Share

5

Author: Sari ND
last update Last Updated: 2025-10-06 07:47:16

Anya menggerutu pelan, merutuk semua tingkah laku pria itu sekarang. Anya merasa jika Haris bukanlah seorang manusia normal pada umumnya. Sebab pria itu memilih pergi begitu saja setelah mendapatkan kesucian yang ia punya sebagai pertukaran uang ia dapatkan. Dan ia tak habis pikir dengan kepasrahan yang ia punya kala pria itu menyentuhnya semalam.

Anya bersiap untuk bangkit berdiri, menuju kamar mandi. Namun langkahnya cukup pelan sekali, karena rasa perih di bagian sensitifnya kali ini.

Anya menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Meredam semua rasa sakit yang ia dapatkan dari pergumulan semalam. Sebelum ia berlalu pergi menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri.

Dingin. Hanya itu yang Anya rasakan saat ini. Anya menguyur setiap inci tubuhnya saat ini. Memberikan kesan kesegaran yang ia nikmati. Sampai ia memejamkan matanya menikmati setiap air yang membasuh pori pori kulitnya kini.

Anya memejamkan matanya, menghilangkan stres yang ia punya karena malu telah melakukan hubungan terlarang bersama suami sahabatnya. Ia mencoba menghilangkan semua ingatan tentang percumbuannya dengan pria yang jelas bukan suaminya, namun ia tetap saja terbayang bayang akan setiap sentuhan yang mereka lakukan.

"Kenapa aku bisa sebodoh ini? Kenapa aku bisa membiarkan pria itu menyentuhku dengan mudah sekali?"

Anya terus menyalahkan dirinya, menyalahkan kebodohannya yang ia punya. Sampai ia pun terdiam beberapa saat sebelum ia melangkahkan kaki keluar kamar mandi ini, untuk memakai pakaian yang telah Haris sediakan di dalam lemari.

Mata Anya begitu berbinar kala melihat begitu banyak pakaian branded ternama, tergantung di depan sana. Siap untuk ia gunakan sesuka hatinya, tanpa memikirkan berapa nominalnya.

"Apa pria itu tak menyayangkan uangnya yang terbuang sia sia hanya untuk wanita sepertiku saja? Apa alasannya menjadikanku sebagai simpanannya, padahal dia bisa memilih wanita yang lebih cantik dan juga pintar daripadaku. Apa karena dia tahu jika aku sahabat Stevi sebelumnya? Tapi apa hubungannya sehingga ia tega mengkhianati dia?" gumam Anya pelan, seraya menyentuh satu persatu pakaian yang terpampang di depan matanya.

Anya memilih dan memilah pakaian yang cukup pantas untuk di gunakan olehnya, karena hampir semua pakaian yang telah tersedia adalah pakaian yang cukup terbuka dan tak sesuai dengan kepribadiannya.

Anya yang merasa lapar dan ingin mencari makanan di bawah apartemen sana, segera memilih salah satu pakaian yang memiliki bagian leher cukup tinggi agar menutupi semua noda merah yang telah Haris buat untuknya. Agar tak ada satupun yang tahu tanda percintaan yang telah mereka lakukan sebelumnya.

Anya telah siap dengan make up tipis di wajahnya, ia yang baru saja keluar dari kamar apartemennya, cukup terkejut dengan pertemuannya bersama Stevi yang tengah berjalan bersama ajudannya kini.

Anya tentu saja gugup. Ia yakin bahwa Stevi akan menyerangnya dengan cacian dan juga makian yang telah ia siapkan sebagai rutukkan. Sehingga Anya menelan salivanya dengan susah payah, sebelum berbasis basi untuk menyangkal pikiran wanita itu kini.

"Mbak Stevi, maaf aku..."

"Sejak kapan kau tinggal di apartemen? Apa kau disewa om om seperti ibumu yang jalang itu Anya?" potong Stevi secara tiba-tiba, yang membuat Anya pun terkejut mendengarkannya.

Anya tahu jika Stevi telah banyak berubah, setelah menikahi Haris yang kaya raya dan terkenal sebagai pengusaha muda di kotanya. Namun ini kali pertama ia kembali bertemu dengannya, sehingga ia cukup terkejut dengan pertanyaannya.

"Ku kira kau masih dengan pendirianmu itu Anya. Tak mau merusak rumah tangga orang lain karena takut terkena karma. Tapi ternyata kau telah banyak berubah sebab kekurangan uang, dan ini sungguh mengejutkan untukku." Stevi berkacak pinggang di hadapan Anya, yang masih diam dengan seribu bahasa.

