Share

Bab 6

"Ka-Kak Bayu..?" tanya Cantumkan kaget ketika melihat siapa yang menyelamatkannya.

"Sst..Diam! Kamu sudah amN sekarang!" bisik Bayu mengingatkan. Dia tak ingin dukun jahat di dalam rumah mendengarnya.

Lalu.Bayu berbisik lagi pada Cantika.

“Cantika, apa kamu kenal dengan gadis itu?" tanya Bayu sambil menunjuk ke arah gadis cantik yang akan masuk ke dalam rumah tua.

Cantika melihat ke arah yang ditunjuk Bayu. Dilihatnya Sonya yang masuk ke rumah tua itu.

“Iya, Kak. Namanya Sonya. Teman kuliah Cantika."

Mata Bayu serta merta melotot mendengar jawaban Cantika bahwa gadis itu bernama Sonya dan teman kuliahnya.

“Dia teman kuliahmu, Cantika? Berarti kamu harus hati-hati."

“Iya, Kak,” sahut Cantika. “Kak, kalau kita tidak nolong Aditia, nanti pas tengah malam Aditia akan jadi tumbal."

Bayu terdiam lalu ditatapnya Cantika dengan dahi berkerut  “Kamu bisa sabar dulu nggak Cantika? Kita harus lihat dulu keadaan. Orang tua yang tadi, aku rasa ilmunya sangat tinggi, belum gadis itu juga terasa seperti punya kemampuan hebat,” ujar Bayu berusaha menjelaskan keadaan bahaya pada Cantika.

“Bukan hanya mereka berdua, Kak. Cantika juga suka lihat makhluk mengerikan satu lagi yang menjaga gadis bernama Sonya,” timpal Cantika

“Berarti ada tiga kekuatan?” tanya Bayu kaget.

"Iya, Kak.”

“Tambah sulit lagi keadaannya,” keluh Bayu.

“Kak gimana kalau Cantika alihkan perhatian mereka sehingga Kak Bayu bisa masuk dan selamatkan Aditia?" usul Cantika tiba-tiba.

“Maksudnya apa, Cantika?”

“Kakak lihat aja nanti,” seru Cantika. “Aku akan menumbangkan pohon itu, nanti mereka pasti keluar dan kak Bayu masuk ya selametin Aditia, bawa ke tempat klinik dekat kampus. Nanti aku nyusul ya, Kak.”

“Tapi itu sangat bahaya, Cantika,” protes Bayu. 

“Aku akan hati-hati, Kak. Asal jangan  melihat ke mata orang tua itu yang mengandung daya hipnotis, sehingga kekuatanku hilang. Sekarang aku bisa keluarin tenaga lagi. Ayo, Kak, tidak ada waktu  lagi. Keburu malem ini!”

Tanpa menunggu persetujuan Bayu, Cantika buru- buru mendekat ke arah pohon besar yang tak jauh dari pintu masuk. Di dekat sana ada batu besar, sehingga Cantika bisa bersembunyi di baliknya. Keadaan memang sepi karena rumah itu di kelilingi tanah kosong dan kebun, ditambah hari menjelang petang.

Bayu mengawasi Cantika dengan was-was. Terlihat Cantika berkonsentrasi dan mulai mengumpulkan kekuatannya. Selarik sinar kuning panas keluar dari matanya, menghantam pohon besar hingga tumbang.

Kraakkk..bruug..! Buumm..!

Menimbulkan suara keras berdebum ketika pohon itu tumbang, batang pohonnya terbelah, dan ada asap mengepul seperti terbakar.

Mbah Kunto dan Sonya berlari keluar dan melihat ke arah pohon yang tumbang.

 Bayu tak sia-siakan kesempatan itu, secepat kilat tubuhnya melesat masuk dan segera mencari Aditia. Ternyata ada di dalam kamar.

 Bayu membopongnya, tenaganya memang  kuat. Dia segera berlari keluar secepat angin berhembus. Wuuuss..!

Mbah Kunto dan Sonya dibuat sibuk melihat ke arah pohon tumbang tanpa menyadari ada hembusan angin super cepat menyelamatkan Aditia.

Cantika berusaha bersembunyi di balik batu besar. Jantungnya berdegup kencang ketika melihat Mbah Kunto dan Sonya sedang meneliti pohon tumbang dan  terbakar.  Mereka curiga dan  mulai mencari penyebabnya.

“Mbah, tak mungkin pohon itu tumbang tiba-tiba. Pasti ada yang sengaja membuat pohon itu roboh!” seru Sonya. 

“Ayo, kita cari. Pasti ada di sekitar sini!” timpal Mbah Kunto. “Kita sepertinya berhadapan dengan kekuatan hebat, Sonya. Tadi ada gadis yang masuk, hendak selamatkan pemuda itu. Mbah bisa membuatnya lemah. Akan tetapi ada kekuatan angin dahsyat membantu dan gadis itu lenyap!”

