesia ceria membuka pembicaraannya, diseberang sana Tuan Lachlan tampak merekahkan senyumannya, mendengar suara milik Kesia yang begitu nyaring dan segar.

"Aku baik-baik, saja. Bagaimana denganmu gadis muda? Apa kamu baik-baik saja disana?" Tanya Tuan Lachlan penuh kekhawatiran. Kesia mendorong kopernya menuju check-in counter. Menyerahkan tiket dan kopernya kepada petugas bandara.

"Baik." Sahut Kesia singkat, memperhatikan boarding passnya.

"Maafkan, ayah. Tadi malam ayah dan kakak tidak sempat menyelamatkanmu." Ucap Lachlan pelan, suara tercekat dileher seperti ada sesuatu yang mengganjal hatinya.

Entah mengapa setiap ia mengingat Kesia putri angkatnya, hati Lachlan terasa pedih seperti disayat-sayat oleh sembilu. Seolah ada sesuatu yang tak tertuliskan diantara ia dan Kesia.

"Tidak masalah, Tuan. Bye, pewasatnya hampir berangkat." Kata Kesia singkat menutup panggilan singkatnya dengan Tuan Lachlan.

"Bye." Tutur Tuan Lachlan getir. Tak rela sambungam teleponnya dengan sang putri angkat terputus.

Panggilan telepon keduanya terputus.

Tak terasa dua jam perjalanan dari kota Verona menuju cecilia, berlalu dengan cepat. Kini Kesia telah menginjakkan kakinya di tanah mafia paling kejam dunia "Our Thing".

Tanpa keraguan sama sekali. Kesia mengayun kan kakinya menuju sebuah hotel bintang tiga bernama Hotel Bastione Spasimo. Berpikir bahwa liburan singkatnya akan berjalan lancar.

Brukkk....

Kesia menghempaskan tubuhnya keatas kasur. Menatap langit-langit kamar lega. Akhirnya, setelah dihantui rasa khwatir yang melandanya. Kesia bisa beristirahat dengan tenang tanpa gangguan.

Kringgg......

Kringggg......

Nada dering ponsel Kesia berbunyi.

"Haduh siapa sih malam-malam begini nelpon?" Gerutu Kesia meraih ponselnya diatas kasur. Memeriksa siapa yang menelponnya tengah malam.

"Tuannn....Davisss....." gumam Kesia pelan membaca siapa yang sedang melakukan panggilan ke nomornya.

Swippp........

Dengan terpaksa Kesia menggeser logo hijau dilayar ponselnya. Melihat yang menelponnya bukanlah orang biasa.

Lebih baik Kesia mengalah daripada karier interpreter internationalnya yang telah ia bangun selama bertahun-tahun, harus goyah karena ketidakpuasaan seorang Davis Gerald.

Davis Gerald adalah salah satu menteri tertinggi di Amerika Serikat. Tentu setiap perkataannya dapat berpengaruh besar dalam karier seorang Kesia.

Walaupun, kini Kesia menyandang gelar spesial sebagai putri angkat presiden negeri beruang merah. Kesia tidak dapat mengandalkan Tuan Lachlan untuk terus mendukung kariernya.

Bagi Kesia tittle "putri angkat" yang disandangnya. Hanyalah bentuk balas budi Tuan Lachlan padanya. Karena Kesia telah menyelamatkan nyawanya lima tahun silam.

"Hi, bagaimana kabarmu Tuan Davis? Sudah lama kita tidak bertemu?" Sapa Kesia lembut di balik teleponnya, bangkit dari rebahannya.

Berjalan menuju lemari buffet, menuangkan segelas air. Sembari mendengarkan obrolan Tuan Davis.

"Tentu saja, baik. Bagaimana denganmu nona?" Ucap Tuan Davis pelan menjeda sedikit kalimat nya, seakan memberikan isyarat kepada Kesia.

"Seperti biasa, selalu baik." sahut Kesia santai meneguk airnya.

"Bagaimana? Apa kamu sudah menemukan pria yang tepat?" Tanya Tuan Davis seenak hatinya. "Jika belum aku bisa menjadi pria itu. Aku tidak keberatan jika istriku mau bekerja setelah menikah" selorohnya lagi meyakinkan Kesia agar mau menerima lamarannya yang kesekian kalinya.

"Maaf Tuan Gerald. Aku belum berminat menjalin hubungan yang serius akhir-akhir ini" jawab Kesia jujur apa adanya. "Apa ada masalah yang menimpahmu akhir-akhir ini?" Menjeda sebentar lalu kembali melanjutkan kalimatnya. "Andai iya katakan saja. Jika aku bisa memberimu saran atau sedikit bantuan. Aku tidak akan ragu-ragu membantu anda, meskipun kita cuma rekan bisnis biasa." Tutur Kesia mantap tanpa keraguan sedikitpun.

