Share

WFHLove - CH 2

Setelah dirasa resto Marriane agak sepi dan bisa ditinggalkan, Ane mengajak Lea dan juga kakanya itu untuk menonton film romance yang baru saja melakukan premier. Pemeran utama laki-lakinya adalah aktor Indonesia yang sudah banyak mengeluarkan film-film yang diperankannya secara sempurna yaitu, Reza Rahardian. Dia adalah salah satu aktor kesukaan Lea. Lea sudah pernah bertemu dengan aktor idolanya itu bahkan sempat menyanyikan single lagu untuk salah satu film si laki-laki berwajah manis dan berkharisma itu.

Lea juga memajang foto ketika pertama kali dirinya bertemu dengan Reza Rahardian di feed I*nya. Betapa bahagianya hari itu ketika melihat idolanya ada di hadapannya. Bahkan malamnya ia tidak bisa tidur karna grogi besoknya akan bertemu dengan aktor idolanya itu.

Marco menuruti kemauan dua gadis dalam hidupnya yang sangat ia sayangi itu. Walaupun, Marco tidak terlalu suka menonton apalagi film romance. Tapi untuk kali ini ia mau karna memang Lea yang mengajaknya.

Ketika sedang menunggu film itu dimainkan, tiba-tiba tatapan mereka tertuju kepada seorang laki-laki yang baru saja memasuki ruang tunggu bioskop. Tangan seorang wanita dengan pakaian serba kekurangan bahan mengamit tangan atletis prianya itu. Tanpa kedua orang itu sadari, tatapan tiga pasang mata penuh amarah itu langsung mengintimidasi kehadiran mereka. Namun sayang, sepasang sejoli itu nampaknya masih tidak menyadari tatapan dari Marco, Marriane dan Lea.

“Gw mau ke sana!” kata Marco hampir berdiri.

“Marco stop!” tangannya ditahan oleh Lea yang berusaha mencegah laki-laki itu menghajar dan membuat keributan di sana.

Marco menurut dan duduk kembali di samping Lea.

“Udah Co, kita cabut dari sini. Gw begah banget liat mereka bermesraan gitu. Yuk, masuk barusan pintu theaternya udah dibuka tuh,” jawab Marriane yang kemudian segera berdiri dari duduknya.

Tapi bukan melangkah menuju pintu theater yang mereka harus masuki. Tapi, Marriane malah berlari ke arah Mark bersama wanitanya. Ya, laki-laki yang sedari tadi mereka lihat itu adalah Mark, laki-laki yang sudah menduakan cintanya dan menyelingkuhinya. Marriane berubah fikiran dan segera ingin melampiaskan kemarahannya pada laki-laki yang dicintainya itu.

PLAKKKK

“Ane!” kata Mark begitu menerima tamparan dari wanita yang sama sekali tidak ingin ia temui saat ini.

Mark memegangi pipinya yang baru saja ditampar oleh Marriane dan memang terasa panas dan kebas. Matanya menyalang penuh emosi. Sedangkan wanita yang berdiri dengan dress kekurangan bahan itu masih setia berdiri di sampingnya sambil membulatkan matanya menatap Marriane, wajahnya juga berubah menjadi marah.

“Apa rasanya sakit?” tanya Marriane begitu melihat Mark jalan bersama dengan kekasih gelapnya itu.

“Dasar Jalang! Apa yang kau lakukan pada Suamiku?” kata wanita itu membela Mark.

“Apa? Suami katamu? Jadi benar dia Suamimu? Hehhh! Bodoh sekali aku selama ini mempercayaimu, Mark!” sambil menangis menutup mulutnya yang sedikit terbuka karna tangisan kekecewaannya.

PLAAKKK

Kali ini Marriane yang menerima tamparan dari wanita yang mengaku istri Mark. Marriane langsung memegang pipinya yang terasa sangat panas dan hilang rasa. Marco dan Lea yang berdiri beberapa langkah dari mereka langsung membulatkan matanya, bahkan Mark sendiri terlihat shock dengan perbuatan dua wanita yang mengisi hidupnya itu. Lea ingin maju dan menarik Marriane dari sana, namun kali ini Marco menahannya dan terus mengawasi mereka.

Marriane langsung melayangkan tamparan balik kepada istri Mark. Dan wanita itu tidak terima karna mendapatkan balasan atas perbuatan yang sudah ia mulai duluan pada Marriane. Belum sampai wanita itu menampar Marriane lagi, tangannya ditahan oleh Mark. Mark menatap kesal pada istrinya itu.

“Hentikan Tania!” kata Mark sambil menahan tangan istrinya itu.

Marriane menatap Mark dengan tatapan tajam.

“Mark! Apa yang kamu lakukan? Kamu membelanya?” kata wanita itu tidak terima dengan tatapan menyalang dan seperti ingin menelan lelaki itu hidup-hidup.

“Dia wanita yang selama ini aku cintai. Aku tidak akan pernah terima jika Marriane kamu sakiti!” katanya penuh emosi dan menunjuk Marriane ketika ia mengucapkan wanita yang ia cintai.

