Share

Bertemu Rexa

 Siap tidak siap, mau tidak mau, tetap harus ia  jalani. Yatri sudah terikat utang puluhan juta pada bos Gerald. Tekadnya harus bulat. Meski hati meronta,  batin tersiksa, jiwa merana, akan tetapi ini suatu kewajiban pelunasan utang,  menjadi istri lalu mengandung anak setelah itu cerai. 

Pagi itu, Yatri akan bersiap-siap bertemu Rexa, ada pakaian dan berbagai jenis alat rias untuk Yatri pakai. Kata Gerald, dia harus tampil menawan dan cantik, di mata Pak Rexa. 

Wajahnya memang Ayu,  sesuai standar kecantikan Indonesia, kulitnya kuning langsat, bentuk tubuhnya termasuk ideal 55 kg dengan tinggi 158 cm. Yatri 

merasa agak gemuk,  karena saat menikah dengan Galang dia tak henti mengonsumsi pi KB. 

Yatri menunggu sopir yang akan menjemputnya di rumah sakit. Dia akan menitipkan Difa dan Kesang pada Uwanya. 

Sementara di kantor Global Indo,  ada Rexa yang melihat biodata diri Yatri Ranaya yang sudah di cetak oleh Gerald.  

"Kau yakin ini wanita baik-baik? " tanya Rexa yang mengamati foto Yatri. 

"Saya yakin, Pak. Dia memang janda dua anak, tapi bila kita melihat dari wajahnya, sudah tahu dia itu wanita baik."

"Memangnya tidak ada gadis apa?  kenapa harus janda? " Rexa agak protes. 

Gerald menyerngit, bosnya memang banyak maunya. Padahal susah payah dia mencari dan hanya Yatri yang bisa ia capai. 

"Ini saja saya susah dapatkan, Pak. Ini jelas kesuburannya, sudah mencetak anak dua.  Kalau gadis masih tanda tanya, kan hanya setahun waktu kontraknya. Lagi pula bos, janda sama gadis hanya beda tipis,  beda status doang," jelas Gerald membujuk Rexa agar mau menerima Yatri saja. 

Lama Rexa berpikir, yang di katakan Gerald benar, Yatri sudah terbukti subur. Lagi pula apa pentingnya  janda atau gadis, mereka kan hanya nikah kontrak, dan gadis pun banyak sudah ia gauli tapi tak ada satu punya yang perawan, jadi apa bedanya dengan janda sungguhan, pikir Rexa. 

"Kamu tahu, kenapa dia bisa cerai? "

"Hm,  katanya akibat KDRT dan suaminya selingkuh. Makanya dia menggugat cerai suaminya. "

Bila mendengar KDRT,  Rexa teringat Maminya. Wanita asal Prancis yang menikah dengan Ayahnya. Tapi Ayahnya membiarkan maminya kembali ke Negara asalnya,  selama pernikahan,  maminya menderita, KDRT seringkali Ayahnya lakukan. 

"Ok lah, ini saja. Kamu sudah siapkan surat perjanjian kita,  kan? "

"Sudah, Bos. Sesuai permintaan bos ku," sahut Gerald. 

Selang beberapa menit,  sopir pribadi Rexa menelpon Gerald. Pria paruh baya itu memberitahukan bahwa Yatri sudah menunggu di bawah.  Gerald yang mengetahui itu segera turun ke lantai bawah menjemput calon istri kontrak Direktur Global Indo itu. 

Sesampainya di bawah, Gerald langsung memberikan arahan pada Yatri,

"Kamu harus nurut saja, ya.  Bos Rexa itu orang yang baik, tapi bila sudah marah, melebihi  macan," kata Gerald berbisik. 

Mendengar itu, Yatri mulai panik duluan,  teringat pria jahat yang pernah menikahinya, apakah Rexa sejenis Galang, begitu maksud Gerald? batin Yatri. 

Yatri mengikuti langkah Gerald memasuki lift.    Mata Gerald melirik pantulan wajah Yatri di pintu lift. 'Hm, ternyata Yatri sangat cantik juga bila sudah dandan.'

Tepat lantai paling atas, ruangan direktur berada. Gerald menuntun Yatri menuju ruang kebesaran Rexa. Mata karyawan pada saat itu tertuju pada wanita berusia 25 tahun yang mereka belum tahu sedang apa dia ke kantor Global Indo. 

Gerald mengetuk pintu ruangan Rexa, jantung Yatri terasa mau copot, baru kali ini dia akan berhadapan langsung dengan seorang direktur, di tambah lagi itu calon suami sementaranya. 

"Masuk.. " Rexa sudah memberi izin. 

Gerald masuk,  disusul pula Yatri dengan langkah perlahan. Mata Rexa begitu tajam menyorot janda muda beranak dua itu. 

"Hm, lumayan cantik," kata Rexa dalam hati. 