“Gadis?” tanya Sonya kaget.

“Iya seorang gadis, entah siapa!”

Mereka semakin mendekati ke arah batu besar tempat Cantika bersembunyi. Cantika berusaha mengumpulkan tenaga, tubuhnya bergetar menahan amarah yang ingin dikeluarkan dari kekuatan yang dihimpunnya. Seandainya dia ketahuan, kekuatan itu akan dia keluarkan untuk menyelamatkan diri.

“Mbah firasatku tidak enak, kita lihat pemuda yang akan jadi tumbal itu!” seru Sonya tiba-tiba menghentikan  langkahnya.

Mereka berbalik dan langsung berlari masuk ke dalam rumah. 

Dan memang betul, tubuh Aditia sudah tidak ada lagi di kamar.

“Mbah, kita kecolongan! Ada orang yang berusaha menyelamatkan pemuda itu!” geram Sonya ketika melihat tawanannya lepas. 

“Iya, Sonya! Ternyata pohon tumbang itu di sengaja!”

Cantika segera lari sekuat tenaga menjauhi rumah itu ketika dilihatnya Mbah Kunto dan Sonya masuk lagi ke rumah.

***

Bayu berhasil membawa tubuh Aditia ke  klinik yang ada di area kampus. Klinik itu buka 24 jam. Bayu langsung membopong Aditia masuk ke dalam klinik dan langsung ditangani seorang petugas jaga.

“Orang ini kenapa, Mas?” tanya petugas itu.

“Saya menemukannya sudah pingsan, Suster,” jawab Bayu, sengaja sedikit berbohong biar tidak banyak pertanyaan. “Entah kenapa, mungkin korban kecelakaan. Tolong dia, Sus.”

“Baik, nanti coba diperiksa dokter jaga.”

Ketika Suster itu memanggil dokter jaga. Bayu segera pergi. Dia  tidak bisa lagi mendampingi Aditia, dia kawatir terhadap Cantika. 

Segera diteleponnya Cantika, tapi tidak tersambung. Bayu berinisiatif kembali ke tempat Cantika tadi bersembunyi.

Tubuhnya kembali berlari bagai hembusan angin, mencari Cantika. Sebelum sampai ke tempat yang tadi, Bayu melihat Cantika sedang berlari menjauh dari rumah itu. Segera ditangkapnya tubuh Cantika, berlari cepat membawanya ke dekat klinik. 

Cantika melotot tidak percaya, beberapa kali tubuhnya serasa dibawa terbang oleh Bayu, dan tiba-tiba sudah ada di suatu tempat.

 Cantika curiga Bayu memiliki keistimewaan berupa kekuatan  yang dahsyat. Entah apa.

“Kakak kok  cepat sekali bergerak?” tanya Cantika bingung. “Kok aku sudah dekat klinik ya? Perasaan tadi masih jauh sedang berlari “

Bayu tidak menjawab. Dia biarkan Cantika kebingungan. 

Sebetulnya tidak boleh ada seorang pun yang tahu tentang kekuatan Bayu ini. Bundanya selalu mewanti - wanti agar Bayu tidak sembarangan menggunakan kekuatannya.

 Bunda ingin Bayu hidup normal dan tidak sombong dengan kelebihan yang dimilikinya sejak lahir. Kekuatan yang bagaikan angin berhembus dahsyat. Bisa memporak porandakan dan menerbangkan benda apa saja

.Bundanya pernah bercerita ketika Bayu lahir, dalam keadaan menderita sendirian, karena ayah Bayu meninggalkannya. Angin yang tiba-tiba menolongnya . Menggerakkan sebuah gerobak yang melaju cepat sampai ke arah klinik bersalin, ditengah hujan angin dan petir menyambar.

Jadilah namanya Bayu Laksana Guntur. Mengingatkannya pada angin, kilat juga guntur bersahutan ketika dia lahir.

“Kita pulang, Cantika!” ajak Bayu tiba-tiba

“Tapi bagaimana dengan Aditia?” tanya Cantika bingung.

“Aditia sudah ditangani dokter. Dokter pasti akan usahakan yang terbaik. Kita pulang sekarang, sebelum banyak pertanyaan dari orang-orang pada kita," jawab Bayu 

“Baiklah, Kak. Eh, motor kak Bayu dimana?”

“Ada di parkiran foto copy depan kampus. Tadi Kakak sengaja menyimpannya di sana.”

Cantika menurut, kali ini dia bersedia pulang bareng Bayu. Meninggalkan Aditia yang sedang ditangani dokter.

****

Malam itu Cantika gelisah. Dia ingin tahu kabar Aditia. Namun Bayu menasehatinya,"Jika Aditia ditakdirkan hidup, dia akan selamat. Jika dia ditakdirkan harus kehilangan nyawanya karena kejadian itu, kita gak bisa apa-apa. Ada yang namanya garis takdir yang tidak bisa diubah tiba-tiba. Yang penting kita sudah berusaha menolongnya. Selebihnya biarlah tangan Tuhan yang bekerja.”

