Share

Bab 7

last update Last Updated: 2022-10-24 12:40:18

Wanita yang Disembunyikan Suamiku 7

Rania

Namaku Rania Anggita, orang-orang biasa memanggilku Nia, karena tidak terlalu panjang, dan enak didengar, tapi ada satu orang yang selalu memanggilku dengan nama yang berbeda. Dia adalah Selena Selly, seorang wanita cantik yang memiliki postur tubuh seperti gitar spanyol. Ya, karena dia sangat seksi dan sempurna.

Kami sudah berteman sejak SMK karena kita sama-sama berasal dari Bogor yang berbatasan dengan Sukabumi dan rumah kita juga berdekatan. Hubungan kami dari waktu ke waktu sangat baik, tidak pernah sekalipun kita bertengkar, apalagi hanya karena masalah sepele.

Bahkan banyak orang-orang yang iri atas kedekatan kami termasuk suaminya Selena. Awalnya aku mendukung hubungan mereka bahkan hingga ke jenjang pernikahan, karena Selena sangat mencintai pria itu, tapi beberapa waktu lalu, aku melihat dia membeli buket di toko bunga yang berada tepat di depan warung makan yang aku miliki.

Semakin ke sini, tentu aku semakin curiga kalau pria itu memiliki wanita lain di hatinya karena tingkahnya semakin aneh.

Dia memang memperlakukan Selena dengan sangat baik dan tidak perhitungan dalam masalah uang ataupun pekerjaan rumah, tapi aku justru tidak suka.

Sikapnya yang terlalu baik membuatku semakin yakin dia menanam bunga yang lain, apalagi akhir-akhir ini dia selalu izin untuk pergi ke Bogor dengan alasan pembangunan pabrik baru.

Aku yang pada dasarnya sudah curiga, langsung menyusul ke Bogor ketika mendengar dari sekretarisnya dia akan pergi Bogor.

Bogor adalah tempat kami dilahirkan, jadi aku tahu di mana saja tempat yang akan dibangun pabrik.

Karena aku berpikir dia Nizam ke Bogor untuk menemui selingkuhannya, aku juga menelepon Selena dengan maksud agar dia ikut ke Bogor. Namun, siapa yang akan menyangka kalau ternyata dia malah curiga bahwa yang menjadi selingkuhan suaminya adalah aku.

Sekarang aku berada di rumah yang selalu aku sewa untuk tinggal selama berada di Bogor, tapi Selena ikut dengan keluarga yang baru dikenalnya. Awalnya aku khawatir, tapi setelah melihat mereka adalah orang yang baik, aku baru bernapas lega. Akan tetapi, tetap saja siapa yang akan menyangka niatku untuk menjadi detektif malah berkahir seperti pelakor.

"Kenapa? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" Seorang pria mendekat ke arahku, dia adalah Hans. Kakak kandung yang sangat menyayangiku dan pria yang tergila-gila dengan Selena.

"Banyak," desahku.

"Apa itu? Tentang Selena lagi? Ya, sudah, sana minta maaf. Bukannya kalian terbiasa seperti itu?" jawabnya enteng.

"Kali ini tidak sesederhana seperti itu, Aa." Aku mengusap wajah kasar.

"Memang tentang apa, sih?"

"Selena menganggap aku pelakor dan ingin merebut suaminya."

Mas Hans seketika terdiam dan kedua matanya menatapku tajam.

"Kamu mau merebut suaminya Selena? Astagfirullah, Rania. Menjadi pelakor itu sangat dilarang, bahkan peringatannya sudah jelas dan kamu sendiri tahu akan hal itu. Kenapa kamu malah melakukannya?" cecarnya histeris.

Aku semakin dibuat serba salah dengan sikap kakakku yang mudah terbawa suasana dan sembrono dalam menilai suatu hal.

"Apa pelakor? Siapa?"

Suara orang-orang mulai ramai dan siapa lagi kalau bukan keluargaku. Sepertinya Mas Hans tidak datang ke sini sendiri.

Bapak dan Emak langsung masuk dan menatapku tajam, bahkan adik-adikku menghambur-hamburkan pakaianku yang awalnya tertata rapi di dalam sebuah koper.

"Emak tidak rela kalau anak yang sudah Enak brojolkan dan Emak didik sampai besar malah menjadi perebut Laki Orang! Emak kagak ridho!"

"Bapak juga kagak mau anak yang selama ini Bapak Banggakan ke sana kemari ternyata membuat Bapak kecewa! Nyesek enggak Bapak nikahkan dulu sama juragan tanah yang dua hari lalu baru meninggal!"

Orang tuaku mulai kumat, padahal mereka hanya mendengar sepotong-sepotong saja.

"Ya ampun!" Aku berteriak keras, lalu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, bahwa aku bukanlah pelakor. Aku hanya berusaha mencari tahu kebenaran tentang hal-hal yang ada di pikiranku.

