Share

Chapter 12. Usaha Andhika

[Dhika, kakak belum bisa jenguk kalian tapi kakak sudah transfer uang bulanan.]

[Bagaimana keadaan bapak? Jauh lebih baik, 'kan? Jangan sampai telat untuk menebus obat bapak! Pastikan sesuai resep yang Kakak berikan waktu itu.]

[Kalian jaga diri baik-baik. Setelah pekerjaan selesai, kakak akan segera menjenguk kalian.]

Andhika menghela nafas panjang setelah membaca sederet pesan yang dikirimkan sang kakak. Lebih dari dua mingguan Andrina belum menjenguk mereka, sedangkan ayahnya terus menanyakan kakaknya dengan alasan 'rindu.'

"Sebenarnya, pekerjaanmu apa sih, Kak Na? Apa tidak bisa meluangkan waktu beberapa jam saja untuk menjenguk bapak?"

"Hei, Dhik."

Andhika tersentak ketika seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Dilihatnya, seorang pemuda seusianya mendudukkan diri di sampingnya.

"Gimana ada kabar?" tanya Andhika.

"Maka dari itu aku menemuimu, ada sesuatu yang akan kau sampaikan padamu."

"Cepatlah! Tidak usah bertele-tele," ujar Dhika dengan tidak sabar.

"Yang kau minta waktu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status