Share

Rara Seperti Hantu

Aвтор: CitraAurora
last update Последнее обновление: 2023-10-21 21:02:30

Pergumulan terjadi, keduanya hanyut dalam surga dunia yang memabukkan, tak hanya tubuhnya yang berkhianat, hati dan pikirannya juga sudah mulai tak sinkron, yang awalnya tidak menyukai pemaksaan Raymond kali ini seakan mengijinkan sang Tuan menjamah tubuhnya, bahkan tangannya mengalung sempurna di jenjang leher pemiliknya.

Sama-sama mendapatkan kenikmatan yang tiada tara, keduanya terkulai lemah dengan nafas yang memburu Raymond yang lelah memejamkan matanya sedangkan Rara masih terjaga sembari memikirkan kembali apa yang telah terjadi.

Samar-samar terdengar suara ketukan dari luar, Rara segera beranjak untuk membukakan pintu, di depan pintu sudah ada pelayan hotel yang membawa makanan untuk mereka.

"Biar saya saja yang membawanya masuk." Tangan Rara menahan meja troli yang akan dibawa pelayan masuk. "Baik Nona," sahut pelayan.

Segera Rara membawa meja troli masuk, dia meletakkan semua makanan di meja kemudian mengembalikan lagi meja troli pada pelayan. "Terima kasih."

Masuk kembali ke kamar dan melihat aneka makanan di meja membuat Rara menelan saliva sambil memegangi perutnya dia menoleh ke arah Raymond yang tidur nyrnyak. Meski sudah sangat lapar tapi Rara tidak berani makan, dia takut kalau Raymond marah jika dia makan terlebih dahulu.

Tak ada yang dilakukan akhirnya Rara kembali ke ranjang, dia ingin menyusul Raymond ke alam mimpi tapi cacing-cacing di perutnya tidak bisa diajak kompromi, mereka di dalam seakan protes pada Rara. "Apa aku makan dulu saja ya." Kepalanya menggeleng, menahan lapar jauh lebih baik daripda membuat sang Tuan marah. "Menunggunya bangun saja."

Tiba-tiba terjadi pergerakan, Raymond yang awalnya terlentang kini miring menghadapnya bahkan tangannya jatuh tepat di atas perutnya. Jarak yang sangat dekat membuat Rara tampak canggung hingga perlahan Rara berusaha menyingkirkan tangan Raymond.

Entah mengapa tangan itu seakan tidak mau dipindahkan hingga Rara pasrah saja dipeluk oleh sang Tuan.

Krucuk.....Krucuk

Lagi-lagi cacing dalam perut melakukan protes besar-besaran membuat Rara bingung harus bagaimana. "Lapar sekali." Ucapan serta pergerakan Rara membuat tidur Raymond terganggu hingga akhirnya dia membuka mata.

"Apa yang kamu lakukan?"

Seketika Rara ketakutan, dia takut jika Raymond marah padanya. "Maafkan saya Tuan."

Pria itu baru menyadari jika tangannya melingkar sempurna di perut sang gadis bahkan tubuhnya juga sangat dekat. "Bagaimana bisa aku tidur seperti ini." Kilatan rasa heran bermunculan di wajah Rara, dia juga tidak tahu kenapa sang Tuan tidur sambil memeluk dirinya.

"Saya tidak tahu Tuan."

"Pasti dirimu yang menarik tanganku." Tuduhan keji keluar dari mulut Raymond membuat Rara melongo menatap sang Tuan, untuk apa dia melakukan itu semua? "Saya tidak melakukannya Tuan, tadi tangan anda sendiri yang melingkar di perut saya."

"Mana mungkin." Raymond terus mengelak.

Sebenarnya Raymond juga sudah paham jika dia sering memeluk Rara saat tidur tapi karena gengsi dan malu dia sengaja mengambinghitamkan wanitanya agar harga dirinya tidak jatuh.

***

Sepulang dari luar negeri, perasaan aneh terhadap sang gadis semakin menjadi. Rara seperti hantu yang terus menghantui pikiran Raymond, setiap ingin melakukan apapun bayangan Rara selalu hadir yang membuat pria dingin ini tak menentu.

"Tuan, rapat akan segera di mulai." Laporan David mengagetkannya membuat pria ini menggerutu. "Lain kali ketuk pintu dulu." Kerutan demi kerutan muncul di dahi sang asisten, sedari tadi David sudah mengetuk pintu tapi lama tidak ada sahutan dari dalam.

Saat meeting berlangsung, pikiran Raymond kembali dikuasai gadis kecilnya bahkan partner kerja yang saat ini presentasi di depan seperti Rara gadisnya. 'Rara!' Raymond sedikit menajamkan penglihatannya dan ternyata bukanlah Rara.

Semua peserta meeting melihat pergerakan Raymond yang tidak biasa, raut wajah presdir mereka nampak gelisah tak menentu, bahkan berkali-kali sang Presdir mengusap mukanya.

"Tuan anda baik-baik saja?" Akhirnya David melontarkan pertanyaan yang sedari tadi dia tahan.

