Share

Membakar Kenangan Masa Lalu

"Ini untuk yang —"

"Bu, Pak, maaf saya mengganggu. Nak Govind sudah bangun dan menangis."

Baskoro tersenyum saat melihat

Mbok Tum menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Sebelah tangan perempuan berumur itu membopong balita yang sedang mencari ibunya.

"Nggak papa, Mbok. Kami sudah selesai, kok."

Baskoro menjawab dengan santainya. Lelaki itu merasa terselamatkan dari pertanyaan istri yang menurutnya adalah sebuah jebakan.

"Aku masuk dulu, ya, Mas."

Haya menarik kursi kemudian bangkit meninggalkan suaminya. Lelaki yang mengenakan tuxedo hitam itu mengangguk. Dia merasa lega saat ini.

"Mas juga mau ke ruang kerja, ya?"

Kini Basko meminta izin pada istrinya. Haya pun membalas dengan anggukan.

"Gantengnya bunda sudah bangun rupanya. Maaf, ya, tadi ditinggal sama bunda."

Istrinya Baskoro menciumi anak yang sudah berada dalam gendongannya.

Haya telah mengambil Govind dari tangan Mbok Tum. Anak lelaki itu dibawanya ke kamar.

"Mbok, tolong bereskan ini, ya." Baskoro pun segera menyusul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status