Benar tidak Nizam selingkuh dan siap wanitanya?

Hanya itu dan tidak ada maksud lain.

"Oalah, harusnya kamu bilang sejak awal sama Bapak dan Emak, jadi kita tidak salah paham." Emak melenggang ke dapur begitu saja, seolah tidak ada yang terjadi.

Di satu sisi aku kadang resah dengan usia orang tua yang tidak lagi muda, sementara Mas Hans lebih sibuk dengan hidupnya sendiri. Tapi semuanya aku serahkan kepada Allah, jadi aku bisa fokus bekerja di Jakarta dan tentunya memata-matai Nizam. Aku tidak rela Selena disakiti.

Sebuah pesan membuatku fokus kepada layar ponsel.

(Dia mengikuti istrinya ke rumah keluarga kecil yang tadi)

Aku bernapas lega ketika membaca pesan dari orang yang aku minta untuk memata-matai Nizam, tapi aku tidak bisa mempekerjakan dia lebih lama karena keuanganku juga terbatas. Jadi, aku hanya bisa berharap semuanya segera terungkap.

***

"Woy, hapemu berdering dari tadi! Buat kuping Emak kamu jadi budek tahu, enggak!" Emak berteriak dari luar kamar mandi di pagi-pagi buta, aku yang baru selesai mandi pun segera keluar, dan menghampiri ponselku.

Aku tersenyum lebar ketika melihat nama yang tertera, dia adalah orang yang semalam memberikan kabar bahagia.

"Ada apa?" tanyaku tidak sabar.

"Bos, pagi-pagi sekali dia pergi ke sebuah tempat, tapi ternyata tempat itu bukan pabrik atau tanah lapang seperti yang Bos bilang, tapi ke hotel bintang lima, Bos," jawabnya membuat kedua tanganku mengepal.

Hotel? Dia sungguh pria yang tidak tahu diuntung!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
for you
tiap bab kasoh judul dong biar enak loncat nya soal nya sayang koinya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • WANITA YANG DIRAHASIAKAN SUAMIKU   Bab 35

    NizamHari-hari terlah berlalu, tanpa terasa kini sudah waktunya lagi aku datang ke pernikahan yang bahkan tidak aku inginkan. Karena bukan hanya cinta yang masih ada dalam dada, juga ketidakrelaan melihatnya bersanding dengan pria lain."Ikhlas enggak ikhlas, kamu tetap garis merelakannya, Zam." Papa masuk begitu saja ke kamarku yang pintunya memang sudah terbuka. "Mungkin ini sudah takdir yang Allah siapkan untukmu."Aku membenarkan kata-katanya dengan memberikan sedikit anggukan kepala. "Yang Papa herankan, kenapa dia masih belum juga melahirkan? Bukankah seharusnya bulan ini?" tanyanya lagi dan aku juga mempunyai pertanyaan yang sama."Entahlah, Pa. Aku juga bingung, enggak tahu apa yang harus dilakukan." Aku duduk di samping papa sambil menatap layar ponsel yang memperlihatkan foto sebelum pernikahan Selena dan Hanif.Mereka berfoto secara terpisah dengan Naya berada di pangkuannya. Meski duduk mereka tidak berdekatan, tetap saja ada ada luka yang menjalar di tubuhku seakan aku

  • WANITA YANG DIRAHASIAKAN SUAMIKU   Bab 34

    Nizam"Mama enggak mau punya menantu seperti itu. Mama mau Selena kembali." Mama kembali berteriak setelah sadarkan diri. Aku sungguh tidak tahu apa yang harus dilakukan. Apalagi anak ustazah Nurjanah secara terang-terangan melamar Selena untuk menjadi istrinya."Nizam, lakukan sesuatu!" Mama kembali mengguncang tubuhku. "Rebut dia selagi janur kuning belum melengkung!""Istighfar, Ma, istighfar," bisikku di telinganya.Dari sejak kejadian di hari itu, mama menjadi suka berteriak dan memanggil nama Selena. Yah, aku sendiri tidak ingin kehilangan dia, tetapi apalah dayaku yang sama sekali tidak bisa melakukan apa pun. Sekarang di antara kita sudah tidak ada hubungan apa pun lagi."Kamu adalah pria yang tidak becus menjaga istri, Nizam. Mama sungguh kecewa sama kamu yang tidak bisa menjadi suami siap siaga," makinya lagi dan selama beberapa hari ini mama selalu mengeluarkan kata-kata kasar.Meskipun demikian, aku masih tetap mengucap syukur karena mama masih menahan emosinya ketika ber