Raymond berdiri lalu meminta agar meeting mereka ditunda besok karena dia sedang tidak enak badan. "David atur ulang jadwal meeting untuk besok." Tidak berkata apa-apa lagi Raymond keluar ruangan meeting.

Diikuti bayang-bayang Rara benar-benar membuat Raymond tidak fokus, sampai-sampai dia salah menorehkan tanda tangan di tempat yang tak seharusnya hingga David harus membuat berkas lagi.

"Tuan ini berkas yang kedua, tolong jangan keliru tanda tangan lagi." Tak paham maksud asistenya Raymond mengerutkan alis, "Apa maksud kamu?"

"Anda salah tanda tangan Tuan."

Sebisa mungkin Raymond menepis bayangan Rara tapi semakin dia mencoba menepisnya yang ada bayangan tersebut semakin memaksa masuk dan membuat Raymond semakin frustasi.

Kedua bola mata indahnya terus saja menatap mesin waktu yang melingkar di tangannya tapi waktu seakan berhenti.

"Jam tangan ini normal apa tidak! kenapa daritadi tidak berubah!" Tak hanya sang asisten yang kena amarahnya, benda mati juga ikut kena sasaran.

Tak bisa menahan keinginannya untuk bertemu dengan sang gadis, Raymond memerintahkan David makan siang di rumah.

"Tumben sekali Tuan, anda makan siang di rumah." Bukan jawaban melainkan lirikan mematikan dari sang Tuan yang dia dapat.

David segera mengangguk dan meminta maaf karena mungkin pertanyaannya menyinggung tuannya.

"Maafkan saya Tuan."

"Aku lagi ingin makan di rumah, makanan di rumah lebih sehat daripada makanan diluar." David benar-benar dibuat melongo dengan jawaban Raymond, sejak kapan Raymond membandingkan makanan di rumah dan diluar rumah? kalaupun Raymond makan diluar David selalu memastikan semua baik dan sehat dikonsumsi.

"Mulai sekarang kita makan di rumah." David hanya bisa mengangguk tanpa berkomentar, okelah jika hanya makan pagi tapi untuk makan siang dan malam, terkadang mereka masih berada diluar yang jelas tidak mungkin harus pulang ke rumah.

"Suruh Rara menyiapkan makan siangku!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Комментарии (5)
goodnovel comment avatar
Elena
lanjutkan Kka author
goodnovel comment avatar
Ziezie Ziadatul Khikmah
sudah semakin baik..
goodnovel comment avatar
Libra Girl
dasar tuan presdir
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Latest chapter

  • Wanita Pemuas Untuk Presdir   Menikah dan Bahagia

    Pernikahan Reyhan dan Tessa sudah ditentukan, mereka rencananya akan menggelar pernikahan mereka di salah Hotel milik Raymond. Awalnya mereka akan menggelar pernikahan di salah satu tempat ibadah tapi Rara mendesak mereka untuk menggelar pernikahan di hotel suaminya. "Semua gratis Pak Rey, aku yang akan mengatur semuanya." "Bukan masalah gratis apa nggak Ra, tapi aku tidak mau merepotkan kamu dan Tuan Raymond." Rara tetap bersikeras dengan keputusannya, semua dia lakukan itung-itung balas budi atas pengorbanan Reyhan dulu, itu pun tidak sebanding dengan pengorbanan Reyhan terhadapnya. "Baiklah Ra, tapi hanya hotelnya saja untuk biaya lainnya biar aku yang menanganinya." Rara menggeleng keras, dia hanya ingin Reyhan dan Tessa terima beres. Dokter itu hanya bisa pasrah menerima keputusan dari mantan juniornya meski dia sangat tidak enak. Rara sangat bahagia melihat Reyhan dan Tessa akan menikah, oleh karenanya dia ingin turut andil mengurus pernikahan pria itu, dia melakukan in

  • Wanita Pemuas Untuk Presdir   Kembali ke Tanah Air

    Melihat Rara yang bisa tersenyum kembali membuatnya Nyonya Richard bahagia, dia berharap rumah tangga anaknya tidak lagi diterpa masalah, seorang ibu mana yang tega melihat anaknya menitikkan air mata."Aku titipkan anakku kepadamu bukan untuk disakiti Raymond tapi untuk dibahagiakan."Ucapan Nyonya Richard membuat Raymond mengangguk, dia paham jika kesalahannya begitu besar."Semampu dan sebisaku aku akan membahagiakan Rara, Ma," sahutnya.Tak terasa seminggu sudah berlalu, Raymond tetap tinggal di negara Jerman sedangkan David sudah harus kembali terlebih dahulu mengingat perusahaan tidak ada yang menghindle.Berbicara lah Raymond kepada Rara terkait keinginannya untuk segera kembali ke tanah air dia tidak bisa terlalu lama meninggalkan perusahaannya."Sayang bolehkah aku kembali ke tanah air? perusahaan sudah lama terlalu lama aku tinggal." Raymond sedikit takut meminta hal itu kepada sang istri, dia takut jika Rara marah.Bukannya marah Rara malah tersenyum sembari menatap suaminy

