Share

4

Author: Sari ND
last update Last Updated: 2025-10-04 20:38:11

Anya tak tahu kenapa ia cukup tegang saat itu, setelah ia melihat wajah Haris cukup dekat daripada sebelumnya, saat pria itu berada di pelaminan bersama sahabatnya.

Anya berpikir jika Haris adalah pria baik baik, yang akan menjaga nama serta perasaan istrinya yang ia pun kenal cukup berwibawa dan juga tak pernah bermain pria. Namun mungkin sifat alamiah seorang pria kaya tak akan cukup dengan satu wanita. Sehingga Anya pun sadar bahwa Haris sama seperti pria pada umumnya.

Anya membaca poin demi poin yang tertera di kontrak yang telah Haris buat untuknya, agar Anya menjalankan semua kesepakatan tanpa adanya penolakan nantinya.

Akan tetapi mata wanita itu terbelalak sempurna kala ia membaca point utama yang tertulis di sana, yang mengatakan bahwa Anya harus melayani Haris setiap kali ia membutuhkannya. Tanpa ada penolakan ataupun alasan bagi Anya untuk tak siap melayaninya.

Anya menatap Haris seolah tak percaya dengan apa yang ia tulis. Membuat Haris menajamkan pandangan pada Anya, tampak heran dengan tatapannya.

"Ak...Aku pamit ke kamar mandi dulu pak." Anya berjalan melewati orai di hadapannya sekarang.

Bersiap menenangkan dirinya, setelah membaca kontrak kerja sama yang aneh di rasa. Hingga tiba tiba saja suara ketukan keras terdengar dari arah luar pintu kamar mandinya, dan Anya terkejut mendengarnya.

Anya menatap wajahnya di depan cermin sana, seraya menetralkan degub jantung yang semakin cepat di rasa berdetak di dalam tubuhnya.

Ia membuka pintu kamar mandi dengan ragu dan juga takut pada awalnya, sampai Haris menelisik setiap inci wajahnya dan mulai melumat habis bibir indahnya.

Anya terkejut. Ia takut. Ia tak tahu harus membalas apa sentuhan yang suami sahabatnya itu lakukan pada dirinya, mengingat ini kali pertama ia dekat dengan seorang pria.

Haris begitu agresif mencumbu Anya dengan brutalnya. Ia tak memperdulikan apapun yang Anya pikirkan tentang dirinya dan tak peduli dengan istrinya yang mungkin tengah kebingungan mencarinya. Setelah berhasil mencampurkan obat pada minumannya sebelum ia pergi menemui Anya.

Anya tak bisa menolak dan ia justru mulai menikmati sentuhan yang Haris buat untuknya.

Haris yang berpikir Anya wanita penghibur seperti ibunya, lantas kembali mencium wanita yang sempat ragu untuk menyentuhnya, mendorong tubuh wanita itu tepat ke atas ranjang tempat peraduan telah disiapkan untuknya. Hingga Anya pun terkejut dengan tingkah pria di hadapannya. Dan meringis ketika pria itu terkesan sedikit tak etis.

Anya sedikit takut kala kembali terbayang wajah Stevi yang akan marah jika tahu suaminya malah menghabiskan malam bersamanya.

Ia tak tahu harus menolak seperti apa percumbuan yang Haris lakukan padanya, karena kebutuhan yang ia punya mengalahkan prinsipnya. Sampai Anya pun kini tahu jika ia pun merasa membutuhkan sentuhan ini dalam hidupnya, meskipun ia tahu kini dirinya tak jauh berbeda dengan ibunya.

Anya yang semula canggung kini mulai mengimbanginya, melepas semua keraguan dan juga ke kakuan yang ia punya menjadi pengabdian yang cukup utama. Meskipun ia tahu ini adalah sebuah dosa.

"ughh." Anya mendongakkan kepala, merasakan sentuhan hangat di hampir seluruh bagian tubuhnya.

Ia tak bisa menahan mulutnya untuk tak bersuara, apalagi ini adalah kali pertama ia melakukannya. Dan ini adalah hal yang cukup membingungkan untuk dideskripsikan olehnya.

Malam ini adalah malam pertama Anya melakukan pengabdian pada Haris yang telah resmi menjadi majikannya. Pria yang berstatuskan suami sahabatnya yang telah menjadikan dia simpananya.

