Share

Wanita Satu Juta Dollar
Wanita Satu Juta Dollar
Penulis: B12

Utang Satu Juta Dolar

"Hah?! Berarti aku dijual?" tanya Aleasha sambil membelalakkan matanya. 

Mateo--ayah Aleasha, dan Daisy--ibu Aleasha mengelengkan kepalanya dengan cepat.

"Bukan dijual. Ini sudah seperti kesepakatan," ucap Mateo dengan tenang.

Suara tenang Mateo tentu sangat tenang untuk seorang ayah yang baru saja menyuruh anaknya menikah karena perjanjian hutang.

Aleasha berdiri dari kursinya, "Iya, kesepakatan buat ngejual aku, 'kan? Ayah sama Ibu udah gila?!" pekiknya. 

Dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Bukannya bermaksud untuk kurang ajar, tapi apa yang dilakukan kedua orang tuanya juga tidak mencerminkan sebagai orang tua.

"Jangan kurang ajar sama orang tua," Mateo mengingatkan, "kami melakukan ini juga untuk menghidupi kamu sehingga bisa hidup dengan layak."

Aleasha kembali duduk, dia menghela napas panjang dan mencoba untuk mengatur napasnya. "Ya udah, kalau gitu Ayah sama Ibu jelasin kenapa aku dijual kayak gini," ucapnya. 

Mateo mulai bercerita. "Seperti yang udah Ayah kasih tahu tadi. Keluarga kita berutang pada Keluarga Aksata dan karena tidak bisa membayarnya, kami harus melakukan hal yang sudah menjadi kesepakatan. Kami harus menyerahkan kamu pada keluarga mereka."

"Iya, aku paham. Ayah juga udah jelasin itu tadi. Tapi kenapa harus aku? Memangnya berapa utang keluarga kita sampai Ayah sama Ibu nggak bisa bayar?" tanya Aleasha yang masih tidak habis pikir dengan jalan pikiran kedua orang tuanya. 

"Satu juta dollar," ucap Mateo dengan nada datarnya. Dia sudah pasrah dengan keadaan. Bahkan ketika anaknya terlihat begitu tidak percaya pada keadaan sekarang, Mateo mencoba untuk memahaminya. Dia tidak bisa memaksa Aleasha untuk langsung paham dengan kondisi kesulitan keluarga mereka. Selama ini, Aleasha hidup tanpa tahu apa yang dirasakan dan diperjuangkan kedua orang tuanya. 

“Hah?! Satu juta dollar?” tanya Aleasha terkejut.

Mateo hanya menganggukkan kepalanya. Dia tahu itu bukan nominal yang sedikit. Itu adalah uang yang cukup banyak jika digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

“Jadi, Ayah sama Ibu utang sama keluarga mereka satu juta dollar? Kok bisa?” tanya Aleasha.

Aleasha ingin tahu lebih banyak tentang hal tersebut. Apa yang membuat kedua orang tuanya memiliki hutang sebanyak itu? Kenapa dia baru tahu sekarang? Uang sebanyak itu digunakan untuk apa oleh kedua orang tuanya? Banyak pertanyaan yang muncul di kepala Aleasha sekarang. 

Daisy mencoba untuk menenangkan anaknya itu dengan mengelus pundak Aleasha pelan, “Kamu tenang dulu, Nak. Ibu sama bapak bakal cerita semuanya ke kamu. Kami janji nggak bakal ada yang ditutup-tutupi lagi,” ucap Daisy tenang.

Aleasha menghela napas kasar, “Ya udah, sekarang Ibu sama Bapak cerita. Aku harap beneran nggak ada yang ditutup-tutupin,” katanya.

Suasana makan malam itu menjadi sangat berbeda dengan makan malam sebelumnya. Biasanya, mereka hanya akan berbicara tentang keseharian masing-masing. Mateo adalah seorang pebisnis yang mencoba peruntungan di berbagai bidang. Dia sudah mencoba banyak bisnis, mulai dari properti, pengadaan barang, jual beli alat berat hingga bisnis dengan skala kecil menengah. Untuk saat ini, Mateo fokus untuk mengelola sebuah restoran yang ada di tengah kota Jogjakarta. Sedangkan Daisy dulunya bekerja sebagai admin di pabrik dan fokus menjadi ibu rumah tangga setelah menikah dan memiliki anak. Aleasha sendiri baru lulus S1 jurusan fotografi dan sedang mencari pekerjaan.