  • Wanita Pemuas Untuk Presdir   Berbaikan

    "Ma malam ini kami tidur bersama mama dan Papa ya."Permintaan bocah kecil itu membuat Rara sedikit terkejut, mengingat dirinya dan Raymond untuk sementara waktu tidur di kamar yang terpisah.Shane juga ikut-ikutan sama seperti Kania, dia merengek supaya mamanya mengijinkan mereka untuk tidur bersama."Baiklah." Rara pun pasrah.Raymond tersenyum setidaknya malam ini dia bisa tidur satu kamar dengan sang istri.Semalaman Raymond dibuat sibuk oleh kedua buah hatinya kedua anak itu terus ingin ditemenin Raymond bermain.Mereka main tebak-tebakan nama buah dan juga nama hewan, Shane yang masih belum paham tentang nama-nama binatang dan buah sedikit membuatnya selalu kalah dan sebagai hukumannya dia harus mencium Kakak dan Papanya.Melihat keseruan suami dan anaknya Rara hanya bisa menggelengkan kepala, sebenarnya dia juga ingin turut bergabung namun egonya masih tinggi.Setelah bermain kedua bocah kecil itu terkapar tak berdaya, Rara yang sudah mengantuk segera menyusul ke tempat tidur.

  • Wanita Pemuas Untuk Presdir   Tessa Sembuh

    Beberapa episode terakhirRaymond mengirimkan laporan pembatalan kerja sama dengan Fera kepada Rara, dia ingin istrinya percaya kalau dia dan Fera benar-benar tidak ada hubungan apa-apa.Setelah foto bukti pembatalan itu dikirim Rara tak kunjung melihat pesan yang dia kirim, hal ini membuat Raymond nampak gusar dia ingin menghubungi istrinya tapi takut jika sang istri marah.Pria itu hanya bisa mengusap rambutnya dengan kasar tak tahu harus bagaimana lagi untuk merayu sang istri.Di sisi lain Rara sudah melihat foto itu, dia pun tersenyum tapi dia masih belum mau memaafkan suaminya, hal yang dilakukan Raymond kali ini masih belum cukup untuk menebus kesalahannya selama ini."Sayang kenapa tidak dibalas?" Akhirnya Raymond mengirim pesan lagi kepada sang istri.Kali ini Rara hanya membaca pesannya tanpa mau menjawab pesan yang dia kirim."Masih belum bisakah kamu memaafkanku aku sayang?" Raymond mengirim pesan kembali.Rara hanya menulis satu kata yaitu belum hal ini membuat Raymond ke

  • Wanita Pemuas Untuk Presdir   Senjata Makan Tuan

    Nyonya Richard terus memantau Fera, dia sangat murka setelah tahu Fera merencanakan hal buruk kepada Raymond.Menantunya yang saat ini tidak tenang karena masalahnya dengan Rara jadi kurang fokus. Dia tidak menyadari jika Fera tengah merencanakan hal untuk menjebak Raymond."Kelihatannya dia cukup meresahkan." Nyonya Richard ingin anak buahnya segera bertindak."Kita jebak balik saja Nyonya," sahut asistennya.Senyuman tersungging di bibir wanita itu, wanita yang ingin menghancurkan anaknya harus mendapatkan balasan yang setimpal.Fera malam itu meminta Raymond untuk bertemu di rumahnya, dia berbohong jika dirinya kurang enak badan.Awalnya Raymond enggan tapi Fera bilang jika urusan dengan mantan kliennya harus segera diselesaikan agar dia bisa mendapatkan klien yang lain.Fera meminta pelayan untuk menyiapkan minuman, di dalam minuman itu dia memasukkan obat tidur."Malam ini kamu akan menjadi milikku Ray, dan foto-foto kamu bersamaku akan aku kirim pada istri kamu yang bodoh itu!"

  • Wanita Pemuas Untuk Presdir   Mengawasi Fera

    "Aku pulang sayang." Raymond berpamitan pada Rara.Melihat suaminya hendak kembali ke tanah air membuat Rara sedih tapi dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Raymond.Melihat ekspresi Rara yang nampak biasa membuat Raymond sedih. "Sayang apa kamu masih marah?"Rara tidak menjawab pertanyaan sang suami, tatapan yang tajam membuat Raymond yakin jika istrinya masih belum mau memaafkannya."Sayang aku mohon." Pria itu terus memohon."Aku ingin melihat kesungguhan kamu Mas! karena jika aku dengan mudah memaafkan kamu maka kamu akan mengulanginya lagi."Pria yang biasanya berkuasa kini menunduk lemah di hadapan istrinya. "Baiklah Sayang." Dia pasrah.Ketika semua berkumpul untuk mengantar kepulangan Raymond dan David di depan, Rara berpura-pura jika tidak ada apa-apa, dia senyum semanis mungkin bahkan dia mencium tangan sang suami."Hati-hati ya Mas, cepat kesini lagi," katanya.Raymond melongo menatap sang istri, andai ini tidak sandiwara pasti dia akan senang."Tuan David titip Mas Ra

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status