"Maaf mbak aku permisi." Anya menundukkan kepala, berpamitan pergi dari hadapannya.

Akan tetapi aroma parfum Haris mungkin telah menempel di pakaian yang ia gunakan saat ini juga. Sampai langkah Anya terhenti kala Stevi menarik tangannya.

"Tunggu Anya! Aroma bajumu kurasa tak asing," ucap Stevi dengan yakin seraya mengendus pakaian Anya yang semakin bergeming.

Anya mencoba mencari alasan, agar bisa lari dari hadapan istri sah pria yang telah menjadikannya sebagai simpan. Ia memutar otaknya dengan cepat, berusaha mengalihkan pembicaraan dengan cara yang agak berani namun akurat.

"Ini parfum pemberian pacar saya. Saya sering memakainya. Oh ya, Mbak Stevi sedang apa di apartemen? Apa mbak Stevi sekarang tinggal disini bersama suami mbak? Siapa dia mbak? Ku rasa bukan ini suami mbak," ujar Anya tanpa henti, yang membuat Stevi marah saat ini.

"Bukan urusanmu! Kau tak perlu mencecarku dengan pertanyaan pertanyaanmu. Dia supirku, dan aku ada urusan dengan temanku disini. Kau pergi saja dari sini, karena aku sedikit jijik berhadapan dengan anak pelacur sepertimu ini," jawab Stevi seraya berlalu pergi.

Anya tak mengerti kenapa Stevi bisa berubah sedrastis ini. Anya berpikir mungkin Stevi masih membencinya, karena pria yang ia suka di tempatnya dulu bekerja malah menyukai Anya. Namun Anya pun merasa jika masalah itu telah lama terjadi, dan Stevi telah memiliki pria yang jauh lebih kaya serta tampan seperti Haris.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Wanita Simpanan   35

    Haris menundukkan kepala, merasa sedikit malu dengan apa yang dikatakan oleh pria di hadapnnya. Ia mulai mengatakan semuanya pada pria di hadapannya. Sebelum ia membuka isi hasil tes DNA yang telah siap untuk ia baca.. " Aku memang mencintai dia pada awalnya, dan tak akan pernah percaya dengan apa yang dikatakan oleh siapapun termasuk kamu yang notabene adalah dokter keluargaku yang cukup lama. Aku tak tahu jika kemiripan diantara aku dan bayi itu sangat minim dirasa. Sampai akhirnya aku pun mempunyai bukti atas perselingkuhan Stevi dan itu sungguh konkret ku dapat dari orang suruhanku." Haris memainkan jarinya seraya terkekeh pelan, menetralisir rasa sakit dihatinya sejak tadi kala teringat apa yang mungkin Stevi lakukan di belakangnya selama ini. Dan bahkan wanita itu tak tanggung tanggung membawa selingkuhannya ke rumah suaminya agar bisa lebih dekat dan leluasa bermain gila. "Memangnya siapa selingkuhan istrimu itu Ris? Apa pria itu jauh lebih kaya darimu? Secara selama ini i

  • Wanita Simpanan   34

    Anya yang mendengarkan rencana mereka, tentu saja tak akan tinggal diam dengan rencana yang akan di lakukan oleh keduanya. Sehingga Anya tanpa basa basi menelpon Haris ketika Stevi dan juga Aldi pergi dari rumah tersebut, tanpa lupa mengintip keduanya dari balik pintu yang kembali ia buka dengan celah yang cukup sedikit. Haris yang saat ini tengah duduk menunggu hasil tes DNA yang telah ia lakukan sebelumnya. Sedikit terkejut dengan panggilan telpon yang Anya lakukan padanya. Ia awalnya mengira jika Anya mungkin telah diganggu oleh Stevi dan Aldi di rumahnya. Namun setelah ia mengangkat telpon dari wanita tersebut, ia sedikit terkejut. Karena ia tak pernah berpikir jika Stevi akan melakukan hal itu padanya, hanya karena ingin menguasai harta miliknya. "Hallo pak maaf menganggu mu seperti ini. Saya..." "Apa Stevi mengagumi lagi? Tolong loud speakernya dan berikan padanya biar aku mengatakan sesuatu untuknya. Sekali saja dia berani menyentuhmu atau menyakitimu maka aku tak akan s

