Share

Bab 54

Mayang yang hatinya seperti ditumbuk palu besi, menyerahkan slip pembayaran itu pada Mawar. “Coba kamu baca. Sepertinya mata tua Mama mulai kabur.” Mayang mengucek-ucek matanya. Dia masih mengingkari fakta gamblang di depannya.

Mawar pun membaca slip itu. Dan, dia memberikan reaksi yang sama dengan ibunya. Matanya membesar selagi mulutnya ternganga. “Mama, ini tidak mungkin.”

“Makanya, sangat aneh ‘kan? Ini nggak bener. Pasti-”

Merasa lelah dengan sikap ibu dan adiknya, Aji pun memotong ucapan dengan berkata, “Kenapa Ma, di situ benar tertera nama istriku ya? Jadi jelas ‘kan, yang membeli mobil memang Retno, bukan Siska atau orang lain?”

Mayang menggeleng berulangkali. “Ini pasti istrimu sudah kongkalikong sama mas-mas tadi.”

“Mama, jangan keterlaluan ngomongnya. Semua bukti sudah jelas, kenapa masih mengelak? Lagipula, kenapa Mama seperti nggak suka kalau Retno yang membeli mobil itu? Malah bagus kan, berarti selama ini Retno tidak seperti yang Mama dan Mawar tuduhkan.” Aji menoleh h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status