Share

26 - Jatuhnya Sang Katak

GAYANDRA mengembuskan napas beratnya, setelah membaca surat yang diberikan Wolf untuk Bobi, dari balik meja kerjanya. Ia tertunduk pilu seraya memijit kening dengan kedua tangannya. Gejolak amarahnya pun meletup hingga membuat sesak di dada. Mau sampai kapan SMU Pelangi dirunding masalah besar seperti ini terus? Bisa-bisa masalah ini akan tercium juga oleh awak media, dan sudah pasti membuat reputasi sekolah ini menurun. Dan ... hal itu tak boleh sampai terjadi.

Kini, Pak Gay menatap Arvin, Awes dan Bobi yang hanya bergeming, berdiri di hadapannya. Ya, setelah mendapat laporan ada keributan di kantin tadi, ia langsung memanggil ketiganya itu untuk datang ke ruangan ini.

Pak Gay mendesah pelan. “Kalian, boleh keluar!” titahnya akhirnya, setelah cukup lama menatap ketiga muridnya itu.

Arvin terpegun. “Ta-tapi, Pak. Bagaimana dengan kasus Wolf kali ini? Apa saya dan Awes harus mengadakan sidak untuk para siswa?”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status