Share

9. KEPUTUSAN

"Ada apa gadis kecil?" Ucap Mahendra ditelepon kepada seseorang.

"Kakak apa yang kau katakan pada kak Gio sampai dia tidak membalas satupun pesanku" ucap seseorang terdengar sedikit merajuk.

Mahendra hanya dapat memutar bola matanya mendengar natalie merajuk. Nathalie adalah adik perempuan satu- satunya yang dimiliki Mahendra. Umur mereka terlampau cukup jauh. 10 tahun. Jarak yang cukup jauh, karena itu Mahendra bisa dibilang sangat protektif terhadap adiknya. Dia bahkan tidak segan untuk memarahi Nathalie bila ada perilakunya yang tidak Mahendra suka. Termasuk mengenai kriteria pria dambaan adiknya. Tapi untuk masalah yang satu ini entah mengapa adiknya begitu getol hingga membuat kepalanya pusing.

Mahendra berulang kali meminta Nathalie untuk tidak mengganggu Gio, sahabatnya. Menyuruhnya untuk tidak memiliki perasaan lebih pada Gio mengingat reputasi percintaan Gio yang dilihat sendiri oleh Mahendra. Bahkan Mahendra sampai mengusulkan pada ayahnya agar adiknya melanjutkan kuliah di luar negeri.

Nathalie sekarang sedang mengenyam pendidikan di luar negeri tepatnya Australia. Bahkan setelah 2 tahun tinggal di australia. Adiknya masih saja terobsesi dengan sahabatnya, Gio. Obsesi yang sudah dimiliki gadis kecil itu sejak duduk dibangku SMP. Bukannya Mahendra menentang rasa cinta adiknya kepada sabahatnya, tapi sebagai seorang sahabat Mahendra sangat tahu sepak terjang Giovano dalam masalah percintaan, dan sebagai seorang kakak dia menginginkan seseorang yang baik yang akan mendampingi adiknya kelak.

"Apa pria bule disana tidak ada yang menarik bagimu, sampai kau mengusik kakak hanya untuk mengetahui kabar Gio", ucap Mahendra dengan nada sedikit kesal.

"tidak ada yang semanis kak Gioku.”, balas Nathalie membuat Mahendra memutar bola matanya. Gio-Ku? Dia bahkan tidak pernah memanggilku seperti itu. Pikir Mahendra kesal.

“berhentilah bertanya soal Gio padaku. Aku bukan asistennya”, balas Mahendra kesal.

"Maafkan aku kak. Tapi siapa lagi yang bisa aku tanyakan kalau bukan kakak?? Kak gio tidak membalas pesanku sama sekali", ucap Nathalie masih merengek.

Mendengar itu, entah mengapa membuat Mahendra sedikit lega. Paling tidak dia tahu bahwa Gio menepati janjinya dengan tidak memberikan harapan kepada adik kesayangannya. Mahendra pernah mengutarakan pendapatnya mengenai pria idaman yang dia harapkan akan mendampingi adiknya kelak. Dan jujur hal itu sangat bertentangan dengan kepribadian Gio yang playboy dan pecicilan.

"Kakak, apa kak Gio memiliki wanita lain?? Apa dia sudah melupakanku? Aku engga mau hidup lagi kalau kak Gio sampai melupakanku", ucap Nathalie sambil menangis. Yah kali ini Mahendra yakin gadis kecil itu sudah meneteskan air matanya.

"Apa Gio pernah memberikanmu harapan bahwa dia akan menunggu hingga kamu kembali??" Tanya Mahendra kesal. "Berhentilah mengusik sahabat kakak itu. Dia juga berhak memiliki kehidupan pribadi tanpa gangguan dari monster kecil sepertimu" lanjut Mahendra.

Mendengar kakaknya sama sekali tidak membelanya membuat tangis Nathalie semakin pecah membuat Mahendra hanya dapat geleng kepala. Apa sebenarnya pesona yang dimiliki Gio hingga Nathalie menjadi begitu terobsesi  padanya. Pikir Mahendra

"Dan jangan bicara sembarangan mengenai hidup. Kau ingin ayah menyeretmu kembali ke indonesia dan menikahkanmu dengan anak rekan bisnisnya?" Ancam Mahendra. "Berhentilah bersikap manja dan kuliah dengan benar", lanjut Mahendra lalu memutuskan panggilannya dengan Nathalie. Sepertinya dia harus membicarakan masalah Nathalie kepada Gio dan memastikan kalau mereka memang tidak memiliki hubungan dibelakangnya.

Tidak beberapa lama, Giovano datang menemuinya sambil membawa setumpuk berkas. Mahendra mulai berpikir apa mungkin ada telepati diantara adiknya dan gio. bagaimana mungkin gio bisa muncul tepat setelah dia memutuskan panggilan dengan adiknya.

"Pagi boss,, aku membawa beberapa berkas yang harus kau tanda tangani," ucap gio santai sambil meletakkan berkas yang ada di tangannya ke atas meja Mahendra.