"Kamu tahu akhir-akhir penembakan di sekolah -sekolah semakin meningkat" ceritanya singkat, mengutarakan kegundahan hatinya pada Kesia.

"Mungkin kamu bisa mencoba menerapkan aturan batu, Tuan. Tapi aturan ini harus di diskusikan dengan petinggi lainnya. Setiap aturan tidak bisa dibuat secara sepihak kan!?" ujar Kesia menjeda kalimatnya sejenak. "Kamu bisa mencoba menerapkan undang-undang pelarangan perdagangan senjata api atau juga bahan peledak, secara bebas. Mungkin ini bisa menurunkan jumlah kasusnya walau tidak terlalu signifikan." jelas Kesia mantap kembali ke tempat tidurnya.

Dorrrr..........

Dorrrrrr..........

Dorrr......

Suara tembakkan mengudara dilangit malam yang dingin. Menggagetkan Kesia yang sedang mengobrol dengan Tuan Davis melalui telepon nya.

Secepat kilat Kesia berbalik mengambil pistolnya di atas nakas. Membuka pintu kamarnya lalu menembak semua pria berjas hitam, yang saling menembak di lorong hotel.

Menghabisi nyawa mereka dalam sekedipan mata. Tanpa tahu bahaya berikutnya baru akan datang ketika ia berbalik kembali ke kamarnya.

Tekkkk.......

Seseorang memukul tengkuk Kesia dari belakang. Ponselnya jatuh ke lantai menimbulkan suara dentingan kecil. Menyebab kan lawan bicaranya diseberang sana panik.

Tubuhnya limbung ke belakang jatuh ke dalam pelukkan orang asing itu. Bersamaan dengan Glock Meyer 22 nya yang jatuh ke lantai.

Ingatan itu memudar seiring keramaian klub petarung makau kembali dengan pertandingan yang baru, mencari sang monster berikutnya.

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Velvet Bloodline   Part 25 : Aneh?

    Pukul 18:00 Kesia berdiri di tepih jalanan kota Oxfordshire, Inggris. Menunggu supir dari Blenheim Palace menjemput dirinya. "Nona Kesia," sebuah mobil merek terkenal menepih. Supir menurunkan kaca. Melirik Kesia sekilas. Memastikan. "Iya" Kesia mengangguk pelan. Pintu mobil terbuka otomatis. Kesia mengangkat koper 20 Inchi miliknya masuk. Duduk di kursi penumpang. Mobil melaju lurus ke depan. Entah kemana tujuannya. Yang pasti bukan Blenheim Castle. Kesia tahu anjing yang dibesarkan oleh keluarga Churchill bertahun-tahun, menggigit majikannya sendiri. Dua jam lalu Kesia sengaja meminta nomor telepon supir yang akan menjemputnya. Lalu ia memberikan nomor tersebut kepada salah satu kenalannya. Dalam hitungan menit kenalannya menemukan pengkhianatan tersebut. Guna mencegah ular keluar dari sarangnya. Ia berpura-pura bodoh. Padahal ia telah merencanakan banyak hal untuk menyelematkan orang paling penting dalam konferensi politik malam ini. Malacy Percy. Kepala keluarga Percy. Or

  • Velvet Bloodline   Part 24 : Aku Tahu Dia

    Thom melangkah masuk. Menyusuri setiap lorong Alnwick Castle. Berjalan menuju ruang makan pribadi keluarga Percy. Di sana ibunya Vivienne tampak sedang menikmati camilannya sambil menonton acara televisi, bersama ipar dan keponakannya. "Paman___kamu mau tidak anggur yang di tanam Oma sendiri?" Sapa gadis kecil berusia sepuluh tahun itu saat melihat kedatangan Thom.Thom mengutipnya sebutir. Mengunyah sebutir anggur tanpa sepatah katapun. Mengambil remote televisi di atas meja. Duduk di sofa tepat di sebelah ibunya. Mengganti siaran televisi menjadi saluran berita internasional. Mengamati seksama setiap berita yang ditampilkan oleh penyiar. Nona Berry. Sepenggal nama yang mengguncang dunia pers selama beberapa tahun ke belakang muncul di layar sepanjang 100 Inchi tersebut. Membawa gosip baru dalam dunia konglomerasi dan elit Global. Berita tentang penembakan massal di Kota Saint Petersburg. Disusul dengan berita perjudian Nayla Wilson. Serta pelecehan sexual yang dilakukan Nath