“Dulu, waktu Ayah coba buat bisnis properti sama salah satu teman, Ayah ditipu. Mereka ngasih project pembangunan tapi nggak bayar. Dan mereka kabur setelah uang Ayah habis buat modalin sebanyak dua ratus juta,” ucap Ayah memulai ceritanya.

Aleasha tidak ingat hal tersebut, karena saat ayahnya memulai bisnis, dia masih sangat kecil. Sekarang, dia hanya bisa diam dan mendengarkan penjelasan ayahnya.

“Itu semua uang tabungan ayah sebelum nikah. Setelah dua ratus juta itu hilang, Ayah sama Ibu beneran nggak punya yang lagi buat hidup. Akhirnya keluarga kita hidup dengan minjam uang sana sini. Sampai saudara yang lain juga males minjemin uang karena kita nggak tahu bisa bayar kapan. Sampai akhirnya Ayah ketemu sama Pak Richard Aksata, dia adalah pemilik perusahaan tempat bapak kerja serabutan setelah gagal bisnis properti. Pak Richard menawarkan pinjaman tentu dengan beberapa jaminan. Ayah akhirnya menggunakan pinjaman itu sebagian untuk kebutuhan hidup keluarga kita. Sebagian lagi Ayah gunain untuk bikin usaha baru,” lanjutnya.

“Jaminan apa aja yang Ayah kasih ke mereka?” pertanyaan Aleasha memotong cerita Mateo.

“Banyak, mulai dari sertifikat rumah sampai cincin pernikahan. Di awal-awal pinjaman, Ayah bisa mengembalikan uang Pak Richard. Oleh karena itu, Pak Richard berani kasih pinjaman yang lebih besar untuk bisnis Ayah. Tapi, semua bisnis Ayah nggak ada yang bertahan lama. Mungkin saat itu karena Ayah kurang perhitungan dalam bisnis, jadinya rugi terus. Nah, di saat-saat itu pinjaman Ayah makin menumpuk. Dan sampai lima belas tahun, utangnya sampai satu juta dollar,” ucap Mateo mengakhiri ceritanya.

Aleasha merasa dadanya sesak mendengar cerita itu. Keluarganya mengalami kesulitan dan dia tidak tahu sama sekali. Dia merasa hidupnya sangat berkecukupan, tanpa tahu persaaan berkecukupan itu muncul karena tidak tahu bahwa kedua orang tuanya menderita. Dia juga tidak tahu harus berbuat apa untuk membantu keluarganya.

Secara akademik, Aleasha tidak begitu pintar. Dia hanyalah mahasiswa biasa yang tidak populer dan tidak menonjol dalam bidang apa pun. Sekarang dia merasa menjadi anak yang tidak berguna.

“Terus, sekarang gimana, Yah?” tanya Aleasha pada akhirnya.

Belakangan ini memang Aleasha merasakan banyak hal yang berbeda dari keluarganya, terutama dari tingkah laku ayah dan ibunya yang lebih banyak memasang wajah khawatir. Sebelumnya, dia tidak pernah peduli dengan apapun yang dijalani oleh kedua orang tuanya. Namun, kali ini tentu saja hal itu membuat Aleasha bertanya-tanya. 

“Mereka pasti nangih utang, ya, belakangan ini?” tebak Aleasha.

Kedua orang tuanya menganggukkan kepala.  “Ini semua karena keadaan. Ini salah keadaan,” ucap Daisy dengan suara bergetar.

Daisy seolah sedang menyalahkan sesuatu akan kejadian yang menimpa keluarganya selama ini. Sudah hampir lima belas tahun keluarganya terlilit utang karena sering gagal dalam berbisnis. Hal tersebut juga membuatnya harus kehilangan sesuatu yang sangat berharga sekarang.

“Ibu kenapa, Bu?” tanya Aleasha khawatir.

Gadis itu mencoba untuk menenangkan ibunya yang tiba-tiba menangis. Dia tentu tidak tahu sebabnya, kenapa Daisy tiba-tiba menangis dan menyalahkan keadaan. Sedangkan Daisy terdengar tersedu pilu. Suara tangisannya memenuhi ruangan yang sunyi itu. Di meja makan itu, Mateo melihat istrinya dengan pandangan simpati. Sedangkan Aleasha masih mencari jawaban dari pertanyaan. 

"Kamu mau bantu keluarga kita, 'kan?" tanya Daisy di sela isakannya. "Kamu nggak mau kan lihat ayah kamu di penjara?"

Mata Aleasha membulat sempurna. "Penjara?" tanyanya terkejut.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status