  • WANITA YANG DIRAHASIAKAN SUAMIKU   Bab 33

    "Wah, denger aku mau ke sini, ternyata langsung membuat hatimu panas, ya. Padahal di Jakarta banyak tempat hiburan yang enggak kalah jauh dari tempat ini," celetukku sambil melihat Siska dari atas sampai bawah.Sekarang dia bahkan tidak menggunakan kerudung dan pakaiannya benar-benar sangar terbuka. Jauh dengan Siska yang dulu. Meski tidak menutup aurat secara sempurna, tetapi tidak separah sekarang."Kau!" Siska mengarahkan telunjuknya sambil menatapku dengan penuh amarah.Padahal, aku hanya menyapa dengan bahasa yang lembut, tetapi dia sudah marah seperti sekarang dan mengeluarkan suara yang keras hingga membuat kita menjadi pusat perhatian.Mas Nizam dan Mama yang ada di sampingnya menatapku lekat. Kaget mungkin karena melihatku menutup aurat dan ini adalah kali pertama."Kamu Selena?" tanya Mas Nizam sambil membulatkan mata."Selena, kamu pakai gamis dan jilbab?" Mama mertua terlihat lebih syok lagi."Iya, Ma. Sama seperti yang Umi katakan, aku akan menutup aurat kalau suamiku mem

  • WANITA YANG DIRAHASIAKAN SUAMIKU   Bab 32

    Selena"Aku ke sini mau memperingatkan wanita yang tidak tahu malu yang sukanya menggoda suami orang lain," ucapnya lantang.Aku yakin suaranya itu terdengar ke beberapa tetangga dan sekarang mereka sedang bersiap-siap untuk ke sini. Apalagi ada beberapa orang yang memang suka bergosip dan suka membesar-besarkan masalah.Duh, Siska. Kalau ngomong gak pernah lihat ke diri sendiri dulu. Padahal dia yang begitu, tetapi malah lempar batu sembunyi tangan."Apa?" Rania terbahak-bahak ketika mendengar perkataan Siska. "Kebalik. Ada juga Lo yang merebut suami Selena sampai Naya enggak punya seorang ayah. Dasar teman enggak ada akhlak, Lo!"Kali ini Rania benar-benar emosi dan aku juga demikian. Hanya saja sekarang belum waktunya untukku bicara, biarkan Rania mengungkapkan kekesalannya dulu. Aku yakin Umi juga mau bicara. Siska sudah menebar kebencian kepada beberapa orang. Jadi, wajar saja kalau dia sekarang bukan hanya dijauhi, tetapi dimusuhi.Kita memang tidak boleh membenci makhluk Allah

  • WANITA YANG DIRAHASIAKAN SUAMIKU   BB 31

    Selena"Tidak! Selena tidak akan pernah rujuk dengan pria egois sepertimu!"Dari luar, terdengar umi berteriak sangat keras. Padahal, beliau tidak pernah berbicara seperti itu.Bergegas aku mendekat ke arah pintu dan melihat siapa yang memancing amarah umi sampai seperti itu. Kedua tanganku terkepal ketika melihat Mas Nizam. Untuk apa malam-malam di ada di sini?"Enggak mungkin! Dia pasti mau rujuk denganku," tegas Mas Nizam yakin.Segera aku membuka pintu dan melipat kedua tangan di dada. "Aku tidak mau rujuk!" teriakku lantang.Semua orang yang ada di luar langsung melihat ke arah sini, tetapi aku masih berdiri kokoh dengan tatapan tajam ke arah Mas Nizam. Sungguh pria yang tidak tahu malu dan tidak bisa menjaga harkat dan martabat istrinya sendiri."Pergilah dari sini, Mas, karena aku tidak akan pernah mau kembali padaku," tegasku lagi."Enggak, kamu pasti mau kembali padaku!" teriaknya penuh percaya diri.Karena emosi, umi mendekat padanya. "Mas Nizam," tanyanya lembut, tetapi mar

  • WANITA YANG DIRAHASIAKAN SUAMIKU   Bab 30

    Nizam"Hari ini Mama benar-benar kehilangan muka." Mama mulai menggerutu setelah masuk ke mobil dan tepat duduk di sampingku. "Lagi pula kenapa kamu mengatakan semuanya tadi?""Aku tidak mau menjadi pembohong, Ma." Aku berucap lirih."Tetap saja harusnya kamu bisa menjaga mulut kamu itu. Walau bagaimanapun Siska adalah istrimu, dia adalah bagian dari hidupmu," bentaknya, tetapi aku tetap bergeming.Entah sejak kapan mama berubah menjadi orang yang menilai segala sesuatu dari penampilannya, yang jelas aku tidak suka mama seperti ini. Ditambah sikapnya terhadap Siska dan Selena sangar jauh berbeda.Padahal, jelas-jelas yang sejak dulu menjadi istriku adalah Selena, bukan Siska. Membuatku marah saja."Ma, Selena sudah menikah denganku selama enam tahun. Sementara Siska ... kita baru menikah beberapa bulan, tetapi dia sudah hamil." Aku berucap pelan karena takut emosi mama akan kembali meluap.Memang benar, hanya aku dan papa yang paling tahu seperti apa sikap wanita yang tengah duduk di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status