  • Wanita Simpanan   33

    Stevi menggelengkan kepala berusaha meyakinkan Haris jika ia tak memiliki hubungan apa apa dengan Aldi yang memang notabene adalah kekasihnya. Ia takut jika ia tak mendapatkan harta Haris nantinya, apalagi jika dia tahu bahwa anak itu bukanlah daah dagingnya. Sehingga tak berselang lama kemudian Haris pergi meninggalkannya, meninggalkan Stevi yang menangis sesegukan serta Aldi yang diam mematung mengetahui bahwa hubungan mereka di ketahui oleh suami dari kekasihnya. "Lihat apa yang akan ku lakukan padamu jika ternyata benar anak itu adalah anak kalian berdua. Aku akan tunjukan pada dunia jika kau telah menipu hanya untuk harta dan aku akan pastikan kau menderita." Haris pergi meninggalkan Anya begitu saja sebab ia pun tahu bahwa Stevi tak akan menyakitinya. Haris pergi menuju ruang sakit tempat ia telah melakukan tes DNA dengan anak yang Stevi katakan adalah putranya. Sebab Haris ingin segera membongkar kebusukan Stevi di hadapan keluarganya, mengingat wanita itu selama ini terlihat

  • Wanita Simpanan   32

    Stevi tak mengerti kenapa Haris bisa mengetahui rahasianya selama ini. Dan ia bahkan tak pernah menduga jika perselingkuhannya dengan Aldi bisa di ketahui oleh suaminya. Padahal selama ini ia bermain rapi dan aman jika ingin menghabiskan waktu dengan Aldi setiap harinya. Meskipun selama ini ia di curigai berselingkuh dengan pria yang lebih kaya."Jika selama ini kau berpikir aku tak tahu perselingkuhan kamu dengan Aldi, maka kau salah. Aku hanya tengah mengumpulkan bukti perselingkuhan kamu dengan dia dan aku memiliki beberapa bukti yang konkret yang bisa ku adukan pada ayahku nantinya." Stevi membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang dikatakan oleh pria di hadapannya. Ia tak paham kenapa bisa Haris mengetahui semua ini, meskipun ia paham sekali banyak mata mata dan orang bayaran yang ia punya hanya untuk memberikan informasi untuknya. "Kau salah paham! Kau tahu kan jika Aldi adalah ajudanku. Dia adalah sahabatku, dia yang menemaniku setiap harinya bahkan ketika aku belum menika

  • Wanita Simpanan   31

    Haris tak mengindahkan ucapan dari istrinya setelah tahu bahwa wanita itu hanya ingin mencari muka di hadapannya saja. Ia tahu jika Stevi hanya ingin membuat Haris percaya bahwa wanita itu ingin menaklukkan hati Haris kembali dan menghancurkannya lagi. Tapi kali ini Haris sudah mati rasa padanya dan memilih untuk bungkam serta bersikap dingin atas apapun yang wanita itu lakukan terhadap dirinya. "Mas, denger aku gak sih?" tanya wanita itu kembali yang jelas saja tak di gubris saat ini."Mas! Setidaknya jawab ucapanku dulu! Kau enggan memakan makanan ini karena kau sudah terbiasa menyantap makanan buatan dari Anya? Iya? Kau sudah terbiasa dengan rasa darinya dibandingkan rasa yang sudah ku racikkan untukmu?" Haris yang sudah selesai menyantap sarapan di mejanya, lantas dengan cepat pergi menuju wastafel untuk mencuci tangan serta berlalu pergi dari hadapan wanita di depannya. Ia masih saja diam dan tak menyahuti apapun yang wanita itu katakan saat ini. Sampai akhirnya Haris masuk ke

  • Wanita Simpanan   30

    Haris tak menjawab pertanyaan istrinya, ia memilih untuk pergi dari hadapan wanita di sisinya daripada harus meladeni semua ucapannya yang terkesan hanya menyudutkannya. "Mas! Mas! Mau kemana kamu hah?! Aku belum selesai bicara! Kau sengaja ya pergi dariku hanya untuk menghindari pertanyaanku?" Stevi terus mengekor di belakang Haris, hingga saat Haris pergi keluar dari kamarnya, ia bertemu dengan Aldi yang tampak sudah sehat seperti semula tanpa adanya darah yang keluar dari sudut bibirnya. Haris terkekeh pelan melihat penampakan pria yang tampak menatap dingin ke arahnya, seakan pria itu tengah memikirkan sesuatu tentang dirinya. Dan hal itu tentu saja membuat Haris menyunggingkan senyum untuknya, merasa lucu dengan hidupnya sekarang jua."Kenapa? Apa kau membenciku? Apa kau masih kesal denganku? Kau sudah terlalu lama mengabadikan hidupmu pada istriku. Kau bisa pergi dari sini untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak ataupun bergaji tinggi daripada ini. Sehingga kau tak terus

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status