Share

Wanita Tawanan 1 Juta Dolar
Wanita Tawanan 1 Juta Dolar
Penulis: Yumiharizuki

Bab 1: Dijual Teman Sendiri

Pandangan Lola mulai kabur. Hingar bingar kemeriahan diskotik malam itu terdengar menjauh. Berkali-kali dia mengerjapkan mata, menjaga agar kesadarannya tetap terjaga. Tanpa terasa gelas minumannya terlepas dari genggamannya dan pecah berkeping-keping.

"Aduh! Sakit sekali!" keluh Lola seraya memejamkan mata.

"Lola, apa yang terjadi? Kamu tidak apa-apa?"

Suara seorang wanita yang dia kenal baik mengalun di telinganya. Namun tak bisa menghalau pening yang menderanya saat ini.

"Pusing sekali! Kepalaku rasanya juga sangat sakit!" rintih Lola tak kuat menahan sakit.

"Mungkin kamu terlalu banyak minum. Tunggulah sebentar lagi ya. Temanku masih dalam perjalanan. Kamu coba sandarkan diri di sofa saja," bujuk Virginia, teman wanita Lola itu.

Lola akhirnya menuruti keinginan Virginia. Dia merayap dan menyandarkan kepalanya di sofa. Berharap semuanya akan kembali normal seperti sedia kala sembari menunggu teman Virginia datang.

Jika saja bukan karena bujukan Virginia yang meminta ditemani bertemu dengan teman kencan butanya, Lola tidak akan pernah mau menginjakan kaki di diskotik itu. Bau alkohol membuatnya bertambah mual. Belum lagi pakaian minim yang harus dikenakannya, membuat Lola sangat merasa tidak nyaman.

"Kau sudah lama menunggu?"

Kali ini Lola bisa mendengar suara dalam seorang pria yang menyapa mereka. Pria itu diduga berusia jauh lebih tua dari mereka. Lola merasakan permukaan sofa di sebelahnya bergerak. Sepertinya pria itu duduk persis di sebelahnya.

"Ah, tidak Tuan. Kami juga baru saja sampai." Virginia menanggapi dengan santai.

Terdengar suara blitz kamera, disusul dengan teguran dari pria tadi.

"Untuk apa kau memotretku? Bukankah sebelumnya kau sudah menyepakati jika pertemuan kita ini adalah rahasia?"

"Maafkan aku. Tenang saja, sudah kuhapus semuanya."

Lola kini membuka mata. Dia berusaha melihat siapakah pria yang duduk di sebelahnya. Walaupun penglihatannya masih sangat kabur, tapi dia bisa menduga jika pria itu bukan pria biasa. Pakaiannya begitu formal, dengan stelan jas yang rapi. Usianya sekitaran 40 tahun.

"Jadi penawarannya satu juta dolar ya? Ini cek untukmu." Pria itu menyerahkan selembar cek yang langsung diterima oleh Virginia.

Virginia terlihat sangat senang sampai berkali-kali memeriksa keaslian cek itu sendiri. Sementara Lola masih menerka-nerka transaksi apa yang sebenarnya sedang berlangsung di antara mereka.

'Bukankah Virginia bilang jika dia akan berkencan buta hari ini? Kenapa sekarang jadi ada transaksi mencurigakan?' batin Lola bingung.

Lola sangat terkejut saat pria asing tersebut terlihat mendekatinya dan memperhatikan dirinya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Oke, Sudah sangat sesuai dengan permintaanku. Tapi apakah benar jika gadis ini masih suci?" tanya pria itu yang sontak langsung membuat Lola terbelalak.

"Tentu, Tuan. Dia masih sangat suci dan awam dalam berhubungan. Anda tidak akan menyesal membeli dia!" terang Virginia dengan penuh semangat.

"Tunggu! Suci? Membeli? Maksud kalian ini apa?" sergah Lola yang mulai sadar jika ada sesuatu yang tidak beres. "Kamu sudah menjualku pada pria ini, Virginia?"

Virginia hanya tertawa menanggapi pertanyaan Lola. Hati Lola berdenyut nyeri, tak habis pikir dengan perlakuan Virginia terhadap dirinya. Virginia sampai hati menipunya dan pada akhirnya menjual keperawanannya pada seorang pria asing.

"Jangan sentuh aku!" teriak Lola.

Dengan sekuat tenaga, Lola melayangkan tamparannya pada pria yang telah membelinya, membuat pria itu sejenak bergeming. Walaupun tamparannya tidak sebegitu sakit, namun cukup tak disangka olehnya. Kini Lola dicengkeram keras oleh sang pria. Tubuh Lola terlalu lemah untuk memberontak, sehingga akhirnya dia kehabisan tenaga.