Memberikan kehormatan yang selama ini ia jaga untuk pria yang mestinya adalah suaminya, karena kebutuhan mendesak yang ia punya.

'Aku berdosa' gumam Anya dalam hati, kala menatap wajah pria penuh peluh, di hadapannya saat ini.

********

Mentari tampak menyambut hangat Anya yang hanya terbungkus selimbut putih di tempat ini. Membuat Anya mengerjapkan mata beberapa kali, sebelum ia merasa terkejut pada penampakan seorang pria yang telah rapi dengan jas dan kemeja yang ia kenakan sebelum pergi.

Anya yang baru saja mengumpulkan nyawanya, cukup terkejut dengan uang yang telah tersedia di sana. Yang tumpukkannya bahkan tak bisa di hitung cepat olehnya.

Anya bersiap membuka mulutnya, untuk bertanya uang apa yang sebenarnya pria itu simpan di dekat noda darah keperawanannya. Anya berpikir jika pria itu akan menumbalkannya dan meminta penjelasan darinya.

Namun Haris malah pergi berlalu meninggalkannya, tanpa sepatah katapun ia kontrakan untuknya. Membuat Anya merasa di buang dan di jadikan sebagai alat pemuas nafsu saja, tanpa adanya interaksi diantara mereka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Wanita Simpanan   7

    Anya masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh Stevi, sebab ia tak pernah tahu hal ini. Ia tahu bahwa ibunya kerap sekali melayani pria beristri, namun ia ibunya tak mungkin tidur dengan ayah teman anaknya sendiri. "Kau yakin tak tahu hal ini Anya? Apa kau yakin jika kau tak tahu ayahku pernah mencicipi ibumu?" tanya Stevi seraya berkacak pinggang saat ini. "Aku sungguh tak tahu jika ibuku telah melakukan itu pada ayahmu, aku tak tahu jika ibumu menerima tawaran itu. Aku sungguh..." Stevi yang cukup muak dengan semua ucapan Anya, segera mengangkat tangannya. Meminta wanita itu untuk diam dan tak mengelak lagi semua kebenaran yang ada. Karena Stevi mempunyai bukti kemesraan ibu Anya dan juga Ayahnya. "Cukup! Cukup! Kau itu manipulatif sama seperti ibumu Anya. Kau tahu jika ayahku itu adalah orang kaya, dan kau sengaja menjebak agar ayahku bertemu ibumu di sana, supaya dia terpikat dan mendapatkan hartanya. Benar bukan?" Stevi menatap mata Anya dengan penuh kebencian.

  • Wanita Simpanan   6

    Anya pergi berlalu meninggalkan apartemen itu. Pergi menuju tempat ia akan mudah menemukan makanan di sana, yang tentu tak akan mahal ia beli dengan uangnya. Meskipun Anya memang mendapatkan uang tambahan dari Haris atas pelayanan yang ia berikan semalam, tetapi Anya tak akan pernah menghamburkannya. Sebab ia tahu jika uang itu harus ia gunakan juga untuk biaya semester kuliah yang telah menunggak cukup lama. Anya berjalan menyusuri lorong minimarket, menatap setiap jengkal rak-rak yang telah tersusun rapi makanan di setiap incinya. Akan tetapi lagi-lagi Anya hanya bisa membeli mie instan di sana, meskipun uangnya cukup untuk membeli satu dus penuh mie di minimarketnya. Tetapi Anya tetap saja hanya membeli satu yang ia nikmati di tempat itu, hanya untuk mengganjal perutnya. "Fyuhh." Anya meniup uap panas yang timbul akibat mie yang baru saja ia seduh menggunakan air panas yang tersedia. Anya memakannya dengan lahap, seraya menyingkirkan rambut yang menganggu ketika ia meny