Gerald memberikan kursi pada Yatri, dia duduk tepat di depan Rexa. Yatri memberanikan diri mengangkat kepalanya,  melihat sosok yang bernama Rexa, ternyata benar dipikirannya,  Rexa memiliki darah campuran luar. 

Mata Rexa tetap tajam mengamati penampila Yatri, jauh dari kata modern tapi bila di poles sedikit lagi lalu melakukan perawatan, tentu wanita di hadapannya  pasti akan lebih menandingi wanita-wanita modern di sekitarnya.

Rexa tak ingin bila orang-orang terdekatnya tahu bahwa dia dan Yatri hanya nikah kontrak. Ini rahasia besarnya,  antara dia dengan Yatri, juga Gerald yang tahu soal ini. 

"Berikan surat perjanjian itu," titahnya pada Gerald.

Gerald memberikan map biru pada Yatri untuk di baca isi di dalam kertas yang siap ditanda tangani.

Yatri membaca dengan seksama. Rexa sebagai pihak pertama, sedang dia di pihak kedua. Yatri begitu terhenyak membaca peraturan yang di buat Rexa.

SURAT PERJANJIAN NIKAH KONTRAK:

Pada tgl. 23 - juni- 20xx

Yang bertanda tangan di bawah ini

 Rexa Airlangga Stovert sebagai

Pihak I

dan  Yatri Ranaya sebagai pihak II

Sebagai pihak I, Rexa Airlangga Stovert bebas memberikan peraturan selama Nikah Siri dalam waktu 1 tahun ini :

Pasal 1 :

Pihak I harus mendapat penafkahan batin dari Pihak II bila pihak I menginginkannya.

Pasal 2 :

Pihak II wajib memberikan keturunan dalam kurung waktu 1 tahun.

Pasal 3 :

Pihak I bebas melakukan apapun pada Pihak II di masa nikah kontrak mereka berjalan.

Pasal 4 :

Selama kontrak berlangsung, Pihak II di larang bertemu dengan laki-laki lain atau berhubungan dengan laki-laki lain, termasuk mantan suami.

Pasal 5 :

Pihak II tidak boleh keluar rumah tanpa izin dari Pihak I. Bila hal itu sampai di langgar, Pihak I bisa menghukum Pihak II sesuai dengan keinginannya.

Pasal 6 :

Selama masa kehamilan, Pihak II harus menjaga janin hingga melahirkan, bila terjadi sesuatu, maka pihak I menuntut Pihak II.

Pasal 7 : 

Setelah melahirkan, Pihak II harus pergi dan memberikan hak asuh anak sepenuhnya  pada pihak I. Di larang bertemu selamanya, dan  status mati bagi si calon anak tersebut.

Pasal 8 :

Selama masa kontrak, Pihak I berhak memberikan tunjangan sebesar Rp. 30.000.000,- dan apabila berhasil melahirkan Anak, maka Pihak I akan memberikan hadiah Rp.300.000.000,- pada pihak II.

Pasal 9 :

Selama masa kontrak, pihak II harus patuh dengan apa yang di perintahkan Pihak I.

Pasal 10 : 

Selama masa kontrak, Pihak II wajib tinggal bersama, dan tidak boleh membawa keluarga ataupun Anak.

Keputusan di atas sudah mutlak, tak dapat di ganggu gugat. Pihak II hanya menjalaninya saja.

Bertanda tangan,

Pihak I :

Rexa Airlangga Stovert.

Pihak II :

Yatri Rayana.

Tangan Yatri gemetar memegang surat peranjian itu. Ini agak sulit, tapi menolak pun tak mungkin. Dia sudah terikat utang pada Rexa.

"Sudah baca?" tanya Gerald.

Yatri mengangguk. "Tapi ...ini..." Dia mencoba ingin bernegosiasi.

"Saya tidak suka bernegosiasi. Sangat jelas, di Pasal 9." Rexa langsung memberikan peringatan.

Buat nyali Yatri seketika ciut. Mata Gerald memberikan aba-aba agar segera menanda tangani surat perjanjian itu. Dengan tangan yang getar-getir, Yatri bertanda tangan di atas meterai.

Mata Gerald dan Rexa puas, sisanya kini tugas Rexa yang akan bertindak.

"Besok, kamu akan di jemput lagi. Nikah Siri akan di langsungkan besok di Hotel X," ujar Gerald.

Yatri hanya bisa mengangguk lagi. "Ya Allah, aku berusaha keluar dari kandang buaya, tapi kenapa aku kembali terjebak di kandang macan?" lirih Yatri dalam hati.

"Jangan langsung pulang hari, suruh Risa menemaninya ke Salon, rubah penampilannya. Lakukan perawatan, buat aku merasa nyaman selama masa kontrak ini," pinta Rexa pada Gerald.

Gerald membawa Yatri bertemu dengan Risa, sekertaris Rexa yang cantik. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status