Dengan mudah, pria itu mengangkat tubuh Lola dan menggendongnya meninggalkan tempat itu. Yang terlihat pada penglihatan terakhir Lola adalah Virginia memberikan lambaian tangan padanya dengan wajah penuh seringai menjijikan.

***

Luther berhasil mendapatkan gadis yang sesuai dengan kriterianya. Dia merasa sangat senang membawa pulang Lola, seorang wanita muda berusia 23 tahun yang masih perawan tingting.

Luther membaringkan Lola di kursi belakang. Gadis yang sebelumnya sempat memberontak, kini tertidur dengan damai tanpa perlawanan.

"Bagus, tidurlah yang nyenyak dan jangan melawan! Tuan Noah pasti akan senang dengan hadiahnya!" ucapnya puas.

Luther langsung melajukan mobilnya menerjang malam menuju ke Hotel Fairmont San Francisco. Di mana dia sudah ada janji untuk bertemu dengan seorang koleganya bernama Noah Wilson. Luther akan mempersembahkan gadis ini sebagai hadiah karena Noah sudah membantunya untuk melancarkan pelaksanaan mega proyek yang sedang direncanakannya.

Luther sudah sampai di Hotel Fairmont. Dia segera turun dan menggendong kembali Lola menuju ke kamar hotel yang sudah dia pesan untuk malam ini. Saat itu, Noah Wilson sang kolega sudah menunggu di kamar hotelnya. Noah sangat senang mendapati Luther datang membawakan wanita muda untuk menemani malamnya hari itu.

"Tuan Quinn, terima kasih banyak untuk jamuan dan hadiahnya. Aku sangat menyukainya!" ucap Noah antusias. "Langsung baringkan saja gadis itu. Gadisnya cantik sesuai seleraku."

Luther langsung membaringkan Lola yang masih tak sadarkan diri. Luther segera undur diri ketika tugasnya sudah selesai. Dia biarkan tamu pentingnya untuk menikmati hadiah spesial darinya. Noah kini dipenuhi oleh hasrat. Alkohol yang kuat sudah mengambil alih pikiran dan kesadarannya.

Dia sangat penasaran bagaimana rasa dari tubuh seorang gadis muda yang ada di hadapannya sekarang. Matanya menelisik setiap lekuk tubuh milik Lola dari bajunya yang telah tersingkap. Lola sangat menawan dan menggairahkan walaupun dalam kondisi tak sadar.

"Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini." Noah sangat bergairah sekarang. Dia juga mencoba melucuti pakaiannya.

Noah pun mulai naik ke atas tempat tidurnya. Inchi demi inchi, dia berhasil menjamah tubuh cantik itu hanya untuk dirinya. Kulit berwarna eksotis yang kini mulai berkeringat menambah nilai keseksian Lola di mata pria itu. Noah benar-benar gila karena gadis satu ini.

Lola mengernyit sedikit. Sentuhan asing berhasil mengaktifkan kembali seluruh indranya yang sempat tertidur. Lola perlahan membuka mata. Dia terkejut saat mendapati seorang pria tengah menggerayangi tubuhnya tanpa izin.

"Aaaaaarghhh!!! Lepaskan aku!" teriak Lola sekuat tenaga.

Tubuh Lola bergetar. Matanya melotot melihat sosok yang ada di atas tubuhnya. Dia tak menyangka bisa bertemu lagi dengan pria kotor itu. Lola tak ingin berakhir seperti dirinya beberapa tahun yang lalu.

Noah ternyata terkejut dengan terbangunnya Lola yang sangat mendadak. Tapi dia tetap menahan Lola agar tidak bisa memberontak di bawah tubuhnya.

"Lepaskan aku, pria bejat! Aku tak sudi disentuh olehmu!" teriak Lola lagi. Dia mencoba lebih keras melepaskan dirinya dari jegalan pria itu.

Matanya mulai mencari sesuatu yang bisa digunakannya untuk melawan diri. Pupil matanya menangkap sebuah ketel listrik yang ada di nakas bagian kiri. Dengan bersusah payah, diraihnya ketel itu. Lalu Lola menghantamkannya ke kepala Noah dengan sekuat tenaga.

"Gadis sial!" rutuk Noah emosi.

Lola tetap tak gentar. Dia berkali-kali memukul kepala Noah sampai pada akhirnya Noah berhasil ditumbangkan oleh Lola. Masih dengan langkah terseok dan tubuh yang tremor, dia langsung mencari barang miliknya sebelum akhirnya kabur dari sana.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status