  • Velvet Bloodline   Part 23 : Tessen

    Tingg____ Peluru yang harusnya menembus kepala Theodor Percy. Berbalik. Terlempar menjauh jatuh ke danau di halaman depan Blenheim Palace. Brukkkkk____ Seorang pria berpakaian serba hitam jatuh dari lantai atas Blenheim Palace ke lantai dasar. Mengejutkan para pelayan yang telah tertidur lelap. Srakkkkk_____ Desingan tessen yang menutup rapat kembali ke tangan pemiliknya. Memekakan telinga semua orang yang berada di sana. Termasuk para pelayan yang berada di lantai berbeda dengan para darah-darah istimewa di lantai utama. Mereka mau protes. Tetapi gadis pemilik tessen itulah yang menyelamatkan nyawa mereka malam ini. Andai ia tidak tiba tepat waktu. Nyawa mereka dapat dipastikan akan hilang sia-sia. Srrrr____ Kipas berbahan dasar besi dari negeri matahari terbit itu kembali terbuka. Tapi dengan suara yang lebih halus dan tidak menyakitkan gendang telinga kali ini. Gerakan mengayunnya lembut, terukur, dan pasti. Menciptakan suara yang lembut dan menenangkan. Sekali

  • Velvet Bloodline   Part 22 : Pewaris Bayangan

    Waw! Satu kata yang berhasil Theo ucapkan saat helikopter tipe Airbus H225 Super Puma tiba di Blenheim Palace Castle. Kekaguman, hanya itu yang bisa di gambarkan dari wajah Theo saat ini. Kemarin malam ia telah terpesona oleh indah dan megahnya Castle of Edinburgh.Hari ini ia dibuat terperangah oleh rumah pedesaan mewah berarsitektur Barok di Oxfordshire, Inggris, yang dibangun untuk Duke of Marlborough pertama setelah kemenangan militernya. Dan masih menjadi rumah keluarga Churchill hingga hari ini, menampilkan arsitektur megah, taman luas, dan berbagai acara serta atraksi. Theo tak pernah mengira jika dalam hidupnya ia memiliki kesempatan berkunjung ke Blenheim Palace, yang merupakan Situs Peninggalan Warisan Dunia UNESCO, dan tempat kelahiran Sir Winston Churchill. Bukan sebagai turis melainkan sebagai tamu terhormat keluarga Churchill pada pertemuan konferensi politik suksesi takhta Prince William of Wales. Saudara jauh keluarga Percy. Malacy mengenalkannya pada orang-oran

  • Velvet Bloodline   Part 21 : Janji

    Thom merogoh ponselnya di saku celana linennya. Mencari kontak Beni disana. Menekan tombol telepon. Melakukan panggilan kepada bawahan kepercayaannya. "Kapan kamu tiba di Britania Raya, Ben?" ucap Thom lemas, tak berdaya. "Pak, anda gila yah? Baru dua hari mustahil tiang tiba di laut utara. Paling cepat tiang bisa sampai di sana 8 hari lagi, itu kalau Opa atau Tuan Liem tidak membelokkan arah kapal." Jelas Beni, mengamati samudra memperhatikan ketinggian gelombang. "Ben, putar balik. Kita ke pelabuhan Sunda Kelapa!" Terdengar dari seberang telepon Opa berteriak memerintahkan bawahan cucunya putar balik ke Sunda Kelapa. Mengubah arah kapal secepat kilat. "Tapi pak?" "Anak itu? Biarkan saja, ayahnya punya banyak kapal pesiar di pelabuhan." Serkah Opa mengabaikan Thom yang tengah menelepon dari seberang sana. "Opa" terdengar suara cicitan, jeritan Thom yang tak jelas dari balik telepon memprotes tindakan semena-mena Opa-nya Mingzhe. Sweater lengan panjang full neck de

  • Velvet Bloodline   Part 20 : Kembali

    Beni menarik napasnya dalam. Mengatur sirkulasi udara di paru-parunya sebaik mungkin. Pak bosnya itu memang diluar nalar. Baru saja ia tiba di pelabuhan Makau. Thom sudah memintanya kembali berlayar ke pelabuhan Sunda Kelapa.Pada awalnya kapal pesiar ini akan dibawa ke pelabuhan Sunda Kelapa. Tapi karena Opa, Om Liem, dan satu sosok penting yang meminta kapal dibelokkan ke perairan laut cina selatan.Maka ia hanya dapat mengikuti perintah sesuai arahan saja. Berlabuh ke perairan laut Cina Selatan guna menjemput bosnya secara langsung. "Sudahlah! Thom! Berhenti bertengkar dengan ayahmu!" sungut Opa yang mulai bosan menasehati cucunya. "Hanya karena perempuan jahanam itu! Kamu bertengkar dengan ayahmu sampai selama ini!" Tuding Opa mengacungkan cari telunjuknya ke wajah cucunya, Thom."Salahnya!" Kilah Thom membela dirinya. "Tidak peduli siapa yang salah! Akhiri keributan ini sekarang juga!" Tukas Opa menghentakkan kakinya, kelantai kabin. Menggeser kaki kanan nya lalu duduk di sof

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status