Share

20. Mas Abdu vs Ali

"Hei, kalian di situ rupanya!" Laila muncul di ambang pintu dan melangkah mendekat. Dia mengambil duduk di kursi di sebelah kakaknya.

"Mana si Baby?" tanyaku.

"Aku tinggalin di rumah sama bapaknya. Nggak apa-apa. Kan, sekali-sekali." Laila nyengir. "Oh, ya, Kak. Tadi aku liat sedan Abdu di parkiran. Kakak udah ketemu?"

Ali menggeleng kemudian menatapku. "Dia sengaja aku undang. Nggak apa-apa, kan, Gauri?"

Aku mengangguk. "Nggak apa-apa, Mas. Beberapa hari yang lalu kami bertemu. Waktu dia melihat anaknya di rumah."

Hening.

Laila seperti menyesal sudah menyebut nama Mas Abdu di depanku. Setelahnya dia permisi, ingin mengecek persiapan yang lain.

Satu per satu teman-temanku mulai berdatangan. Mungkin sebab merasa canggung, Ali berdiri dan bergabung bersama teman-teman seangkatannya.

Aku pun bisa bernapas lega. Setelah pengakuan Ali tadi, suasana jadi canggung dan kikuk jika hanya berdua saja dengannya. Untunglah pria itu tak teru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status