Itu nasehat dari Bayu, sama persis seperti yang diucapkan Ustad Adin dulu. Cantika yang bisa melihat masa depan, tidak akan selalu bisa merubah apapun yang ditakdirkan Allah.

Cantika berusaha tenang. Dia berdoa untuk kebaikan semuanya. Menyerahkan semuanya ditangan Yang Maha Kuasa, pemilik kehidupan manusia.

Akhirnya Cantika bisa tidur lelap, setelah berdoa dan berpasrah diri. Kekuatan yang dimilikinya memang terkadang membuat jiwanya gelisah, merasa selalu bersalah jika tidak bisa menolong orang yang terancam  keselamatannya. Namun dia hanyalah manusia biasa yang dititipi kelebihan dari Sang Pencipta. Cantika tidak  bisa mengatur apa yang akan terjadi nanti.

Sementara itu, Mbah Kunto, Sonya dan Nyai Onom sibuk mencari pengganti untuk tumbal di malam bulan purnama ini. 

Pemuda yang akan dikorbankan telah lenyap, diselamatkan seseorang. Dan mereka tidak tahu siapa orang sakti tersebut. Mereka kalang kabut mencari korban lagi untuk tumbal dan di dapatlah seorang pengemis yang sedang tertidur di trotoar.

Mereka bertekad akan mencari tahu siapa yang berani menghalangi rencana mereka. Dan yang pasti orang tersebut memiliki ilmu dan kehebatan yang tidak bisa dianggap enteng.

Sementara David si hantu, hanya bisa menyaksikan kejadian antara Cantika dan Bayu dari kejauhan. Dia tidak bisa mendekat, karena Bayu memiliki aura kuat yang mencegah makhluk astral manapun mendekat.

 David berharap besok bertemu dengan Cantika lagi dan menagih janjinya untuk menolong urusan David yang belum selesai di dunia.

****

Pagi itu kampus dihebohkan oleh berita ditemukannya Aditia yang hilang kemarin. Dan sekarang Aditia dirawat di rumah sakit karena kondisinya kritis, setelah banyak kehilangan darah akibat luka di kepalanya. Polisi pun turun tangan mengusut.

Berita ditemukan Aditia, sampai juga ke telinga Cantika dan Bayu. Cantika lega Aditia sedang dirawat intensif di rumah sakit meski sekarang keadaannya kritis. Cantika hanya berharap Aditia bisa sembuh dan sehat lagi.

Bayu juga tersenyum lega. Semoga polisi tidak mengendus keberadaan dirinya yang telah menyelamatkan Aditia, karena ada kesaksian dari suster jaga, yang menyelamatkan Aditia adalah seorang lelaki muda namun tidak diketahui identitasnya. 

Bayu berharap dia dan Cantika aman tidak terseret masalah. Karena niat mereka memang murni hanya ingin menolong.

*****

“Hei, kamu sudah janji bantu aku, Cantika!” teriak David ketika melihat Cantika keluar dari gedung fakultasnya di jam istirahat.

“Kamu kemana kemarin, David, kok malah kabur sih?” protes Cantika.

“Aku gak kabur, aku gak bisa dekati kamu karena ada pemuda itu. Aku takut, pemuda itu punya aura yang kuat yang tidak bisa kudekati,” keluh David.

“Maksudmu, Kak Bayu?” tanya Cantika

“Iya, kakakmu itu sakti, Cantika. Aku takut dekat dia.”

Cantika terdiam, hatinya memang sudah curiga Bayu memiliki keistimewaan. Buktinya dengan mudah dia bisa selamatkan dia dan Aditia.

“Apa yang harus aku bantu sekarang, David?” Akhirnya Cantika memenuhi janjinya untuk membantu David, si hantu bawel itu.

“Aku ingin kamu temukan orang yang telah sengaja membunuhku,” pinta David.

“Apa? Jadi kamu korban pembunuhan, David?” tanya Cantika kaget.

“Iya. Dan itu terjadi tiga bulan yang lalu. Aku tak bisa tenang sebelum pembunuhnya ketemu, dan gadis yang kucintai harus tahu, aku tak ingkar janji hendak menikahinya.”

“Gadis? Aduh, aku bingung. Coba kamu cerita David. Tapi jangan sekarang. Nanti pas aku pulang saja, biar tidak ada yang curiga,” pinta Cantika yang merasa penasaran dengan cerita David.

“Baiklah, nanti aku cerita. Kalau pulang, temui aku ya, Cantika. Jangan langsung kabur pulang. Awas, lho!” ancam David.

Cantika tertawa. Hantu David yang bawel itu bisa juga mengancam. Namun malah terlihat geli di mata Cantika.

“Iya, nanti aku cari kamu lagi, David." ucap Cantika biar David tidak bawal lagi.

Dan kamu cerita yang lengkap ya.”

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status