“Tapi kamu Suamiku, Mark!” penuh dengan nada emosi.

“Memang! Tapi selama kita menikah, aku bahkan tidak pernah mencintaimu. Yang aku cintai selama ini adalah Marriane. Itulah kenapa setelah kita menikah 2 bulan lalu, aku tetap berhubungan dengannya dan tidak akan pernah memberitahunya jika kita sudah menikah. Karna, aku tidak bisa kehilangan Marriane!” jelas Mark.

Orang-orang di sekitar mereka mulai memperhatikan mereka. Bahkan mereka sudah diawasi oleh beberapa orang petugas keamanan. Mendengar pernyataan itu, Tania langsung tertegun dan mulai menitikkan air matanya. Ia kemudian pergi tanpa permisi, meninggalkan suaminya dan Marriane di sana. Mark tidak menahan wanita itu pergi. Ia menatap Marriane dengan penuh tatapan penyesalan.

“Terima kasih Ane!” kata Mark begitu istrinya itu pergi dari sana.

“Untuk apa?” tanya Marriane datar sambil terus berusaha menghentikan air matanya yang dengan menyebalkannya tidak mau berhenti.

“Karna sudah menyadarkanku, aku memang mencintaimu. Bahkan aku ingin sekali menyembunyikan statusku darimu. Tapi aku juga manusia yang punya lelah menghadapi wanita itu. Dan hanya kamu yang membuatku nyaman dan betah berlama-lama di sampingmu.” Kemudian melangkah mendekati Marriane dan memeluknya.

Laki-laki itu juga menitikkan air matanya. Air mata penyesalan lebih tepatnya. Tapi Marriane tidak begitu saja membalas pelukannya walau ia sudah mendengar langsung jika Mark mencintainya dan memilihnya. Dalam kasus ini Marriane bisa saja dicap sebagai orang ketiga. Walau sebenarnya Marriane duluan yang memiliki Mark.

******

Selesai menonton film dari aktor kesayangannya, Lea dan Marco pergi ke penthouse milik Marco. Sedangkan Mark dan Marriane sudah pergi sebelum film itu dimulai. Akhirnya Lea dan Marco hanya menonton film itu berdua saja. Marriane akhirnya memutuskan untuk pergi dengan Mark setelah mendapatkan izin dari Marco untuk membicarakan yang sebenarnya dan ia menuntut penjelasan dari Mark.

Dengan adanya kejadian itu bisa dibilang, Marco senang juga karna Marriane tidak ikut menonton. Jadi ia bisa berlama-lama dengan Lea dan menonton layaknya sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta. Lea kemudian duduk di sofa ruang tv dan menyalakan tv LED berukuran besar itu dan mencari-cari channel tv yang bisa ia nikmati malam ini.

“Ini minum!” kata Marco memberikan sebuah gelas yang sudah ia isi air putih dingin.

Saking dinginnya, gelas berbahan kaca bening itu sampai menimbulkan embun dan menetes-netes kepada benda yang berada di bawahnya.

“Dingin sekali!” kata Lea tersenyum sumringah.

“Besok kamu ke mana?” tanya Marco memulai pembicaraan setelah ia meneguk sampai habis air putih dingin yang ia ambil dari kulkasnya itu.

“Aku? ehmm … siang aku berangkat ke Pekanbaru dan malamnya aku kembali ke Jakarta. Tapi itu hanya transit. Aku langsung pergi lagi ke Singapur untuk melakukan mini konserku di sana.”

“Kapan kamu akan pulang? Aku takut sekali berjauhan denganmu Lea,” protes Marco kini mengisi sela-sela jari tangannya dengan jari Lea yang terlihat imut dan lentik itu.

“Oh, ayolah Coco. Itu hanya sebentar saja. Mana mungkin kita akan berjauhan. Bagaimana jika kamu ikut denganku ke Singapur dan melihatku konser di sana?” memasang wajah ceria dan membetulkan duduknya menghadap Marco yang duduk di sampingnya.

Ia juga masih belum melepaskan genggaman tangan Marco yang membuatnya terasa begitu nyaman.

“Baiklah! Aku akan datang Kalea!” jawabnya dengan memasang wajah senang.

Tak lama kemudian Marco mencium punggung tangan Lea dengan sangat lembut dan menatapnya dalam. Lea yang mendapatkan tatapan itu, langsung mengalihkan pandangannya sebelum pipinya merona akibat tatapan Coco.

“Lea!” panggil Marco.

Lea masih tak mau menoleh, ia masih menyembunyikan wajahnya yang merona dengan melihat saluran tv yang sedang menayangkan drama korea.

“Lea!” Marco memanggilnya sekali lagi lalu memegang dagu Lea dan mengarakan matanya kepada Marco.

Lea menurut dan berusaha mengatur detak jantungnya agar wajahnya juga tidak lebih memerah.  

“Lea, apa kamu tidak mencintaiku?” tanya Marco dengan tatapan intimadasi yang cukup kuat.