Mahendra membaca sebentar berkas yang diberikan Gio kepadanya. Meski matanya sedang meneliti setiap isi dari berkas kerjasama bisnis yang diserahkan gio tetapi pikirannya sedang tidak berada disana. Mahendra sedang berpikir apa sebaiknya dia membicarakan masalah nathalie sekarang atau berpura tidak tahu. Sepertinya sikap Gio juga terlihat acuh terhadap perhatian adiknya.

"Kau mendengar kabar dari Nathalie", ucap Mahendra memancing pembicaraan tanpa melepaskan pandangannya dari berkas yang ada di tangannya.

Mendengar nama nathalie membuat sikap gio yang tadinya tenang sedikit menegang. Hanya sebentar kemudian dia bisa mengontrol kembali emosinya. " yah…, dia mengabariku katanya dia sakit, apa dia baik-baik saja", ucap gio.

Sakit? Yang benar saja nathalie. Pikir Mahendra jengah. "apa dia mengatakan kalau dia sakit?", tanya Mahendra memastikan.

"Yah… kau ingin membaca pesannya. Aku baru membacanya tadi pagi. Untung kau ingatkan. Aku hampir saja lupa", ucap Gio sambil mengambil ponsel di saku celana bahannya.

"Tidak perlu. Gadis itu baik-baik saja. Dia baru saja menelponku dan merengek mengatakan uang jajannya habis. Entah apa yang dilakukan di australia sampai dia begitu boros", ucap Mahendra berbohong. Gio tidak perlu tahu kalau adiknya baru saja menangis karena dia.

"Kau tahulah, biaya hidup disana juga cukup mahal. Mungkin sebaiknya kau sering-sering menjenguknya. Kasihan dia sendiri di negara orang" ucap Gio memberi saran sambil memainkan bolpoin berusaha terlihat cuek dan tidak peduli.

"Yah,, kau benar. Mungkin sebaiknya aku mengunjunginya dalam waktu dekat", balas Arvan menyetujui saran sahabatnya. "Bagaimana dengan kontrak kerjasama untuk brand kosmetik kita?" Lanjut Arvan tiba-tiba ingat dengan masalah itu.

"Tim marketing masih menunggu kabar dari pihak Alexa, bagaimanapun juga agensi Alexa harus secara langsung menyatakan penolakannya baru Tim kita bisa mengambil keputusan", ucap Gio memberitahu.

Mahendra terkejut mendengar ucapan Gio. "Dia belum mengabari??" Tanya Mahendra kesal. "Sial.. apa dia ingin membayar pinalti?" Lanjut Mahendra lirih. Dia sepertinya harus membuat perhitungan dengan artis itu. Dia sudah memperingatkannya dan Mahendra tidak pernah main-main dengan ucapannya.

***

Alexa datang ke kantor Mahendra ditemani Toby dan pak William. Dia mengenakan dress dibawah lutut berwarna merah dan menggerai rambut panjangnya. Dia merias wajahnya tidak terlalu mencolok namun tetap terlihat anggun. Alexa merasa cukup percaya diri saat ini, bagaimanapun juga kosmetik Lovable sendiri yang menghubunginya dan dia tertarik dengan tawaran itu. Tidak peduli bila pemilik perusahaan tidak menyetujuinya. Dia akan tetap menerima tawaran menjanjikan itu.

“Nona Alexa. Anda datang,” ucap Seorang pria paruh baya sambil menyalami Alexa dan timnya. Alexa menyambutnya dengan hangat. “perkenalkan saya Moeldoko, orang yang bertanggung jawab untuk kontrak anda dengan perusahaan kami,” Lanjutnya pria bernama Moeldoko menjelaskan.

“senang bertemu dengan anda pak” balas Alexa sambil mengikuti Moeldoko ke sebuah ruang pertemuan. Dimana dia dan perusahaan kosmetik Lovable akan menandatangani perjanjian kerja sama untuk dua tahun ke depan. Tidak main main kosmetik Lovable bahkan mengajukan kontrak dua tahun. Tentu saja dia tidak akan melepasnya. Dia hanya perlu bersikap profesional untuk menghindari penalti.

“silahkan duduk.” Ucap Moeldoko mempersilakan Alexa dan Tim duduk. “kami sudah menunggu kabar dari anda sejak beberapa hari yang lalu. Kami dan tim sampai cemas”, ucap pria itu sambil tersenyum pada Alexa.

“maafkan saya pak Moeldoko. Beberapa hari ini memang jadwal Alexa sedikit penuh, tapi bapak tidak perlu khawatir. Kami kesini datang membawa kabar gembira. Alexa setuju untuk melakukan kontrak kerja sama dengan perusahaan Kosmetik Lovable dengan segala syarat yang berlaku yang telah tertulis di kontrak”, ucap William sebagai perwakilan Alexa dan di angguki Alexa sebagai tanda setuju.

Mendengar hal itu, pak Moeldoko tersenyum. Lalu perbincangan diantara mereka terjadi dengan begitu santai hingga akhirnya Alexa dan kosmetik Lovable menandatangani kontrak bersama yang menerangkan bahwa selama dua tahun ke depan Alexa akan mewakili produk-produk keluaran kosmetik Lovable. sebagai Brand Ambassador dari perusahaan Produk kecantikan tersebut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status