Share

Bab 160

Bukan tanpa alasan aku takut. Peristiwa Kania waktu itu masih membekas di hatiku, meskipun telah bertahun-tahun berlalu, tetap saja meninggalkan trauma yang mendalam.

Entah mengapa aku bisa mengingat Kania malam ini. Mungkin saja karena aku terlalu lelah. Semoga saja itu hanya pikiranku saja karena sudah mengalami begitu banyak hal buruk beberapa hari ini. Batinku mencoba menghibur diri.

***

Senyum manis Diyara menyambut kedatanganku pulang ke rumah siang ini, gadis kecilku berlari riang sambil memegang boneka kesayangannya, membuat rasa rinduku langsung menguap.

Tiga hari aku dirawat di ruang di rumah sakit. Kehamilan ini membuat tubuhku begitu lemas dan lelah.

Bu Maryam, ibu mertuaku langsung memelukku erat, wajahnya tampak gembira sekaligus khawatir. Melihat sikapnya yang begitu hati hati padaku, membuatku yakin jika Mas Reyhan sudah memberikan kabar tentang kehamilanku padanya.

Tangan keriputnya segera membawaku ke kamar. Aku tak menolaknya karena memang kepalaku terasa pusing di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status