Lea berfikir sejenak mencari kata-kata yang pas agar Marco tak tersinggung.

“Aku … Akuu …” Lea masih masih belom menemukan kata-kata yang pas. Entah kenapa tatapan itu membuat otaknya buntu untuk berfikir kalimat yang pas. Berulang kali Lea menghindar dari pertanyaan-pertanyaan yang Marco lontarkan. Tapi Kali ini sepertinya ia tidak bisa berkelit lagi.

“Jawab aku Kalea Pradipta!” dengan penuh penegasan.

“Coco … a-aku …” belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya Marco membungkam bibir ranum gadis yang ia cintai itu dengan bibir sexynya.

Marco mulai menciumnya dengan sangat lembut. Lea masih juga tak membalas ciumannya. Laki-laki tampan itu kemudian mengigit kecil bibir bawah Lea dan berhasil memasuki mulut Lea. Ia membelitkan lidahnya dengan lidah Lea. Lea mulai membalas ciuman itu dan akal sehatnya mulai tidak bisa berfikir dengan waras. Ciuman itu begitu menuntut dan Lea begitu menikmati ciumannya dengan Marco.

Marco tersenyum kecil ketika Lea mulai membalas ciumannya itu. Ia menarik pinggang Lea dan menuntunnya untuk naik ke atas pangkuannya. Kaka dari sahabatnya itu juga menuntun tangannya untuk dilingkarkan di lehernya itu untuk berpegangan. Bunyi cecapan mulai terdengar di seluruh ruang tv penthousenya. Marco hanya tinggal sendirian di penthouse nan mewah dan besar itu. Jadi tidak mungkin ada yang mengganggu mereka.

“Coco!” panggil Lea begitu Marco sebentar melepaskan pagutan bibir mereka untuk mencari oksigen.

“Ya!” jawabnya dengan tersengal-sengal.

Lea masih betah duduk dipangkuan Marco yang sialannya terlihat begitu sexy karna dilihat dari jarak yang begitu dekat seperti ini.

“Apa kamu benar mencintaiku?” tanya gadis manis itu.

“Ya! Aku bahkan sangat mencintaimu, Lea!” katanya dengan sungguh-sungguh.

Menatap dalam dan intens pada iris mata Lea.  

“Apa kamu juga tidak akan meninggalkan aku seperti yang dilakukan Mark pada Ane?” tanya Lea lagi.

“Tentu saja tidak akan aku lakukan, Lea. Kenapa aku harus meninggalkanmu? Aku mencintaimu dan aku akan menikahimu sekarang juga jika kamu ingin.” Ucap lelaki itu lagi.

Lea terkekeh mendengar kalimat Marco yang menurutnya lucu. Tapi tidak dengan Marco, ia merasa heran dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Lea.

“Kenapa tertawa? Memangnya ada yang lucu?” kemudian mengernyitkan dahinya.

“Maaf … Maaf. Hanya saja wajahmu lucu ketika menyebutkan ingin menikahiku. Bahkan umurku baru memasuki kepala 2. Dan kamu ingin menikahiku? Apa kamu yakin dengan ucapanmu?” masih sedikit terkekeh sambil sesekali menutup mulutnya yang terbuka.

“Baiklah, aku harus melakukan apa agar kamu percaya jika aku tidak akan meninggalkanmu dan akan menikahimu?” tanya lelaki itu bersungguh-sungguh.

“Buktikanlah jika memang kamu serius dengan ucapanmu!” tantang Lea.

“Baiklah … As your wish Princess! I’ll do!”

“Dan satu lagi.”

“Apa?”

“Buat aku jatuh cinta padamu hingga aku akan menangis jika aku kehilanganmu!”

“Memangnya belum ada cinta untukku?” mata lelaki itu menyirit dan rasa ingin taunya begitu kentara.

“Ada, tapi masih sebesar ini.” Lea menunjukkan dengan ibu jari dan telunjuk yang disatukan.

“Hanya sebesar itu?” tanya Marco yang sepertinya tidak terima dengan jawaban Lea.

Lea mengangguk.

“Ok, aku akan lakukan apapun untuk mendapatkan hatimu!” dengan penuh penegasan.

Marco kemudian mencium Lea dengan penuh kesenangan di hatinya. Ia benar-benar tak menyangka jika Lea meminta dirinya menunjukkan keseriusannya dan membuat gadis itu jatuh cinta padanya.

******

            

SZ. Soed

Hi, Semoga kalian masih terus menantikan novel ini ya. Maaf karna jarang sekali UPDATE, author akan berusaha semaksimal mungkin untuk melanjutkannya. Jadi, tetap tunggu dan nantikan kisah cintanya Damas dan Kalea dalam novel WAITING FOR HER LOVE ini ^_^. Jangan lupa untuk berikan rate 5 pada cerita author ini, tambahkan pada library kalian dan juga comment pada setiap chapternya ya (Tapi mohon untuk tidak membocorkan isi cerita yang author publish di kolom comment ya Sayang-sayangkuuu ^_^) Love, Author 💗 💗 💗

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status