  • Wanita Simpanan   5

    Anya menggerutu pelan, merutuk semua tingkah laku pria itu sekarang. Anya merasa jika Haris bukanlah seorang manusia normal pada umumnya. Sebab pria itu memilih pergi begitu saja setelah mendapatkan kesucian yang ia punya sebagai pertukaran uang ia dapatkan. Dan ia tak habis pikir dengan kepasrahan yang ia punya kala pria itu menyentuhnya semalam. Anya bersiap untuk bangkit berdiri, menuju kamar mandi. Namun langkahnya cukup pelan sekali, karena rasa perih di bagian sensitifnya kali ini. Anya menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Meredam semua rasa sakit yang ia dapatkan dari pergumulan semalam. Sebelum ia berlalu pergi menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri. Dingin. Hanya itu yang Anya rasakan saat ini. Anya menguyur setiap inci tubuhnya saat ini. Memberikan kesan kesegaran yang ia nikmati. Sampai ia memejamkan matanya menikmati setiap air yang membasuh pori pori kulitnya kini. Anya memejamkan matanya, menghilangkan stres yang ia punya karena malu

  • Wanita Simpanan   4

    Anya tak tahu kenapa ia cukup tegang saat itu, setelah ia melihat wajah Haris cukup dekat daripada sebelumnya, saat pria itu berada di pelaminan bersama sahabatnya. Anya berpikir jika Haris adalah pria baik baik, yang akan menjaga nama serta perasaan istrinya yang ia pun kenal cukup berwibawa dan juga tak pernah bermain pria. Namun mungkin sifat alamiah seorang pria kaya tak akan cukup dengan satu wanita. Sehingga Anya pun sadar bahwa Haris sama seperti pria pada umumnya.Anya membaca poin demi poin yang tertera di kontrak yang telah Haris buat untuknya, agar Anya menjalankan semua kesepakatan tanpa adanya penolakan nantinya.Akan tetapi mata wanita itu terbelalak sempurna kala ia membaca point utama yang tertulis di sana, yang mengatakan bahwa Anya harus melayani Haris setiap kali ia membutuhkannya. Tanpa ada penolakan ataupun alasan bagi Anya untuk tak siap melayaninya. Anya menatap Haris seolah tak percaya dengan apa yang ia tulis. Membuat Haris menajamkan pandangan pada Anya,

  • Wanita Simpanan   3

    Malam ini Anya yang telah siap dengan pakaian terbaiknya serta make up tipis yang menambah kesan kecantikan yang ia punya, berhasil membuat siapapun terpana dengan pesonanya. Tak terkecuali pengemudi mobil ojek online yang ia sewa, yang tak henti henti menatapnya dari kaca depan sana. "Maaf pak, apa ada yang salah dengan penampilan saya?" Sang supir yang sebelumnya tengah menatap Anya dari kaca di depan sana, seketika tersenyum dengan ramahnya seraya memuji kecantikan yang Anya punya. "Ah tidak nona, tidak. Anda justru terlihat sangat cantik dan menarik. Anda tampak seperti artis ataupun model yang sering saya lihat di sosial media." Anya menundukkan kepala, menatap ponsel di genggamannya. Tersenyum kala melihat wajahnya yang memang tampak terlihat sungguh sangat cantik tak seperti biasanya, sehingga ia merasa bahwa Haris tak akan kecewa jika ia mengeluarkan uang hanya untuk menjadikan Anya sebagai simpananya. "Terimakasih atas pujiannya pak, saya merasa percaya diri seka

  • Wanita Simpanan   2

    Anya tak mengerti kenapa kehormatan bisa di nilai dengan uang, dan bahkan bisa diperjual belikan secara bebas layaknya sebuah barang. Anya tak pernah menyangka jika kini ia berada dalam situasi yang sulit, yang berkaitan dengan hal yang cukup ia benci sejak dulu, hingga ia merutuk nasib sial yang menimpanya tanpa ia bisa tebak sebelumnya. Anya tumbuh di lingkungan yang mayoritas penghuni rumah rusunnya adalah seorang psk termasuk ibunya, dan ia sejak dulu sangat membenci pekerjaan ibu serta pekerjaan itu. Namun ia pun tak bisa berbuat apa apa, karena itu adalah pilihan ibunya dan hanya dengan itu sang ibu bisa menghidupi dirinya serta melunasi hutang yang ayahnya tinggalkan. "Kenapa aku harus di hadapkan dengan situasi yang sulit seperti ini?" Anya terlahir dari seorang pria, yang merupakan suami sah ibunya. Akan tetapi pernikahan mereka kandas begitu saja, saat Anya berumur delapan tahun, karena sang ayah berselingkuh dengan wanita lain dan pergi begitu saja meninggalkan mer

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status